Bedah Varian Suzuki GSX-R150

Segmen motor sport 150cc fairing di Indonesia diramaikan banyak pemain. Salah satunya Suzuki GSX-R150. Setidaknya ada 3 varian yang disodorkan untuk konsumen : ABS, Keyless Ignition System dan Shuttered Key. Lantas apa bedanya?

Pembeda ketiganya terletak pada fitur khusus, teknologi penunjang keselamatan dan jenis kunci. Yang tertinggi GSX-R150 ABS, sesuai namanya sudah dilengkapi anti-locking brake system. Fitur ini memungkinkan pengereman yang lebih optimal saat melakukan deselerasi. Rem tidak akan mengunci walau tuas rem diremas sekuatnya. Diluncurkan saat pameran kendaraan roda akhir tahun lalu, ia mengambil basis GSX-R150 Keyless Ignition System. 

Walau begitu, pilihan Keyless tetap disediakan bagi pelanggan yang merasa tak membutuhkan fitur ABS. Keunggulan keyless, memudahkan pengguna saat menyalakan motor. Tak dibutuhkan lagi anak kunci, cukup putar kenop dan tekan tombol starter. Pengendara hanya perlu mengantongi kunci berbentuk remot. Dari sisi keamanan, keyless cukup mumpuni karena sudah dilengkapi immobilizer.

Beda dengan GSX-R150 Shuttered Key, yang masih menggunakan teknik konvensional. Namun, bukan berarti mudah dibobol pencuri. Tetap dibutuhkan kunci yang sama dengan punya pemilik agar bisa dinyalakan.

Melihat harga, ketiganya dipatok berbeda. GSX-R150 ABS tentu menjadi yang termahal karena paling lengkap, banderolnya Rp 33,150 juta. Sedangkan model keyless seharga Rp 30,150 juta dan pilihan GSX-R150 shuttered key sebesar Rp 29,150 juta (OTR DKI Jakarta). Pembeda lainnya ada pada warna. Untuk keyless dan ABS disediakan 4 opsi : brilliant white-vigor blue, titan black-touge red, met. triton blue, stronger red/solid black. Bagi shuttered key hanya ada dua, solid black dan stronger red-solid black.

Jika meninjau spesifikasi mesin, tiga varian itu mengusung jantung mekanis yang sama. Konfigurasinya 4 langkah DOHC berkubikasi 147,3 cc dan memakai sistem penyemprotan bahan bakar injeksi. Keluaran tenaga yang dihasilkan sebesar 19,2 ps di putaran mesin 10.500 rpm. Sedangkan torsinya 14 Nm pada 9.000 rpm. Keseluruhan daya disalurkan melalui sistem transmisi 6 percepatan manual.

Kondisi sama terlihat pada fitur dasar dan komponen kaki-kaki. Masing-masing dilengkapi penerangan berteknologi LED dan panel instrument full digital. Kemudian suspensi teleskopik dipakai untuk bagian depan dan swingarm berpadu shockbreaker tunggal berada di belakang. Kaki-kaki disusun pula oleh pelek berukuran 17 inci yang dibalut ban berprofil 90/80 (depan) dan 130/70 (belakang). Sektor pengeremannya ditunjang disk brake di semua roda. Menariknya desain cakramnya berbentuk petal atau bergelombang. Tujuannya bukan sekadar mengejar penampilan, tapi performa maksimal. Apalagi ditambah diameter yang lebar. (Hfd/Van)

Baca Juga: Yamaha Aerox vs Honda PCX, Pilih Sporty atau Mewah?