Penjualan Mitsubishi Xpander Sukses Kalahkan Toyota Avanza

Kontestasi Low MPV kini berubah. Untuk pertama kalinya sejak diluncurkan, penjualan Toyota Avanza berhasil disalip rivalnya. Adalah Mitsubishi Xpander, yang sukses mengalahkan penjualan sang mobil sejuta umat. Hanya butuh waktu enam bulan sejak diluncurkan Agustus 2017 lalu, Xpander bisa berada di posisi mobil keluarga terlaris di Indonesia.

Penjualan wholesales Mitsubishi Xpander Februari 2018 disebut mencapai 7.400-an unit. Hasil ini tercantum dalam angka yang diberikan pada redaksi kami oleh pihak Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Angka itu lebih tinggi dari Toyota Avanza yang hanya terjual 6.773 unit.

Ditemui saat pembukaan diler baru Mitsubishi di Banyuwangi, Jawa Timur, pihak MMKSI memang optimis hasil ini bisa digapai. Apalagi seiring terus didistribusikannya pesanan para konsumen yang sudah menumpuk. "Ekspektasinya volumenya bertambah seiring meningkatnya kapasitas produksi di MMKI," jelas Amiruddin, Head of Sales & Marketing Region 2 MMKSI, kemarin (12/3).

Hasil ini tentu bisa dibilang fenomenal. Pasalnya, sejak pertama meluncur di 2003, Avanza seolah menetapkan standar baru dalam rekor penjualan sebuah model kendaraan roda empat. Di tahun pertamanya dijual, 100 ribu unit sudah dicatat. Ini belum termasuk Daihatsu Xenia, sang kembaran yang berasal dari satu rahim sama, pabrik Daihatsu Indonesia. Sebutan mobil sejuta umat pun lantas muncul untuk Avanza-Xenia. Apalagi hanya butuh waktu beberapa tahun bagi mereka meraih torehan penjualan 'sejuta unit.'

Sejak saat itu, satu persatu pabrikan mulai coba merilis produk sekelas. Nissan Grand Livina, Suzuki Ertiga, Chevrolet Spin, hingga terakhir Honda Mobilio. Mereka mencoba peruntungan dengan komposisi produk yang mirip. Mobil keluarga berdimensi kecil-sedang, bermesin 1,5 liter dengan daya angkut 7 penumpang.

Terakhir, Wuling Confero mencoba pendekatan berbeda. Harga yang hanya setengahnya dari produk sekelas dengan fitur bejibun, coba ditawarkan pada mobil dengan pilihan hanya transmisi manual saja.

Lantas Xpander, menawarkan mobil keluarga berdaya angkut optimal, taburan fitur, daya jelajah tinggi dalam sebuah komposisi desain yang atraktif. Masyarakat pun merespons baik. Masa inden berbulan-bulan pun tak dipedulikan demi mendapatkan Low MPV bergaya crossover buatan pabrik MMKI di Cikarang, Jawa Barat.

Angka produksi Mitsubishi terakhir yang kami ketahui di level 8.000 unit perbulannya. Jumlah ini, konon masih bisa ditingkatkan hingga 10.000 unit. Namun, komposisi itu masih mempertimbangkan alokasi untuk pasar ekspor.

Avanza Belum Menyerah

Meski kami sebut peta perdagangan Low MPV berubah, namun tak berarti Avanza tersingkir dari kelasnya tanpa perjuangan. Pihak Toyota Astra Motor sempat berdalih, menurunnya penjualan Avanza lantaran saat ini fokus mereka sedang dititikberatkan pada distribusi Rush yang notabene baru.

Apalagi, kini Avanza memang dihadapkan lawan-lawan berat (Wuling Confero dan Xpander) dengan besaran pasar yang pertumbuhannya tak seiring jumlah pemain. Selain itu, sudah waktunya juga Avanza dan Xenia berganti generasi dan teknologi. 

Apapun alasannya, kini Xpander berhasil membuktikan, mengalahkan model yang sudah digdaya, bukan hal mustahil. Toh, pekerjaan rumah Mitsubishi Indonesia masih sangat banyak. Separuh jumlah pemesan Xpander masih belum menerima unitnya.

Semoga saja persaingan ini berdampak sehat pada konsumen. (VAN/IND)

Baca Juga: Xpander belum akan jadi taksi