Kondisi Ban Mobil Jadi Hal Penting saat Perjalanan Mudik Nataru Musim Hujan
Tekanan ban juga harus diatur sesuai standar pabrikan saat kondisi masih dingin atau belum bergerak
Tak sedikit masyarakat yang memilih mudik Nataru menggunakan kendaraan pribadi. Maka saat menempuh perjalanan jarak jauh dengan durasi lebih panjang. Persiapan kendaraan dan pengemudi menjadi kunci keselamatan. Terlebih saat memasuki musim hujan dengan kondisi jalan lebih licin karena basah. Kesehatan kendaraan pun harus prima. Terutama bagian ban, yang menjadi bidang pijak mobil.
KEY TAKEAWAYS
Apa risiko utama saat berkendara di musim hujan?
Jalan basah meningkatkan risiko selip dan aquaplaning, sehingga daya cengkeram ban (wet grip) sangat pentingApa perlengkapan darurat yang wajib dibawa saat mudik?
Segitiga pengaman, rompi reflektor, dongkrak, kunci roda, alat pemadam api, kotak P3K, senter, dan ban cadanganBan sebagai Fondasi Keselamatan Berkendara
Ban menjadi fondasi utama keselamatan. Karena merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Dalam konteks perjalanan akhir tahun. Peran ban menjadi semakin penting karena kendaraan digunakan lebih intens, menempuh jarak lebih jauh. Dan kerap membawa muatan lebih berat dari penggunaan harian.
Untuk kendaraan bermesin konvensional (ICE). Perjalanan jarak jauh dengan beban penuh menuntut ban yang mampu menjaga stabilitas dan kenyamanan secara konsisten. Kondisi ban optimal membantu pengendara mempertahankan kendali kendaraan. Terutama saat berkendara dalam durasi panjang atau menghadapi variasi kondisi jalan.
Sementara itu, di kendaraan hybrid, karakter berkendara memadukan mesin konvensional dan motor listrik menempatkan efisiensi sebagai salah satu prioritas. Ban yang sesuai berperan dalam menjaga kestabilan dan kenyamanan berkendara tanpa mengorbankan efisiensi energi. Baik saat berkendara di dalam kota maupun di perjalanan jarak jauh.
Adapun untuk kendaraan listrik (EV), tantangan berbeda muncul dari bobot kendaraan yang cenderung lebih berat serta torsi instan yang tersedia sejak awal akselerasi. Hal ini membuat kondisi ban, termasuk daya cengkeram dan strukturnya. Menjadi krusial dalam menjaga kendali kendaraan serta kenyamanan berkendara sepanjang perjalanan.
Memasuki musim hujan, kondisi jalan yang basah dan licin semakin meningkatkan risiko selip dan kehilangan kendali. Dalam situasi ini, daya cengkram ban di jalan basah (wet grip) menjadi faktor penting bagi semua jenis kendaraan. Tapak ban dengan desain dan kedalaman yang optimal membantu mengalirkan air dari permukaan jalan. Senantiasa menjaga kontak ban dengan aspal, serta mengurangi risiko aquaplaning saat pengereman maupun bermanuver.
“Pada perjalanan jarak jauh, terutama saat kendaraan membawa muatan lebih dan digunakan lebih lama dari biasanya. Kondisi ban menjadi semakin krusial. Wet grip yang optimal membantu pengendara menjaga kendali kendaraan di jalan basah. Terlepas dari teknologi kendaraan yang digunakan,” ujar Mochammad Fachrul Rozi, Product Manager Michelin Indonesia, dalam surel resmi.

Persiapan Kendaraan dan Perjalanan Sebelum Road Trip
Nah, sebelum memulai perjalanan, Michelin Indonesia menyarankan pengendara untuk memastikan kondisi ban. Mulai dari tingkat keausan, tekanan angin sesuai rekomendasi, hingga ban cadangan dalam kondisi optimal. Pemeriksaan kendaraan secara menyeluruh juga perlu dilakukan. Termasuk oli mesin, sistem pengereman, cairan pendingin, wiper, serta fungsi seluruh lampu kendaraan.
Tekanan angin ban perlu mendapat perhatian khusus. Jumlah PSI yang terlalu rendah akan menyebabkan ban menjadi cepat panas dan meningkatkan resiko terjadinya pecah ban saat digunakan dalam perjalanan. Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi bisa mengurangi kenyamanan dalam berkendara. Dan menurunkan daya cengkram ban saat digunakan. Pemeriksaan tekanan angin sebaiknya dilakukan sebelum melakukan perjalanan disaat ban masih dalam kondisi dingin. Sesuaikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan. Untuk kendaraan roda empat sticker rekomendasi tekanan angin terdapat di pilar B sisi pengemudi atau pada bagian tutup bahan bakar.
Untuk mengantisipasi kondisi darurat di jalan. Kendaraan sebaiknya dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan. Seperti segitiga pengaman, rompi reflektor, dongkrak dan kunci roda, serta alat pemadam api. Ban cadangan (spare tire) juga perlu dipastikan tersedia dan dalam kondisi layak pakai, termasuk tekanan angin. Perlengkapan tambahan seperti kotak P3K dan senter dapat membantu memberikan rasa aman selama perjalanan. Selain kesiapan kendaraan, persiapan perjalanan juga penting dilakukan. Yakni dengan memeriksa kondisi lalu lintas dan cuaca, menyiapkan rute alternatif. Serta menata barang bawaan agar tidak mengganggu visibilitas pengemudi atau membahayakan penumpang.
Keselamatan Dimulai dari Pengemudi dan Penumpang
Michelin mengingatkan bahwa keselamatan perjalanan mudik juga sangat dipengaruhi oleh faktor manusia. Pengemudi perlu memastikan kondisi fisik yang prima. Menghindari konsumsi alkohol, serta beristirahat secara berkala selama perjalanan. Seluruh penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman, termasuk penggunaan kursi anak yang sesuai.
Dengan disiplin menerapkan kebiasaan berkendara aman, perjalanan liburan akhir tahun dapat dinikmati dengan lebih aman dan nyaman. Karena perjalanan yang menyenangkan bukan hanya tentang sampai di tujuan semata. Namun supaya pulang dengan aman bersama orang-orang terdekat. (ALX/ODI)
Baca Juga:
Jelang Libur Akhir Tahun, Simak Tips Maksimalkan Bepergian dengan Mobil Hibrida
Memasuki Musim Hujan, Waspada Risiko Aquaplaning Saat Berkendara
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature