Suzuki Pamerkan Konsep e-VanVan Listrik di Japan Mobility Show 2026
Penanda arah baru Suzuki dalam menghadapi era elektrifikasi kendaraan roda dua
Suzuki kembali menarik perhatian di Japan Mobility Show 2026 dengan memperkenalkan konsep e-VanVan, motor listrik yang terinspirasi dari model ikonik era 1970-an. Motor mungil ini menjadi sorotan utama di jajaran prototipe, sekaligus menandai arah baru perusahaan dalam menghadapi era elektrifikasi kendaraan roda dua.
KEY TAKEAWAYS
Apa itu e-VanVan?
Motor listrik konsep dari Suzuki yang terinspirasi VanVan era 70-an, fokus pada kesenangan berkendara ringanApakah e-VanVan akan diproduksi?
Suzuki mempertimbangkan produksi jika minat pasar tinggiKeputusan Suzuki untuk membawa kembali nama VanVan bukan tanpa alasan. Model ini pernah menjadi simbol kesenangan berkendara pada dekade 70-an, saat tren minibike melanda dunia. Kala itu, VanVan hadir dalam beberapa versi, mulai dari 50cc hingga 125cc, dikenal lewat desainnya yang santai dengan jok panjang dan ban balon besar.
Produksi VanVan sempat berhenti pada 1982, sebelum Suzuki menghadirkannya kembali dalam bentuk RV125 dan RV200 bermesin empat tak di awal 2000-an. Model modern tersebut bertahan sekitar 15 tahun hingga akhirnya dihentikan. Namun pesonanya tak pernah benar-benar hilang. Kini, lewat e-VanVan, Suzuki mencoba menghidupkan kembali semangat orisinal itu—kali ini tanpa suara knalpot dua tak, melainkan dengan energi listrik ramah lingkungan.
Desain Ikonik, Mesin Baru

Secara visual, e-VanVan tetap mempertahankan proporsi khas pendahulunya. Dengan panjang 71,3 inci, lebar 32,5 inci, dan tinggi 41,3 inci, dimensinya hanya terpaut sekitar satu inci dari VanVan 90 orisinal yang debut pada 1972.
Bedanya, mesin satu silinder berpendingin udara kini digantikan motor listrik yang terpasang di atas lengan ayun bagian depan. Motor tersebut menyalurkan tenaga ke roda belakang melalui transmisi satu percepatan dengan sabuk bergigi pendek. Suzuki belum membeberkan angka pasti soal performa, namun menyebut tenaganya setara motor bensin 125cc, dengan estimasi daya sekitar 10 hingga 15 hp.
Dengan ukuran yang sebanding dengan Honda Grom, e-VanVan menyasar pasar motor rekreasi ringan—bukan kendaraan jarak jauh atau penggunaan di jalan raya. Fokus utamanya adalah menghadirkan sensasi berkendara santai, seperti tujuan asli VanVan dahulu kala.
Siap Diproduksi Jika Ada Permintaan
Walaupun masih berstatus motor konsep, Suzuki tampaknya telah menyiapkan e-VanVan dengan cukup matang. Hal ini terlihat dari kehadiran lampu depan, lampu sein, kaca spion, serta dudukan pelat nomor, yang menandakan kesiapan menuju tahap produksi massal. Suzuki disebut akan mempertimbangkan produksi versi showroom bila minat pasar cukup tinggi.
Konsep Lain di Booth Suzuki
Selain e-VanVan, Suzuki juga membawa beberapa konsep penyegaran lain ke pameran ini. Salah satunya adalah e-PO, kendaraan elektrik mungil yang menjadi jembatan antara sepeda listrik dan motor ringan.
Model e-PO pertama kali muncul dua tahun lalu, dan kini semakin mendekati tahap produksi. Suzuki bahkan telah mengadakan uji publik berskala besar di Jepang. Menariknya, e-PO dibangun berdasarkan Panasonic Off Time, sepeda listrik lipat yang sudah ada di pasaran. Suzuki menambahkan kemampuan untuk berjalan sepenuhnya dengan tenaga listrik menggunakan tuas gas, meski pedal tetap tersedia agar pengendara bisa membantu laju motor jika diperlukan.
Bobot e-PO sekitar 21 kg, dan karena bisa melaju tanpa bantuan pedal, kendaraan ini dikategorikan sebagai kendaraan bertenaga, lengkap dengan plat nomor, lampu, dan kaca spion. Konsep ini sejalan dengan usulan regulasi baru di Eropa untuk kelas EV menengah—lebih cepat dari sepeda listrik, tetapi masih di bawah performa sepeda motor konvensional. Dengan hasil pengujian yang positif, Suzuki tampaknya tidak akan lama lagi menghadirkan versi produksi dari e-PO.
Burgman Hidrogen, Eksperimen Ramah Lingkungan

Di sisi lain, Suzuki juga menampilkan versi terbaru dari Burgman berbahan bakar hidrogen, yang pertama kali diperkenalkan pada 2023. Skuter eksperimental ini menggunakan mesin pembakaran internal yang dimodifikasi untuk membakar hidrogen, bukan bensin.
Perubahan paling mencolok pada versi 2025 terletak pada rangka dan tata letak komponen, di mana Suzuki memperpendek jarak sumbu roda sekitar 3,2 inci dengan memindahkan posisi radiator dan tabung hidrogen ke depan. Meski terlihat semakin kompak dan efisien, Burgman hidrogen ini masih dalam tahap riset dan belum ada rencana produksi dalam waktu dekat.
Langkah Kecil ke Masa Depan
Lewat deretan konsep di Japan Mobility Show 2026, Suzuki menunjukkan pendekatan realistis terhadap masa depan mobilitas. Alih-alih terburu-buru mengejar performa tinggi, Suzuki berfokus menciptakan kendaraan listrik ringan, menyenangkan, dan efisien, sesuai karakter khasnya.
Kehadiran e-VanVan menjadi bukti bahwa transisi menuju kendaraan listrik tidak selalu harus serius dan futuristik—kadang, sedikit nostalgia justru menjadi cara paling menyenangkan untuk melangkah ke masa depan. (BGX/ODI)
Baca Juga:
Suzuki Bawa Kembali Burgman Hydrogen ke JMS 2025, Siap Tunjukkan Teknologi Hidrogen Terbaru
Suzuki Indonesia Sediakan Burgman Street 125EX Chrome Edition dan Warna Baru
Model Motor Suzuki
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Suzuki
- Terbaru
- Populer
Video Motor Suzuki Terbaru di Oto
Artikel Motor Suzuki dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature