The real SUV Grand vitara 2.4

Grand vitara 2.4 2012, salah satu mobil SUV CBU Jepang. First impression pada mobil ini tampilannya maskulin dan gagah. Tidak banyak bentuk yang sifatnya aerodinamis, lebih cenderung ke kotak dan tegas. Bodi cukup tebal, lampu sudah projector HID dan keyless entry. Velg 18 inch yang sangat masuk penampilannya dengan bodinya, profil ban 225/55 R18 dan dapat ban serep dengan velg standardnya. Dengan ground clearence setinggi 215 mm, mobil ini cukup mudah untuk akomodasi orang2 Asia pada umumnya. Karena mobil ini dari segi bentuk tidak terlalu tinggi. Di dalam interiornya dominan dengan warna hitam dan hard plastic. Yang ingin saya tekankan, material hard plastic di mobil ini tergolong cukup baik. Hard plastic yang dipakai di mobil ini sifatmya longlasting. Tidak gampang rusak dan tidak menimbulkan bunyi pada saat berkendara. Kualitas CBU? Mungkin saja. Soft touch yang ada di mobil ini diletakkan ditempat yang sering dipakai oleh pengendara, salah satu contohnya armrest. Airbag hanya di sisi penumpang dan driver. Jok bahan fabric dan cukup keras untuk busanya. Pengaturan steer hanya naik turun. Tapi diluar itu posisinya memadai untuk mengemudi, ruang visibilitas keluar cukup luas. Untuk ruang jok belakang tergolong cukup, tidak luas tidak sempit. Yang saya tidak suka dari mobil ini, pengaturan jok belakang tidak bisa maju mundur. Bagasi tergolong sempit untuk ukuran SUV. Saat berkendara, kesan pertama mobil ini suspensinya tergolong stiff dan stirnya berat. Untuk melewati polisi tidur dan jalan lubang dalam suspensinya terasa keras. Akan tetapi jika masuk jalan gelombang dan belok tajam mobil ini juaranya. Body rollnya tidak terasa. Untuk akselerasi di mobil 2400 cc menurut saya masih tergolong biasa saja dan cenderung ke lemot, tapi ini bisa ditutup dengan menyalakan fitur overdrive. Yang saya rasakan fitur ini akan nyala jika di RPM tinggi, tarikan akan terasa lebih agresif. Dan yang terakhir dan terpenting adalah konsumsi bahan bakar. Mobil ini akan terasa sangat boros jika pengendara mengendarakan mobil ini secara agresif, munurut perspektif saya orang yang tinggal di jabodetabek biasa memakai mobil mobil dengan cc kecil atau lcgc. Kecenderungan mereka dalam mengendarai mobil ini salah satunya menekan pedal gas secara dalam atau agresif. Jika diterapkan di grand vitara 2.4 ini akan boros, saya pernah mencoba berkendara dengan gaya seperti ini dapat 1:6 dalam kota 1:9 luar kota. Akhirnya saya mencoba ubah gaya berkendara saya, lebih ke eco dengan rpm maksimal 3000. Dalkot 1:7.5, lurkot 1:11 dengan metode full to full. Bahan bakar RON 92. Overall mobil ini yang sifatnya relaible sangat baik untuk diajak berpetualang dan pergi jarak jauh. Akan tetapi karakter mobil ini tidak cukup baik untuk hidup di dalam kota seperti jakarta.