Yamaha Vega Force

Singkatnya, tak ada fitur yang bisa diharapkan dari motor ini. Dengan budget Rp 15 jutaan, harusnya Anda memang bisa menggunakannya untuk menambah aneka penunjang. Yamaha hanya memberikan kunci bertutup magnet untuk meningkatkan keamanan. Lampu hemat daya berbasis diode (LED) tak satupun digunakan Yamaha. Padahal harga peranti ini terbilang sangat murah. Pengecas daya smartphone tentu tak bisa Anda harap ada. Ruang penyimpanan di dashboard saja ia tak punya.

Bagasinya tak mampu menyimpan helm ukuran apapun. Meski demikian, jas hujan dan peralatan darurat masih bisa diletakkan pada ruang berkapasitas 9,2 liter. Konon Yamaha mengklaim, ruang ini terbesar di kelasnya. Yang unik, lubang kunci pembuka bagasi ada di bagian buritan, tepatnya di bawah lampu rem.

Panel speedometer semuanya menggunakan jarum analog. Pun dengan pencatat jarak kendaraan (odometer), masih berskema analog. Fitur khas motor bebek berupa indikator posisi gigi, tampil sangat besar di panel. Asyiknya, karena sudah menganut sistem injeksi terkontrol oleh elektronik, masalah pada mesin bisa dideteksi lewat lampu di panel.

Fisik motor bebek yang tampil sederhana, nan sporty dengan upaya maksimal pada motor ini. Yamaha tentu tak mau menurunkan persepsi atas F1ZR yang dulu sudah terkenal sebagai motor balap.

Sayap depan hadir dengan skema yang sangat natural. Lekukannya tidak terlalu ekstrem, namun tetap terkesan modern. Bagian paras juga lebih kekinian dengan rumah lampu yang sangat besar. Sedangkan lampu sein, didesain skema tajam. Sayang tampilan depan yang keren tidak didukung buritan yang juga mendukung. Bagian bokongnya tak sekeren bebek kebanyakan, bahkan tidak mendekati kerennya buritan F1ZR di masa lalu.

Kaki-kaki Vega Force nampak proporsional. Pelek racing lima palang dengan desain minimalis dan berlubang, menunjukkan Yamaha ingin memangkas bobot motor ini demi performa. Kesan pertama melihat kakinya, kami menyebut lincah. Ya, dengan kaki yang kurus, terlihat ia menawarkan kemudahan dikendalikan. Entah bagaimana dengan performa bannya, kami harus mencobanya. Namun profil 70/90 (depan) dan 90/90 (belakang) pada lingkar 17 inci, harusnya cukup mengakomodir gerak Vega.

Mesin 115 cc, unit terkecil yang dimiliki oleh Yamaha untuk motornya di Indonesia. Pengguna mesin ini hanyalah Vega dan Jupiter Z1. Untuk Vega, pabrikan yang berpusat di Pulo Jahe, Jakarta Timur ini, mengeset outputnya di level 8,7 PS, sedikit lebih kecil dari Jupiter.

Dengan bobot motor di bawah 100 kg (96 kg) harusnya tenaga itu tak masalah. Namun jika diberi tunggangan dua orang (total 100 kg), rasanya motor ini sulit mendapat kecepatan 80 kpj. Menggunakan kapasitas tangka 4,0 liter, harusnya ia bisa menempuh jarak yang lumayan jauh dengan sekali pengisian.