Stabil, lega, nyaman untuk keluarga dan full safety and fitur

Sejak awal sudah diniatkan untuk ganti mobil. Pada 2017, awalannya mau ganti kendaraan yg saat ini heboh indennya. Tapi karena inden itulah maka memutuskan untuk mencari alternatif lainnya. Ketika Wuling Cortez sudah mulai wara wiri prebooknya pada akhir 2017, saya memutuskan utk riset kecil2an soal pabrikan Mobil Tiongkok ini. Wajar, keraguan ada, terlebih dengan reputasi merk Tiongkok sebelumnya yang ada di Indonesia. Setelah riset, dan menemukan keterkaitan erat antara Wuling dan General Motors, bahkan GM memang sengaja memberi ruang Wuling Motors untuk merambah pasar Asia Tenggara via Pabrik di Indonesia, plus dia tergabung di Gaikindo dan juga berorientasi ekspor utk Asia Tenggara, saya pun mulai meyakini Wuling tidak akan mengecewakan konsumen di aftersalesnya. Singkat cerita, Cortez pun harus kita TD (tes drive). Kesan pertama, ruang mobil lega sekali, sangat lapang. Plat body tebal, bahkan pintu bagasi berat sekali, fitur keamanannya terkomplet untuk mobil dengan range harga demikian. Hanya mungkin dalam konteks transmisi, bagi para pengguna CVT ato yg pure matic, pasti akan sangat mengganjal. Tapi, sebenarnya apabila telah terbiasa, rasa AMT-nya akan sangat mantap. Akhirny memutuskan untuk beli Cortez ini dan saat ini telah pemakaian 500km-an dan tanpa kendala. Soal konsumsi BBM ini terbilang relatif. Dengan 1800cc, konsumsi BBM akan sangat dipengaruhi oleh kondisi jalanan dan mode pengguna. Dalam kondisi perkotaan yg lebih sering stop and go (banyak macetnya) fitur Automatic vehicle Holding sangat membantu. Tinggal rem sebentar, lepas, maka mobil berhenti ketika macet. Saat mulai jalan tinggal injak pedal gas kembali. Konsumsi BBM pd mode ini, bila mengacu pada display MID, mungkin bisa di rentang 6-8km/L (tergantung teknik pemakaian). Sementara dalam keadaan jalanan lancar, konsumsi BBM bisa terhemat drastis. Di sejumlah review dan testimoni pengguna bisa mencapai 14-20km/L. Mungkin bisa lebih lagi. Untuk ini saya belum mencoba untuk perjalanan jauh dan situasi lancar. Tetapi konsumsi BBM memang sangat2tergantung mode pemakaian dan pengguna. Yg jelas, dia akan lbh banyak mengkonsumsi BBM ketimbang mobil 1500cc. Soal kabin, sangat kedap dan lapang. Apalagi dengan captain seat. Anak saya bisa mondar mandir dalam mobil, bahkan menyusun skema semacam kabin tidur di baris ketiga dan kabin santai di baris kedua. Soal fitur, sangat lengkap untuk sebuah mobil keluarga. Plus, settingan soundnya ada pilihan mode Yamaha. Sepertinya Yamaha mengatur settingan khusus untuk Cortez. Melihat build quality dan menilik kendaraan saya sebelumnya, yakni Veloz 1.5, jelas plat body Cortez jauh lebih tebal dan mantap. Kualitas mobil juga oke. Kekurangan Cortez mgkn pd bagian kap mesin yang sepertinya memiliki rongga antara kap dengan headlight. Mungkin saja disainnya demikian untuk memudahkan arus angin, tetapi, pengguna jadi bertanya2, potensi air masuk ke lampu. Sejauh ini sih aman, apalagi saat hujan dan juga saya telah mencuci kendaraan terkait. Soal transmisi, tips triknya adalah sesuaikan pedal kaki seperti seolah2 ingin mengganti gigi pada saat rpm sdh waktunya menunjukkan pergantian gigi. Mode D pergantian gigi lbih cepat di Rpm-nya dbanding mode sport. Pada saat mau ganti gigi, lepas pedal gas (seperti manual, tapi tanpa kopling) maka rasa hentakan akan terkurangi. Untuk jalan lancar dan lapang, pindah tuas ke manual akan lbh menarik, asal jangan lupa untuk menyesuaikan pemindahan tuasnya saja.