First Ride Yamaha Aerox Alpha: Pembuktian Matic Sport Bukan Cuma Gimik
Peningkatan performa sangat menyenangkan dan tambah sporty

Setelah melakoni debutnya pada 18 Desember 2024 lalu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) langsung memberi kesempatan kepada kami untuk merasakan langsung sensasi menggeber Yamaha Aerox Alpha terbaru di Sirkuit Karting Sentul, Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/1).
KEY TAKEAWAYS
Peningkatan apa yang diberikan pada Aerox Alpha dari segi handling?
Bagian inner Tube suspensi depan diperbesar menjadi 30 mm, posisi segitiga bawah dibuat lebih maju, dan komponen sasis diperbarui lebih rigid namun tetap fleksibel. Plus suspensi dengan sub-tank di varian atas dan performance damper di varian tertinggiDalam aktivitas bertajuk Media Track Day ini, YIMM menyediakan seluruh varian dari Yamaha Aerox Alpha buat dicoba, mulai tipe Standard, CyberCity, "Turbo", hingga "Turbo" Ultimate. Pengetesan dilakukan dalam keadaan motor standar alias bawaan pabrik dan masing-masing varian diberi kesempatan jajal sebanyak 2 lap.
Sesi pertama kedapatan mencoba varian Standard yang dijual Rp29,9 juta OTR Jakarta. Trim ini belum dilengkapi dengan teknologi Yamaha Electronic Continuously Variable Transmission (YECVT), namun secara mesin dan rancang bangun tak dibedakan dengan varian di atasnya.
Sebagai informasi, Sirkuit Karting Sentul punya total panjang trek 1.200 meter dengan 14 tikungan. Karakter lintasannya cenderung teknikal cocok untuk dijadikan tempat pengetesan performa Yamaha Aerox Alpha generasi ketiga ini.
Meski varian Standard tak dibekali dengan teknologi YECVT, nyatanya ketika mencoba trim ini tetap menawarkan pengalaman berkendara yang baik. Terutama pada sektor bobot yang lebih ringan 3 kg dibanding varian "Turbo", di mana berat 127 kg pada varian Standard membuat tipe ini lincah diajak ngebut, keluar dan masuk tikungan.
Karakter handling-nya pun kini jadi lebih baik, Yamaha memang melakukan kalibrasi pada bagian suspensi depan. Inner Tube diperbesar menjadi 30 mm, posisi segitiga bawah dibuat lebih maju, dan komponen sasis diperbarui lebih rigid namun tetap fleksibel.
Alhasil dengan dimensi Aerox Alpha yang tergolong besar buat matic 155 cc, memacunya dengan kecepatan tinggi lalu melakukan deselerasi untuk masuk keluar tikungan tidak jadi persoalan besar buat motor ini. Sensasinya diracik mendekati motor sport, di mana berbobot tidak kosong tapi masih terhitung nyaman sebagai trahnya sebuah motor matik.
Jantung pacu baru serupa kepunyaan Yamaha NMax juga jadi modal penting buat Aerox Alpha. Saat mengetes performa untuk meraih kecepatan 80 km/jam rasanya mudah saja. Sayangnya karena lintasan karting tidak terlalu panjang, kami tak bisa mencoba top speed-nya.
Secara data, Yamaha Aerox Alpha disokong mesin SOHC, 155cc, pendingin cairan, dan pengabut injeksi. Rancang mesin itu mampu hempaskan tenaga maksimal 15,1 hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak sekitar 14,2 Nm pada 8.000 rpm. Bila dibandingkan dengan model lawas torsi pada enjin Aerox terbaru ini naik 3 Nm.
Performa pengereman yang kami suka juga, setidaknya kini bisa mengimbangi performa mesin dari Aerox Alpha. Ya, rem sisi belakang sudah mengemas cakram yang bikin pengereman lebih meyakinkan, terutama saat kami geber di lintasan sirkuit. Komponen disc brake roda belakang sudah tersedia pada seluruh varian Aerox Alpha.
Selanjutnya mencicipi Yamaha Aerox Alpha CyberCity yang diilego Rp33,99 juta OTR Jakarta. Varian ini juga belum disuntik YECVT, namun fiturnya lebih lengkap dibanding varian Standard. Seperti contoh sudah berbekal suspensi belakang tabung (subtank), rem ABS, keyless, dan Start & Stop System.
Performa sebelas dua belas dengan varian Standard, tapi varian ini lebih upgrade di sektor handling. Utamanya pada bagian belakang, tidak terlalu terasa bottoming saat bermanuver atau cornering karena sudah pakai suspensi dengan tabung.
Dan terakhir kedapatan jajal Yamaha Aerox Alpha "Turbo" Ultimate yang jadi trim paling lengkap dan termahal. Opsi ini dijual Rp41,73 juta OTR Jakarta yang mana semua fitur sudah tersempat padanya.
Tentu ketika mencoba varian ini adalah membuktikan teknologi "Turbo" lewat YECVT-nya. Secara singkat, berkat pengepalikasian YECVT, kini gaya sentrifugal pada komponen CVT tak lagi pakai komponen roller namun menggunakan motor dan diatur secara elektronik.
Berkat teknologi ini, pengendara bisa mengakses fitur Ride Mode (Sport & Town) dan juga Y-Shift 3 level untuk merasakan efek "turbo"-nya. Jadi meski motor matik akan ada sensasi turun gigi yang akan menaikan RPM mesin, ketika RPM naik maka akselerasi motor akan lebih tinggi. Berguna juga untuk deselerasi, nah ketika dipakai di sirkuit, fitur ini benar-benar berguna sekali.
Meski menggendong mesin yang sama dengan varian di bawahnya, berkat teknologi YECVT karakter performanya terasa berbeda. Entah mengapa rasanya seperti lebih responsif dan agresif.
Varian "Turbo" Ultimate ini juga kedapatan performance damper yang membuat motor lebih stabil dalam segala kondisi. Saat dibuktikan di sirkuit memang terasa sekali perbedaannya. Performance damper akan membuat rangka, khususnya di bagian tengah jadi lebih kaku sehingga getaran dan fleksibilitas rangka dapat ditahan pada titik tertentu.
Aerox Alpha "Turbo" Ultimate juga dihadirkan sebagai trim paling canggih, di mana sudah pakai cluster meter TFT yang informatif, turn-by-turn navigation by Google Maps, Traction Control System, dan Emergency Stop Signal. Nah varian di bawah ini adalah "Turbo" tanpa embel-embel Ultimate cuma dibedakan alias absen Performance Damper dan beberapa kosmetik eksterior saja.
Simpulan
Berakhir pada kesimpulan, motor ini menawarkan 2 nilai berbeda dalam satu motor. Pertama soal kenyamanan ketika di pakai harian dan performanya di sirkuit.
Meski begitu, tak ada produk yang seutuhnya sempurna. Aerox Alpha juga punya beberapa kekurangan. Seperti contohnya adalah ruang penyimpan barang yang tak sebanyak saudaranya, Yamaha NMax. Lalu, jok penumpang belakang diracik tinggi dan sedikit tipis sehingga punya efek pegal ketika diduduki dalam waktu yang lama.
Tapi peningkatan dan inovasi yang ada bikin motor ini patut buat dipertimbangkan. Mulai dari mesin, rancang bangun, fitur keamanan, hingga fitur performanya yang memang terpakai saat pengetesan kali ini. (KIT/TOM)
Baca juga:
First Ride New Honda PCX160: Penyempurnaan Bikin Nagih!
First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Pembuktian Performa dan Fitur Terbaru
-
Jelajahi Yamaha Aerox Alpha
Model Motor Yamaha
Jangan lewatkan
Promo Yamaha Aerox Alpha, DP & Cicilan
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan Yamaha
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Aerox Alpha Terbaru di Oto

Bandingkan & Rekomendasi
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kapasitas
155
|
124.8
|
147.3
|
149
|
156.9
|
Tenaga Maksimal
15
|
11.1
|
18.23
|
13.8
|
15.8
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid-Cooled, SOHC
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
Torsi Maksimal
14.2 Nm
|
10.8 Nm
|
13.8 Nm
|
11.7 Nm
|
14.7 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha Aerox Alpha dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review