Sejarah Awal Toyota Fortuner

JAKARTA: Tahun 2005 adalah saat Toyota Fortuner pertama kali diperkenalkan. Kehadirannya menjawab kebutuhan akan medium SUV yang terjangkau karena saat itu, setidaknya untuk pasar negara berkembang, Toyota tidak memiliki produk yang mumpuni. Memang ada Toyota Land Cruiser dan Land Cruiser Prado, namun keduanya dirasa terlalu mahal.

Kemudian munculah proyek brilian bernama IMV (Innovative Multi-purpose Vehicle) yang banyak didorong oleh Toyota Thailand, Australia, dan Indonesia. Melalui proyek ini lahirlah platform yang menjadi landasan untuk tiga mobil yaitu Toyota Hilux (berbagai varian), Toyota Fortuner, dan juga Toyota Kijang Innova. Segalanya benar-benar dibagi dengan ‘adil’. Mulai dari desain dashboard hingga mesin. Yang membedakan tentu saja bentuk dan peruntukkannya.

Fortuner sendiri saat pertama kali hadir menuai banyak pro dan kontra. Desainnya yang tinggi dianggap gagah oleh sebagian orang, namun juga dirasa kurang stabil saat berjalan di kecepatan tinggi. Saat diluncurkan, Fortuner (di pasar luar negeri) dibekali empat varian mesin yang terdiri dari 2 pilihan bensin dan 2 mesin diesel. Di Indonesia, Fortuner pada awalnya ditawarkan hanya dalam varian mesin bensin yaitu 2.7G dan 2,7V. Khusus yang terakhir dibekali dengan penggerak empat roda, dan kurang begitu sukses karaena harganya yang terlalu tinggi. Transmisi yang terpasang saat itu adalah 5-speed manual, serta 4 speed otomatis.

Beberapa waktu kemudian, Toyota Fortuner tersedia dalam varian bermesin turbodiesel dengan konfigurasi 4-silinder dan berkapasitas 2,5 liter. Seiring berjalannya waktu, Fortuner 2.5G ini menjadi model yang laris, yang kemudian juga dilengkapi dengan varian 4WD. Mesin diesel berkode 2KD-FTV, seperti juga saudaranya, Kijang Innova Diesel, selalu menjadi pemimpin dalam penjualan. Irit bahan bakar dan respon tenaga yang spontan berkat torsi besar adalah alasan utama kenapa varian diesel lebih diminati.

Tahun 2012, tujuh tahun setelah kemunculan perdana, banyak khalayak yang berharap akan ada perubahan generasi. Namun harapan itu terpaksa ditelan lagi karena Fortuner hanya mengalami facelift, dengan mesin diesel yang dilengkapi turbocharger dengan geometry turbin bervariasi (variable geometry turbocharger/VNT). Otot mekanis ini memiliki kenaikan tenaga dan torsi yang cukup signifikan, dan semakin membuat varian Fortuner bermesin diesel dicintai. Memang parasnya berubah menjadi lebih modern dan sportif serta jauh dari kesan membosankan, bahkan hingga saat ini pun kami masih menyukainya.

Generasi Kedua Fortuner akhirnya mengalami perubahan generasi setelah lebih dari 10 tahun. Sebuah waktu yang agak tidak biasa untuk masa produksi sebuahmobil, dimana biasanya delapan tahun sudah mengalami pergantian generasi. Entah apa yang menghambat, tapi generasi kedua ini meluncur mulus di Thailand, menjelang akhir 2015. Platform IMV yang digunakan dirubah total, dan digunakan pertama kali pada Toyota Hilux. Seperti biasa, Fortuner kemudian menjadi produk kedua yang dipasarkan, dan disusul kemudian oleh Toyota Innova. Di Indonesia sendiri, tingginya minat terhadap kendaraan MPV mengharuskan PT Toyota Astra Motor untuk meluncurkan Innova terlebih dahulu pada Desember 2015 lalu. Toyota Fortuner baru akan meluncur pada tanggal 22 Januari 2016 besok.