Yamaha Crypton Fi Masih Eksis dengan Teknologi Sederhana

Masih banyak konsumen di luar Indonesia percaya terhadap fungsionalitas motor bebek. Dinilai lebih praktis, hemat, sekaligus tangguh untuk pemakaian harian. Salah satu produk yang masuk kategori ialah Yamaha Crypton 114 cc berpendingin udara. Tampilannya sederhana, dimensi kompak, bobot ringan, hingga efisiensi bahan bakar bisa diandalkan. Di Kolombia unit dijual COP 8.700.000 atau setara Rp35 jutaan. Tergolong mahal bila dibandingkan dengan model sekelas di sini.

Dimensi Kompak, Bobot Ringan

Secara ukuran, Yamaha Crypton Fi 2025 tergolong kompak dan mudah diajak bermanuver. Panjang total 1.940 mm, lebar hanya 715 mm, serta tinggi 1.075 mm. Jarak jok ke tanah dibuat 775 mm, wheelbase 1.235 mm ikut memastikan stabilitas berkendara. Bobot juga sangat ringan, hanya 96 kilogram dalam kondisi tangki dan oli penuh. Artinya, motor ini mudah dikendalikan, bahkan oleh pemula. Ditambah lagi ground clearance 155 mm, relatif aman saat menghadapi jalan bergelombang maupun polisi tidur.

Performa Mesin 114 cc Crypton

Jantung pacu yang dipasang di balik rangka underdone berupa mesin 4-tak SOHC, silinder tunggal plus sistem pendingin udara. Kapasitasnya 114 cc, ukuran bore kali stroke 50,0 mm x 57,9 mm. Rasio kompresi disetel 9,3:1, cocok dengan bahan bakar RON rendah dan berkendara harian. Tenaga puncak dihasilkan mencapai 8,7 PS pada 7.000 rpm, sementara torsi maksimum 9,5 Nm tersedia sejak 5.500 rpm.

Karakter tenaga ini terasa pas untuk motor bebek. Karena akselerasi di putaran bawah hingga menengah cukup bertenaga, cocok dipakai stop-and-go di perkotaan. Bahan bakar disuplai melalui pengatomisasi injeksi, membuat konsumsi BBM dijanjikan kian efisien dibanding jenis karburator. Tangki bensin berkapasitas 4 liter, cukup buat pemakaian harian tanpa sering-sering isi ulang. Ia juga dilengkapi electric starter maupun kick starter.

Transmisi 4-Percepatan

Bebek ini menggunakan transmisi konstan empat (4) percepatan tipe kopling basah. Pengoperasiannya diklaim halus, ditopang sistem reduksi primer gigi dengan rasio 2.900 serta sekunder 2.929. Kombinasi ini bikin perpindahan gigi terasa responsif, tanpa kehilangan tenaga di setiap langkahnya.

Rangka Underbone

Yamaha Crypton Fi memakai struktur rangka bawah (underbone) dipadukan dengan geometri rake 26°20′ dan trail 73 mm. Setup ini membuat motor tetap stabil sekaligus lincah saat bermanuver di jalan sempit. Suspensi depan mengandalkan garpu teleskopik, sementara bagian belakang menggunakan model lengan ayun plus sokongan dua shock breaker.

Untuk sistem pengereman, bagian depan sudah dibekali rem cakram, sedangkan belakang masih menggunakan tromol. Kombinasi ini cukup bagi kebutuhan harian. Ban depan memakai ukuran 70/90–17 inci, sementara ban belakang 80/90–17 inci. Di Kolombia, Yamaha hanya menawarkan pilihan pelek cast wheel lima palang. 

Fitur Dasar Cukup Fungsional

Sebagai motor bebek entry-level, fiturnya memang sederhana. Lampu utama Yamaha Crypton Fi masih menggunakan bohlam pijar, belum LED. Sementara sistem kelistrikan mengandalkan baterai 12V 3.0Ah, dengan tipe YTZ4V/GTZ4V yang mudah ditemukan di pasaran. Secara keseluruhan, motor bebek 114 cc ini menawarkan kombinasi menarik. Ringan, hemat, praktis, serta punya mesin lumayan bertenaga cukup untuk komuter sehari-hari.

Informasi tambahan. Kalau di Kolombia dikenal sebagai Yamaha Crypton Fi, nama yang familier di sini karena pernah ada produk serupa era 1997-1999. Sedangkan di Indonesia kini bernama Vega Force dengan banderol lebih terjangkau yakni Rp18,85 juta on the road Jakarta. Bahkan bentuk dan garis striping di bodi relatif mirip. Beda nomenklatur saja. (ALX/ODI)

Baca Juga: 

Motor Legendaris Yamaha Jupiter Z1 Tampil dengan Warna dan Grafis Baru

Yamaha Merilis R15 V4 Edisi Rose Gold 2025 Seharga Rp54 Jutaan

Yamaha Rilis Skuter Anyar Fascino Fi Hybrid 2025 Mulai Rp15 Jutaan