Test Ride Honda Vario 125 2019: Minim Fitur, Apa Kelebihannya? (Part-1)

Honda masih menjadi penguasa pasar sepeda motor Indonesia. Tak main-main, sekitar 74 persen pangsa pasar direngkuhnya. Seberapa hebat sebetulnya produk rakitan pabrikan berlogo sayap itu? Untuk itu kami menguji Honda Vario 125, salah satu produk terlaris mereka. Apa yang membuat skutik ini begitu digemari?

Desain & Fitur

Vario dijual dalam tiga tipe: Vario 110, 125 dan 150. Menariknya, Vario 125 memiliki desain yang sama persis dibanding Vario 150. Membedakan keduanya, hanya pilihan warna dan striping atau motif stiker di bodi. Selain itu, desain pelek dan ukuran ban keduanya pun berbeda.

Di bagian belakang, knalpot Vario 125 dibekali cover menyeluruh, yang berguna agar tak menyengat kulit jika tak sengaja tersentuh. Selebihnya, Vario 125 membekali diri dengan pencahayaan LED menyeluruh milik Vario 150. Honda Vario 125 juga memiliki lampu berkendara siang hari LED. Bertujuan agar pemiliknya punya kebanggaan yang sama dengan pemilik Vario 150.

Berbeda dengan fitur. Ada fitur milik kembarannya yang bermesin lebih besar, dicopot untuk Vario 125. Fitur smart key system yang mendukung keamanan kendaraan, tak dimiliki oleh skutik Vario terlaris di Indonesia ini. Untungnya, Honda masih membekali pemilik Vario 125 dengan kunci remote alarm dan fitur answer back system. Fitur ini lumayan mengurangi risiko kehilangan sekaligus memudahkan saat mencari kendaraan di tempat parkir yang padat.

Fitur panel instrumen digital Vario 125 sama persis dengan Vario 150. Banyak informasi berkendara yang ditampilkan di situ. Tak hanya penunjuk kecepatan, ada pula indikator berkendara yang efisien. Balok-balok digital kecil di bagian bawah layar, mirip penunjuk putaran mesin atau rpm. Memberi efek sport pada layar penunjuk berkendara yang justru sebaliknya, berfungsi untuk memandu pengendaranya agar berkendara lebih hemat bahan bakar.

Informasi tegangan baterai juga ditampilkan. Fitur ini cukup penting, mengingat kini Vario 125 tak lagi memiliki kick starter. Pemiliknya dapat memantau kondisi aki sebelum berkendara. Kalau tegangan aki sudah lemah, berarti energi baterai sudah lemah. Jadi segera ganti aki kalau tak ingin dorong sampai rumah.

Ada satu lagi kekurangan dari Honda Vario. Ia memiliki tinggi tempat duduk 769 mm dari permukaan jalan. Jarak ini yang paling tinggi dibanding skutik Honda lainnya seperti Honda Beat (740 mm), Scoopy (744 mm), bahkan PCX (764 mm) sekalipun. Beruntung saya yang memiliki tinggi badan sekitar 170 cm masih bisa menapak sempurna saat duduk di atas joknya. Kalau Anda memiliki tinggi badan di bawah itu, mungkin kaki harus agak sedikit menjinjit saat berhenti di lampu merah.

Tapi anehnya meski jarak jok dengan permukaan jalan yang paling tinggi, ground clearance atau jarak terendah motor dengan permukaan jalan Vario justru yang paling rendah 132 mm. Bandingkan dengan Honda PCX (137 mm), Scoopy (143 mm) dan Beat (146 mm). Jadi kalau berboncengan dan menghadapi polisi tidur yang agak tinggi ataupun lubang yang agak dalam, bagian lantai dek agak rentan ‘gasruk’. Ingat! Di bawah dek atau pijakan kaki tersimpan aki. Jadi perhatikan juga ketinggian genangan air kalau Anda memutuskan untuk menerjang banjir.

Tapi lantaran posisi akinya di bawah tempat pijakan kaki, maka bagasi Vario 125 menjadi cukup besar. Kapasitasnya sebesar 18 liter mampu secara sempurna menyimpan helm full face saya dengan aman. Fitur ini sangat bermanfaat, karena tak perlu lagi menitipkan helm ke tempat penitipan agar tak hilang dicuri maling.

Performa, efisiensi, pengendaraan serta pengendalian Honda Vario 125 kami bahas di bagian kedua. (RS/Odi)

Baca Juga: Test Ride Honda Vario 125 2019: Minim Fitur, Apa Kelebihannya? (Part-2)