Daftar Motor Baru yang Meluncur Sepanjang Januari 2021

Daftar Motor Baru yang Meluncur Sepanjang Januari 2021

Perkembangan segmen roda dua di Indonesia tak ketinggalan dibanding mobil. Di musim lanjutan COVID-19, nyatanya nama-nama besar otomotif Indonesia tetap dengan komitmennya untuk menghadirkan ragam produk baru bagi konsumen. Mulai dari skutik, motor sport ringkas sampai sepeda listrik terbaru, disajikan untuk masyarakat Indonesia. Ini daftar lengkapnya.

Honda CBR150R Berperawakan CBR250RR

Mengawali 2021, Astra Honda Motor (AHM) merilis CBR150R terbaru. Dirinya mendapat update beberapa komponen. Wajahnya baru. Mirip dengan CBR250RR dan makin racy. Ubahan utama dibanding model lama yakni suspensi depan yang kini upside down dan fitur assist and slipper clutch. Ia ditawarkan dengan dua tipe, yakni Non-ABS dan ABS. Dipasarkan mulai dari Rp 35,9 juta hingga Rp 40,8 juta OTR Jakarta.

launching All new Honda CBR150R

Kini CBR150R menyandang status All New. Tampilan barunya dirancang untuk menjawab keinginan pecinta motor sport full fairing di Tanah Air. Melalui konsep ”Total Control”, dirinya menyuguhkan kendali penuh yang menyenangkan sesuai keinginan pengendara. CBR150R terbaru hadir dengan desain agresif, canggih, up to date, ringan, sekaligus lincah dan nyaman untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan. Kelincahan model anyar ini pun ditunjang dengan penyematan fitur terbaru assist/ slipper clutch dan inverted front suspension.

Presiden Direktur AHM Keiichi Yasuda mengatakan, CBR150R baru merupakan sepeda motor yang sangat nyaman. Saat menaikinya, pengendara bisa mendapat feeling kelincahan dan mudah dikendalikan sesuai keinginan. Kuda besi ini juga dapat menjadi pilihan terbaik untuk penggemar motor sport.

"Kami tertantang menghadirkan sepeda motor yang mampu memberi kebanggaan. Hanya dengan melihatnya, pengguna semakin yakin terhadap kecepatan dan kekuatan All New CBR150R. Berbagai fitur baru dan penyempurnaan di dalamnya sekaligus meningkatkan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Yasuda.

Honda CBR150R

Desainnya benar-benar baru. Tetap bertahan dengan siluet bodi agresif dengan banyak sudut tajam. Nuansa big bike juga terlihat jelas, berkat ubahan di bagian depan dan belakang yang mirip DNA CBR250RR. Apalagi seluruh pencahayaan sudah menggunakan lampu berteknologi LED.

Meski mendapat ubahan desain bodi, posisi berkendara diklaim masih terbaik di kelasnya. Tetap mengarah pada gaya condong ke depan, dan menyuguhkan imajinasi layaknya pembalap yang siap melakukan start. Apalagi kini ditunjang dengan penyematan inverted front suspension. Komponen ini sanggup meningkatkan kestabilan berkendara harian, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Selain itu, suspensi baru tersebut membuat handling semakin lincah, menegaskan model ini sebagai sepeda motor sport full fairing dengan kendali terbaik yang menyatu pada kebutuhan kaum urban.

Honda CBR150R

Fitur tambahan lain yang mencolok pada All New CBR150R yakni penggunaan Assist/ Slipper Clutch. Bermanfaat untuk meningkatkan sensasi berkendara yang menyenangkan. Fungsi Assist guna mengurangi beban pengoperasian clutch lever sekira 15 persen dibanding clutch konvensional. Berkat pengaplikasian ini kopling jauh lebih ringan. Sedang manfaat Slipper mampu mengurangi guncangan yang disebabkan oleh engine brake saat penurunan gigi secara ekstrem.

Walau punya wajah baru, performa mesinnya masih sama seperti model lama. Berkapasitas 150cc DOHC, 6 kecepatan, 4-valve, berpendingin cairan (liquid-cooled), dan berteknologi injeksi (PGM-Fi). Outputnya 17,1 hp di 9.000 rpm dan torsi puncak 14,4 Nm pada 7.000 rpm. Kompresi mesin masih dengan perbandingan 11,3:1. Jantung pacu ini sanggup membawa All New CBR150R melaju dari 0-200 meter hanya dengan 10,6 detik, dan kecepatan maksimal mencapai 127 km/jam.

Sementara fitur unggulan lain masih tetap ada. Seperti Anti-lock Braking System (ABS) yang disertai Emergency Stop Signal (ESS). Karakteristik ini sudah diterapkan pada beberapa model big bike, berfungsi mengaktifkan lampu sein kanan-kiri secara bersamaan saat melakukan rem mendadak.

Kemudian penggunaan wavy disc brake yang mempertegas penampilan sporty. Serta panel meter ramping berteknologi full digital yang mudah dilihat.

Honda All New CBR150R

All New CBR150R dipasarkan dengan dua tipe, yakni Non-ABS dan ABS. Tipe Non-ABS ditawarkan dengan empat warna pilihan, yakni Matte Black, Dominator Matte Black, Victory Black Red, dan Honda Racing Red. Sedangkan tipe ABS mendapatkan warna Dominator Matte Black, Victory Black Red, Honda Racing Red, lalu ditambah dengan warna spesial MotoGP Edition.

AHM memasarkan All New CBR150R tipe Non-ABS (Matte Black, Victory Black Red, Dominator Matte Black) seharga Rp 35,9 juta Sedangkan khusus kelir Honda Racing Red dijual Rp 36,6 juta. Sementara tipe ABS warna Victory Black Red dan Dominator Matte Black dibanderol Rp 39,9 juta Lalu corak Honda Racing Red dijual Rp 40,6 juta, serta MotoGP Edition dipasarkan Rp 40,8 juta. Harga berstatus on the road wilayah DKI Jakarta.

Yamaha MX-King

Sporty black yellow

Model bebek perkasa, Yamaha MX-King juga tak ketinggalan dapat pembaruan. Yamaha Indonesia bulan ini merilis warna baru MX King 150. Ada dua kelir anyar yang ditawarkan. Ubahan cat dan grafisnya kian menonjolkan kesan agresif. Desainnya juga mempertegas karakter aura sporty. Saat ini ia dipasarkan dengan harga Rp 24,075 juta on the road Jakarta.

Dua warna anyar “The King of Street” yakni Sporty Black Yellow dan Aggressive Red. Keduanya menampilkan stripping baru serbatajam dan downforce line angle. Diselaraskan dengan gaya racy sehingga makin sporty. Menariknya, mereka pakai grafis asimetris, model kiri dan kanan dibuat berbeda. Kombinasi ini menghasilkan penampilan yang gagah, lebih fresh dan kental dengan gaya sporty yang mengesankan. Sementara buat kelir Active Blue masih tetap sama, yang merupakan ciri khas Yamaha Racing.

Sporty Black Yellow diklaim sangat cocok buat kalangan muda yang berani tampil beda. Sensasi berkendara dengannya bisa menjadi pusat perhatian. Paling mencolok tentu cat yang disematkan, warna kuningnya mirip dengan ciri khas Valentino Rossi. Menempel di cover headlamp, bodi tengah, dan sedikit di bodi belakang. Uniknya roda depan dan belakang dibuat tidak selaras. Depan pakai kuning fluo, sementara belakang hitam dengan secuil grafis di bibir pelek.

Aggressive red

Aggressive Red didominasi warna merah glosi dengan hitam. Cat cerahnya itu tersemat di cover lampu tiap sisi, tameng depan hingga fairing. Buat bodi belakang hanya ada tarikan garis serbatajam warna silver, lengkap dengan tulisan MX King di atasnya. Sisanya dibungkus dengan kelir hitam. Ia sangat cocok buat pecinta bebek sport yang energik.

"Banyaknya penggemar MX King 150 membuat kami konsisten menyegarkan tampilannya. Di bulan pertama 2021, kami kenalkan bebek sport dengan warna baru untuk konsumen. Sekarang ia tampil lebih sporty dan fresh dengan beragam pilihan warna terbaik," ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA and Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dalam siaran resminya, Kamis (14/01).

Tak ada ubahan selain penyegaran warna untuk MX King 150. Jantung mekanisnya masih berkonfigurasi satu silinder tegak, 150 cc, SOHC, 4-tak, berpendingin cairan serta teknologi Forged Piston & DiASil Cylinder yang membuat mesin tiga kali lebih awet dan tahan lama. Mesinnya mampu menghasilkan torsi puncak 13,8 Nm di 7.000 rpm dan tenaga maksimal 15,3 hp di 8.500 rpm. Penyaluran dayanya lewat transmisi manual Full Cluth Centrifugal Wet yang memiliki 5 percepatan. Output yang dikeluarkan terasa sangat responsif, baik untuk berakselerasi atau meraih top speed.

Tampilannya sporty, stylish dan modern. Gaya agresif dengan lekukan tajam menjadi ciri khasnya. Tampang depannya meruncing yang dipadukan dengan sayap atau fairing ramping. Tujuan agar menghasilkan sistem aerodinamis yang baik saat melaju. Lampu utamanya berisi 3 LED (2 Low Beam, 1 High Beam), memberikan penerangan maksimal saat berkendara. Aksen lampu kota berbentuk menyipit membuat motor seperti menatap agresif. Lampu seinnya berada di samping fairing.

Bagian belakang juga memiliki tampilan layaknya motor sport, karena bentuknya meruncing. Memiliki sepatbor menggantung, khas YZF-R6. Bentuk knalpot yang digunakan serupa dengan Yamaha Vixion Lightning, sehingga lebih gagah meskipun lahir sebagai motor bebek.

Ukuran tubuhnya sangat ideal dengan dimensi 1.970 x 670 x 1.080 mm (PxLxT), serta memiliki bobot 116 kg. Tinggi tempat duduknya 780mm dan jarak terendah ke tanah 135mm, itu untuk memastikan pengendara dapat menapakkan kakinya dengan baik. Kapasitas tangki bahan bakarnya hanya 4,2 liter.

Motor ini memakai tipe rangka Backbone atau Light Frame Design. Frame itu terbukti mampu menopang beban dan stabil di kecepatan tinggi. Dibekali dengan suspensi depan teleskopik, kemudian bagian belakang menggunakan swing arm dengan monoshock yang sudah teruji kualitasnya. Hasilnya, bebek sport ini siap melibas berbagai karakter jalanan. Kemudian pijakan kaki pengendara bisa dilipat, membuat semakin nyaman dalam bermanuver hingga cornering.

Penunjang kestabilan lain yaitu penggunaan ban bertapak lebar. Depan 90/80 dan 120/70 belakang. Keduanya sudah berjenis tubeless yang terpasang di roda berdiameter 17 inci. Sistem pengeremannya sudah menggunakan cakram di kedua rodanya. Tapi belum dipasangkan sistem pengereman ABS.

Untuk fiturnya ada speedometer full digital. Bentuknya besar sehingga pengendara mendapatkan informasi dengan jelas. Hazard Lamp, untuk memberikan tanda dalam situasi darurat.

Selain menawarkan varian standar dengan 3 pilihan warna, MX King 150 juga punya tipe lain. Ada MX King 150 Monster Energy Yamaha MotoGP Edition yang diniagakan Rp 24,375 juta. Versi ini desain stripingnya mengikuti motor MotoGP. Serta ada Doxou version yang dibanderol Rp 24,170 juta OTR Jakarta.

Tampilan Baru Yamaha R15 Siap Hadang CBR150R Terbaru

Yamaha R15 Matte Silver

Sudah menjadi tradisi. Ketika ada dua rivalitas sejati, sementara salah satunya baru bebenah diri, secepat mungkin pabrikan kembali fokus menyiapkan amunisi. Seperti yang dilakukan Yamaha untuk R15. Meski tidak mengagendakan transformasi besar, respons terhadap CBR150R diterjemahkan dengan melansir warna baru nan ekspresif.

"Pasar Motor Sport selalu memiliki penggemarnya, termasuk R15. Dan di awal tahun ini kami memperkenalkan warna baru R15. Kombinasi teknologi, desain serta warna baru Yamaha R15, kami hadirkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin tampil beda dari sisi performa dan tampilan. Karena itulah kami menghadirkan kelir baru untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi konsumen," ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA and Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), dalam paparan rilis.

Tema paling anyar yang dimaksud adalah Matte Silver. Nuansa elegan di sekeliling panel utama membuatnya tampak berbeda dari biasanya. Lebih segar. Demi mengangkat aura ekspresif, pelek palang pun dilabur kuning cerah. Dengan paduan jok dan plastik kasar hitam, serta upside down emas menjadi kombinasi sporty a la sport fairing 90an. Unik.

Matte Black

Namun bagi kalangan penyuka tampilan gelap, mungkin tema silver tadi tak relevan. Untungnya Yamaha turut menyediakan alter ego dari R15 Matte Silver. Adalah warna Matte Black, mengesankan aura intimidatif dan sporty sangat kental. Semua panel dicat hitam legam. Sampai ke pelek dan aksesori. Satu-satunya barang berwarna, hanya inverted fork-nya.

Dan terakhir, kelir jagoan tentu dipertahankan. Metallic Blue, identitas pabrikan logo garpu tala masih tersedia. Sekaligus jadi warna jagoan mereka. Apalagi dari sudut pandang penggila Yamaha, pasti memilih tema satu ini. Paduannya sama, panel plastik halus dan tangki dilabur biru. Sementara plastik trim dan jok gelap. Ia pula memakai pelek palang sewarna tangki.

Tidak ada perubahan soal harga. Diler-diler resmi Yamaha tetap membanderol Rp 37,08 juta OTR Jakarta. Nominal berlaku untuk tiga warna tadi. Jika hendak meminang R15 berjubah MotoGP, harganya lebih mahal sedikit, Rp 37,685 juta OTR Jakarta.

Untuk pembaruan R15, belum ada update seputar teknis. Dari atas sampai bawah masih membawa amunisi sama. Begitu pula fitur elektronik. Maupun perangkat suspensi dan mesin. Untuk yang belum tahu, ia menjadi pemimpin di kelasnya dari segi output mesin.

R15 sanggup memproduksi daya 19,5 Hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Berasal dari mesin dengan kubikasi paling besar di segmen sport kecil, 155 cc, serta berteknologi VVA. Atas itu – meski jenisnya square engine – ia mampu menerjemahkan karakter sport berkat VVA dan volume silinder lebih.

Perbekalan perangkat transmisi juga sudah bagus dari tahun-tahun sebelum. Girboks enam percepatan dibantu assist dan slipper clutch agar optimal kinerjanya. Tentu supaya memperingan pengoperasian tuas kopling, sekaligus meminimalisir efek engine brake dan ban terkunci.

Suspensi depan belakang pun sama maksimalnya. Rangka Deltabox itu berpadu dengan fork upside down serta monoshock di belakang. Sayang, ia tak punya opsi sensor ABS di saat dua kompetitornya menyanggupi.

Honda CBR150R Vs Yamaha R15

Boleh dibilang, saat ini CBR150R menjadi paket paling lengkap untuk ukuran sport fairing 150 cc. Lantaran kelengkapan fitur fundamentalnya lebih maksimal dari Yamaha. Paling tidak, dilihat dari perbekalan sensor di area deselerasi.

Honda menyediakan opsi varian non-ABS, serta ABS. Konsumen dapat memilih untuk mendapat pengamanan ekstra ketika suatu saat melakukan pengereman mendadak. Ini cukup penting, mengingat motornya cenderung dibawa agresif. Sehingga risiko ban mengunci ketika sedang hard braking sangat terminimalisir.

Yamaha, belum punya itu. Sekadar membekali perangkat deselerasi dengan dua cakram depan belakang. Kerjanya konvensional saja. Konsumen mereka tak memiliki pilihan, semua seri seragam.

Tapi harus diakui, Honda masih kalah dari segi performa jantung pacu. Mereka tetap membenamkan teknologi mesin generasi lalu. Tanpa perubahan berarti. Diklaim, hanya ada revisi di area pembuangan. Tak lebih dari itu.

Kubikasinya 149,16 cc DOHC 4-katup dengan pendingin cairan serta fan otomatis. Ini persis dengan yang lama, hingga ke ukuran bore dan stroke (57,3 mm x 57,8 mm). Tentunya beserta mekanisme injeksi elektronik, atau disebut Honda PGM-FI. Catatan atas kertas selisih lumayan dari R15, 16,8 Hp/ 9.000 rpm dan torsi 14,4 Nm/7.000 rpm

Perihal fitur elektronik lain keduanya bisa dianggap setara. Dari segi pencahayaan mereka menerapkan sistem full LED. Memberikan cahaya terang sekaligus menghemat konsumsi daya. Panel meter digital turut menempel di keduanya. Berikut sajian informasi lengkap di dalam layar. Pun kalau ada perbedaan, unsur minor.

Struktur diamond milik CBR, di generasi baru berpadu fork inverted SFF-BP baru dengan diameter tabung 37 mm. Shockjenis begini lebih rigid dan mampu memberi respons kendali maksimal. Relevan dengan jenis sport fairing. Lantas R15, sudah mengaplikasikan model shock depan upside down sejak tahun-tahun lalu. Hanya saja berbeda suplai pabrik. Milik Honda disokong oleh Showa sementara Yamaha mengambil dari KYB. Nah, urusan di belakang, keduanya sama-sama menggunakan peredam kejut tunggal dengan beberapa pengaturan.

Di samping itu, teknologi transmisi CBR pun kini sepantar dengan R15. Sudah ada assist dan slipper clutch pada girboks enam percepatan. Keduanya mampu meminimalisir gejala ban mengunci waktu melakukan hard braking.

Viar Caraka, Sepeda Listrik Milenial

Viar Caraka

Viar Motor Indonesia (Viar) terus melengkapi lini produk kendaraan listrik mereka. Terbaru, mereka meluncurkan sepeda listrik Viar Caraka. Disebutkan, model ini hadir dengan teknologi terkini untuk kaum milenial. Ditawarkan dengan harga Rp 7,9 juta, Viar Caraka hadir dalam empat pilihan warna, di antaranya Green Tosca, Snow White, Silver Mica dan Sky Blue.

"Kami persembahkan produk Viar Caraka bagi kawula muda untuk menemani beraktivitas. Desainnya modern, stylish, dan trendy dilengkapi beragam fitur modern dan multi fungsi sehingga sesuai dengan karakter dan ciri khas gaya hidup generasi milenial yang dinamis," terang Frengky Osmond, Marketing Communication Viar Motor Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (26/1/2021).

Sepeda listrik dengan dimensi panjang 1.560 mm, lebar 650 mm dan tinggi 1.000 mm ini dibangun dengan mengedepankan kenyamanan berkendara. Hal itu bisa dilihat dari posisi setang yang tinggi serta joknya yang dibuat lebar dan tebal.

"Posisi ergonomis yang baik dapat menghindari terjadinya cidera, berkendara menjadi lebih aman, nyaman, hemat energy, dan tentunya bisa mengurangi lelah," kata Frengky. Desainnya kami akui memang terlihat atraktif. Bagian subframe yang jadi lokasi baterai nampak ditutupi oleh material berkelir unik, di luar pakem sepeda konvensional.

Untuk diketahui, Viar Caraka mengandalkan motor listrik tipe BLDC berdaya 400 watt memakai sumber daya listrik DC yang berasal dari battery tipe Graphene berkapasitas 48V12Ah. Dengan baterai terisi penuh, daya jelajah sepeda listrik ini bisa mencapai 55 kilometer dengan kecepatan maksimum 30 km per jam. Untuk mengisi ulang daya listrik battery Viar Caraka membutuhkan waktu 4 jam.

Bentuknya yang kompak memungkinkan pengguna bisa memilih pengsisian daya secara portable atau langsung pada kendaraan.

Fitur Viar Caraka

Sepeda listrik ini juga dilengkapi beragam fitur untuk menunjang kebutuhan pengguna. Sebut saja, front bucket baggage yang bisa memuat banyak barang bawaan, deck floor yang lapang, serta fitur sandaran membuat pembonceng menjadi lebih aman.

Selain itu, terdapat juga USB Charging Port juga telah disediakan guna mengisi ulang battery gawai. Menariknya, Viar Caraka juga dilengkapi alarm dengan beragam fungsi. Mulai dari answer back system hingga penguncian roda belakang secara otomatis. Pada sistem kelistrikan sudah menerapkan teknologi waterproof cable socket untuk memastikan seluruh socket aman dari kebocoran arus listrik apabila terkena percikan air.

Bicara garansi, seluruh sistem kelistrikan sudah dilengkapi garansi selama 1 (satu) tahun. Selain itu, Viar juga memberikan garansi bagian frame selama 5 (lima) tahun.

Yamaha Fino Sporty

Yamaha Fino

Yamaha tampak menyicil penyegaran untuk Fino. Setelah bulan lalu merilis komposisi warna segar bagi Fino Premium. Kini giliran seri Sporty tampil dalam nuansa baru. Yamaha sepertinya menyesuaikan tampilannya dengan tema colorful tahun ini. Sama seperti saudaranya, harga tetap Rp 18,735 juta OTR Jakarta alias tidak naik dan sudah tersedia di diler-diler.

"Yamaha konsisten memberikan penyegaran produk guna menginspirasi dan memberi semangat bagi konsumen setia, khususnya generasi 125. Salah satunya melalui penyegaran warna baru di Yamaha Fino 125 Sporty. Dengan perpaduan warna dan grafis baru yang atraktif, mendukung tampilan Fino 125 Sporty semakin modern dan stylish. Sehingga sangat sesuai digunakan oleh segala kalangan, khususnya mereka yang kreatif dan tetap ingin tampil stylish saat berkendara," jelas Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, dalam rilisan persnya.

Fino dibuat tampil cerah. Warna paling dijagokan adalah Classic Tosca. Melihatnya tentu memikat mata, sebab padu padan kelir cukup kontras. Serta diberikan finishing khas skutik retro. Sebagian besar panel bodi dilabur hijau tosca, sampai ke fender depan. Sementara campuran krem diletakkan pada tengah dek,serta plastik di bawah lampu. Tak lupa, paduan hitam tetap ada di area tepian lampu utama, pelek, serta mangkok speedometer. Yang menjadi identitas seri ini.

Yamaha Fino Creamy Grey

Retro Grey jadi opsi berikutnya. Tema ini cenderung kontradiktif dengan sebelumnya. Lebih banyak nuansa gelap. Sekujur panel saja didominasi abu-abu glossy. Campuran kelir hanyalah hitam, dengan penempatan persis Classic Tosca. Dan terakhir, Vintage Red, juga memiliki padu padan serupa namun porsi merah retro mengelilingi bodi.

Seri Premium sebenarnya tak kalah menarik dari Sporty. Pembaruan kemasan bulan lalu menampilkan wujud atraktif di setiap motor. Tema retro jadi semakin kental. Sesuai konsep yang mereka usung. Meski sayang belum ada pembaruan apapun di sisi teknis.

Rangkaian warna itu adalah Creamy Grey, Black Espresso, serta Glossy Sakura Cooper. Opsi pertama menjadi komposisi paling ekspresif di antara yang lain. Ia pun memiliki nuansa retro lebih kuat sebab didominasi tema warna pastel. Tentu, bagian bodi mayoritas dicat abu-abu pudar. Digabungkan aksen aksen rose gold, atau Yamaha menyebut Glossy Sakura Cooper. Yang lantas berpadu bungkusan jok coklat.

Yamaha Fino Retro Grey

Berikutnya Black Espresso, juga mengandalkan aksen Glossy Sakura Cooper di area yang sama. Hanya saja, dominasi hitam glossy dilabur ke sekeliling panel. Sementara tema White Latte, paling beda sendiri sebab catnya tunggal. Bukan two tone seperti yang lain. Urusan jok, mereka satu irama dengan varian Grande, alias memakai jok coklat.

Cukup disayangkan – walau telah lama tak berganti wujud – munculnya Fino tema baru tak seiring penambahan fitur. Mengingat Scoopy sudah naik kelas dengan segala kecanggihan dan operasi jantung besar. Belum ada update apapun apalagi menyentuh teknis. Padahal secara harga (Varian tinggi) tak bisa dibilang jauh lebih murah dari Scoopy. Malah sedikit bersinggungan.

Untung saja terdapat poin menarik dari skutik retro milik pabrik logo garpu tala. Semisal, dari segi jantung pacu. Ini lebih baik dari milik Scoopy, malah boleh dibilang signifikan di kelas entry level. Menggendong amunisi satu silinder 125 cc, menghasilkan output 9,38 Hp/8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm/5.500 rpm. Cukup bertenaga.

Di Fino versi Grande – belum dapat penyegaran warna - mesin ini juga berpadu dengan Start Stop System yang berfungsi saat posisi idle selama 5 detik. Hal ini tentu membantu mengefisiensi konsumsi bahan bakar. Mesin besar, dikombinasikan tangki bahan bakar yang sudah besar pula. Ia sanggup menelan 4,2-liter bensin alias setara dengan sang rival.

Nah, perihal fitur menjadi poin kekurangan Fino. Di versi mahal sekalipun, kuncinya konvensional. Hanya berbekal shutter key untuk pengaman. Berbanding jauh dengan Scoopy, yang memiliki anti-theft alarm, malah sekarang disediakan kunci pintar. Barang-barang seperti soket pengisi gawai dan panel instrumen berinformasi lengkap juga masih absen.

Tapi menyoal wujud, tak kalah unik. Garis bodi Fino boleh dibilang lebih ekstrem dari Scoopy. Untuk menyukainya mungkin tak bakal secepat orang saat melihat kompetitor. Namun ketika diperhatikan, sosoknya menyenangkan. Seperti pemakaian mika lampu super besar, serta peletakan instrumen dan fuel gauge dalam kluster terpisah. Sangat retro. Ada karakter tersendiri tercipta dari skutik mungil satu ini.

Strategi Penambahan Warna

Yamaha Fino

Kalau diperhatikan, agenda penambahan warna seharusnya bukanlah hal sulit ketika dirilis berbarengan. Namun melihat pola kali ini, jadwal penambahan warna tampak dipisah-pisah. Bahkan seri Grande yang tertinggi, belum dapat apa-apa. Besar kemungkinan berikutnya adalah dia. Dari cakup pandang kami, boleh jadi strategi ini demi mempertahankan eksistensi dari gempuran keras sang rival.

Ya, agak sulit dipungkiri – dengan harga bersinggungan – pamor Honda Scoopy pasti lebih besar. Rasanya agenda meracik ulang Fino perlu disegerakan jika mau mengimbangi. Pasalnya, Honda benar-benar memperbaharui dengan konsep jauh lebih matang.

Pertama, perihal desain. Honda menerjemahkan nuansa retro lebih kental pada generasi All New Scoopy. Bentuk serba bulat menempel di tubuh. Dari fender, mika stop lamp, samping, hingga lampu utama. Belum lagi ia memancar cahaya lewat lensa proyektor, bukan reflektor. Makin terlihat modern. Selain itu perubahan gurat membuatnya makin proporsional. Plus dikombinasi ban 12 inci khas skuter negeri kaukasia.

Model panel instrumen diubah total. Ada kesamaan konsep memang, yakni memadukan penunjuk analog dan digital. Namun Format angka, grafis dan bentuknya berubah. Layar kecil juga lebih modern, sekaligus mampu menampilkan menu komplet. Ada penambahan informasi yang cukup krusial. Scoopy generasi baru turut menampilkan konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time, membantu pengendara mengetahui perilaku berkendaranya.

Transisi ke rangka eSAF turut berhasil membuat bobot Scoopy berkurang. Tadinya hampir 100 kg, sekarang tipe standar hanya 94 kg dan yang pakai smart key 95 kg. Memang tidak sesignifikan Beat dan Genio yang bisa menahan angka berat di kisaran 89 kg – 90 kg. Tapi rasanya selisih 4 kg pun bakal lumayan terasa. Berikut mestinya punya impresi ketangkasan dan kenyamanan mirip saudara-saudaranya.

Dari mulai lampu LED proyektor, answer back system, soket daya, sampai Idling Stop System (ISS) menjadi perangkat bawaan. Adapun penyempurnaan soket daya. Di dalam konsol kiri, dulu Anda memerlukan konektor untuk bisa mengisi baterai gawai. Kini, keluhan sederhana itu didengar pihak produksi. Dan akhirnya diterjemahkan-lah jenis soket USB, supaya tak repot lagi beli penghubung kabel. Tinggal aplikasikan lewat kabel bawaan ponsel saja.

Khusus varian Fashion dan Sporty baru mendapat remote anti-theft dan answer back system. Kalau menambah beberapa ratus ribu rupiah untuk varian atas, Anda bakal dimanjakan dengan sistem kunci pintar. Jenisnya sama persis dengan milik Vario 150. Alias tinggal mengaktifkan kenop untuk menyalakan mesin, sementara kunci bisa dikantongi.

Harus diakui, meski berubah jantung pacunya tapi Scoopy tak lebih hebat dari Fino. Ia mengambil basis Genio, 110 cc eSP SOHC dua klep dengan sistem injeksi elektronik (PGM-FI). Bore dan stroke benar-benar persis di angka 47 mm x 63,1 mm, alias diperpanjang langkah untuk kebutuhan dalam kota. Serta rasio kompresi 10:1. Daya kudanya juga identik, memproduksi 8,87 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm.

Yamaha MT-25 Makin Stylish

Yamaha MT-25 Metallic Dark Grey

Gebrakan Yamaha di awal tahun sepertinya belum akan berhenti. Dalam beberapa pekan ini mereka memperkenalkan tampilan baru produk-produk mereka. Ada tema yang tengah diusung yaitu nuansa cerah. Tak hanya model skutik seperti All New Aerox dan Fino, Yamaha juga memberikan identitas baru pada naked seperempat liternya, MT-25. Tak lagi terlihat nuansa monoton, berganti dua kelir baru nan ekspresif.

Warna baru Yamaha MT-25 ialah Metallic Dark Grey. Menggantikan kelir putih yang sebelumnya eksis. Mungkin, akibat terlalu mirip dengan sang adik maka Yamaha memberi identitas tersendiri. Padanan ini menggabungkan abu-abu gelap, serta striping oranye dan biru muda bertumpuk pada tangki. Sebagai aksen kontras. Grafis ini pun ditempel pada sisi buntut, dengan desain baru.

Sisanya diwarnai hitam. Dari mulai blok mesin, rangka, panel samping, jok, serta knalpot. Upside down bertabung besar itu pula dibungkus cover gelap dengan tumpuan silver. Nah, yang tetap jadi ciri khas, pelek palang styish masih dilabur oranye menyala. Kontras ini cukup merepresentasikan gaya sporty.

Yamaha MT-25 Metallic Blue

Tema kedua adalah Metallic Blue. Posisinya menggantikan yang serba hitam di versi lalu. Ya, tampilan sangar dan mengerikan a la Yamaha MT besar milik Paspampres itu kini tak ada lagi. Bagi orang yang suka komposisi satu warna mungkin agak kecewa. Tapi bisa jadi riset pasar mereka lebih banyak menginginkan sesuatu yang cerah.

Metallic Blue, adalah biru khas Yamaha di lini manapun. Agak tua, namun tak terlalu muda. Cat tu diaplikasikan di sebagian besar permukaan tangki. Polos. Tanpa grafis sama sekali. Baru di sayap kecil depan tangki ada striping baru dengan desain minimalis. Dasarnya pun silver, untuk memberikan kontras.

Tema ini, lebih “santai” dari silang warna yang satunya. Sebab sisanya dipadu kelir hitam, serta pelek seirama tangki. Khusus batok lampu dan fender depan juga diberi silver stone, tak telalu mencolok. Perihal harga, Yamaha MT-25 warna baru Metallic Dark Grey dan Metallic Blue dipasarkan seharga Rp 55.460.000 OTR Jakarta. Dan sudah mulai tersedia di diler.

"MT-25 adalah bagian dari line up MT Series yang telah meramaikan pasar sport Indonesia dengan keunggulannya yang berkelas. Baik itu dari segi desain, fitur dan teknologi modern, performa terbaik di kelasnya, dan ciri khas Master of Torque dengan torsi yang besar. Tampilannya pun kini kian menarik lewat penyegaran yang dilakukan dengan warna terbarunya. Penggunanya bisa lebih mengekspresikan keinginan tampil modern dan sporty saat berkendara dengan naked sport bike terbaik di kelasnya ini,” papar Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA and Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dalam rilis.

Teknis Tak Berubah

Yamaha MT-25

Secara umum tak ada ubahan baik dari wujud maupun teknis pada naked seperempat liter ini. Masih menerapkan konsep sama persis dari generasi lalu. Toh umurnya pun boleh dibilang belum lama. Apalagi, hari ini ia boleh dibilang menguasai segmen. Sebab KTM Duke 250 seperti tak ada tajinya, sementara Kawasaki Z250 hilang dari laman resmi, serta Honda tak memiliki rival kuat.

Kalau dilihat sebagai objek tunggal pun, ia cukup menarik. Wajah intimidatif begitu kental terlihat. Berkat masker lampu yang serba gelap. Sekaligus penempatan headlamp cenderung nyeleneh. Namun, hal itu berhasil membuat tatapannya tajam. Sekaligus beda dari yang lain.

Bodinya kekar. Sudut-sudut lancip ada di semua sisi. Berikut lubang udara pada tepian tangki menambah nuansa motor performa. Secara keseluruhan, ukuran motor ini adalah 2090 mm X 745 mm X 1035 mm (P x L x T) dan memiliki ground clearance minimum 160 mm.

Dipersenjatai mesin 250cc dua silinder DOHC 8 Katup, dengan transimisi enam percepatan. Soal pendingin sudah dilengkapi oleh radiator. Sementara dapur pacu mampu menyemburkan tenaga maksimum 35,5 Hp / 12.000 rpm dan torsi maksimum 23,6 Nm / 10.000 rpm, menghasilkan akselerasi berkendara yang responsif.

Klaim konsumsi bahan bakar saat itu bisa menyentuh 20-25 kpl. Lumayan bagus buat sebuah motor kencang. Lantas kecepatan puncaknya sanggup menoreh 179 kpj. Sementara area suspensi, diprakarsai upside down bertabung besar serta monoshock di belakang. Tidak hanya membuat tampilannya menjadi lebih gahar, tentunya turut meningkatkan kemampuan handling.

Angka Rp 50 jutaan mungkin bukan yang terbaik bagi konsumen Indonesia. Daya belinya boleh jadi tak sebesar motor Rp 30 jutaan. Dan tak perlu khawatir, jika ingin mengejar tampilan senada, Yamaha turut memiliki MT-15 alias versi kecilnya. Dengan nilai jual Rp 36,9 juta OTR Jakarta.

Bicara segmen naked bike 150 cc, Yamaha MT-15 memiliki kelengkapan serta performa paling baik. Walaupun Suzuki dengan GSX-S150 mengekor dekat, berikut harganya jauh di bawah. Tapi mana lagi yang menyediakan fitur assist dan slipper clutch? Dua perangkat ini cukup berpengaruh terhadap pengendaraan. Selain tuas kopling lebih halus, perpindahan gigi - terutama down shifting - bakal menghilangkan gejala ban terkunci.

Perbedaan output dengan GSX pun lebih besar meski tak signifikan. Dapur pacu 155 cc SOHC empat katup berhasil menorah angka 18,7 Hp/10.000 rpm serta torsi 14,7 Nm/8.500 rpm. Ia juga dibekali teknologi Variable Valve Actuation (VVA), untuk distribusi tenaga tepat guna serta merata. Cukup terdepan.

Rancang bangun konstruksi tak kalah serius. Rangka Delta Box dipadukan tipe fork upside down untuk mengoptimalisasi pengendalian. Tentunya selain memberi dampak pada akurasi di tikungan, berpengaruh pula terhadap tampilan. Rasanya siapapun setuju tampangnya bengis dan kekar bukan? Sementara penopang belakang, memakai model suspensi tunggal, bersangga ke swing arm aluminium.

Fitur? Tak perlu ditanya lagi. Instrumen digital senantiasa menunjukan semua data fundamental. Tak hanya kecepatan, putaran mesin, posisi gear, serta penunjuk waktu. Disiapkan dua data trip meter, lengkap dengan catatan konsumsi bahan bakar, baik rata-rata maupun real time. Bahkan average speed bakal terekam juga di layar biru negative display.

Pencahayaannya tentu optimal. Lampu utama sudah LED, dipancarkan lensa proyektor. Selain hemat daya dan terang, model begini lebih fokus menentukan arah cahaya. Dioda turut digunakan juga pada tail light. Satu hal saja yang disayangkan, belum ada opsi ABS, serta sistem keyless. Sisanya boleh dibilang memuaskan.

Menilai desain, kami rasa MT-15 begitu mudah disukai. Terutama jika dilihat dari depan, menunjukkan kesan bengisnya. Rumah lampu utama bak topeng itu rasanya berhasil menarik perhatian. Apalagi dijejali tabung suspense besar tadi.

Dari sisi dan belakang juga enak dilihat. Guratnya merepresentasikan keluarga MT: Tajam, maskulin dan sporty. Ukuran ban lebar di depan dan belakang pun tampak proporsional, apalagi disediakan pelek palang beropsi warna cerah. Sementara kelir tubuhnya dibagi tiga pilihan: Matte Grey, Metallic Black, serta Matte Blue. Masing-masing dikombinasikan tema warna roda berbeda, tinggal sesuaikan dengan selera.

Masih belum cukup? Boleh cek unit bekasnya. Hasil pencarian di portal jual beli sebetulnya tak begitu banyak. Wajar saja usianya baru mau menginjak dua tahun. Para pemilik mungkin masih getol-getolnya menikmati motor impian mereka. Belum rela menyerahkan ke tangan ke orang lain. Karena itu, Anda perlu cermat memilih, lantaran opsinya sedikit.

Terlepas itu, nominal yang ditawarkan serba menarik. Untuk filterisasi Kota Jakarta misalnya, hampir tak ada yang menjual lebih dari Rp 30 juta. Rata-rata mulai Rp 25 sampai Rp 28 juta. Itupun masih bisa dinegosiasi.

Lain cerita di luar Jabodetabek, terutama Jawa Tengah, Timur, Kalimantan, serta Sumatra. Kebanyakan masih menjual di Rp 30 jutaan. Kemungkinan besar disebabkan perbedaan harga saat masih baru. Lumrah terjadi di setiap merek.

Namun tetap saja menarik. Selisihnya lumayan ketimbang menebus dari diler. Lagipula kondisinya masih gres. Usianya baru sebentar, minim risiko mendapat unit mengenaskan. Paling-paling butuh perhatian di area bodi. Kita tahu, seapik-apiknya memelihara, kadang ada saja kerusakan disebabkan orang lain. Entah ditabrak, atau tersenggol di area parkir.

Urusan teknis mestinya dapat berjalan normal. Namun perlu diingat, khusus yang memilih keluaran awal hingga pertengahan 2019, fasilitas servis gratis biasanya mulai habis. Komponen fast moving yang krusial juga boleh jadi sudah aus. Perlu diremajakan.

Paling tidak siapkan dana tambahan untuk penggantian oli, servis rutin, serta pengecekan menyeluruh. Ada baiknya saringan udara, busi, injector, sampai area penggerak turut diperiksa. Bengkel resmi Yamaha tentu masih menyediakan pelayanan beserta spare part lengkap. Tak perlu khawatir. (Tim OTO)

Baca Juga: Daftar Mobil yang Meluncur di Januari 2021

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Anjar Leksana, Today
  • Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Zenuar Istanto, 26 Mar, 2024
  • Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Zenuar Istanto, 19 Mar, 2024
  • Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    Setyo Adi, 02 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*