
Harga BMW C 400 GT 2021 di Indonesia dimulai dari Rp 279 Juta. Tersedia dalam 3 pilihan warna dan 1 varian di Indonesia. C 400 GT digerakkan oleh mesin 350 cc dengan transmisi Variable Kecepatan. BMW C 400 GT memiliki tinggi jok 775 mm dengan bobot 212 kg. Rem depan menggunakan Cakram Ganda, sedangkan di belakang Disc. Pesaing terdekat BMW C 400 GT adalah TMAX DX, Metropolis 400i, MP3 Business dan C 400 X.
Kapasitas | 350 cc |
Tenaga Maksimal | 34 hp |
Kategori | Scooter |
Panel Instrumen | Digital |
Indikator Bbm | Digital |
Jenis Transmisi | CVT |
Harga BMW C 400 GT 2021 mulai dari Rp 279 Juta. Simak daftar harga C 400 GT 2021 di bawah untuk melihat harga OTR dan promo yang tersedia.
Varian | Harga | Spesifikasi | |
---|---|---|---|
BMW C 400 GT Standard |
Rp 279 Juta*
Harga OFR
|
350 cc, 34 hp, Scooter, Bensin | Lihat Promo |
C 400 GT tersedia dalam 3 warna yang berbeda - Alpine White, Moonwalk Grey Metallic and Black Metallic
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananParasnya agresif. Dimensi besar, tentu mesin juga besar. Inilah skuter otomatik (skutik) BMW C 400 GT. Dan merek itu menandakan kalau C 400 GT bukan motor sembarangan, untuk sembarang orang.
Yang pasti harganya mahal, Rp 279 jutaan OFR (wilayah DKI). Mesin satu silnder 350 cc mampu menghasilkan 34,4 ps. Agak mengecewakan karena rivalnya di Indonesia, Yamaha T-Max mampu menggelontorkan 38 ps. Tapi sekali lagi, prestise dari merek menjadikan motor ini terasa bergengsi ketimbang motor Jepang. Meski harganya tidak terpaut jauh.
C 400 GT berbagi basis dengan C 400 X yang tampilannya keren itu. Tapi desainer BMW, mempermak tampilannya agar lebih cocok untuk dibawa perjalanan jauh. Contohnya, windscreen yang lebih besar, supaya tidak gampang masuk angin.
BMW C 400 GT dirakit di Cina, dengan mesin yang juga buatan setempat. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan. BMW Motorrad memang menyerahkan pembuatan mesin yang bukan berkonfigurasi boxer ke suplier mereka di negara itu.
Sebagai motor turing, ada banyak hal yang mendukung. Pertama, ruang penyimpanan di bawah jok. Ruang bagasinya tidak dibuat paten, tapi bisa fleksibel dengan menggunakan bahan yang lentur. Menurut BMW, bagasinya ini bisa muat helm full dan half face sekaligus.
Selain di bawah jok, sepasang ruang penyimpanan juga tersedia di depan. Kompartemen ini juga dibekali soket listrik 12 volt untuk isi ulang daya gawai.
Bicara gawai, motor ini sudah dibekali layar informasi TFT berwarna, persis seperti milik 1250 GS. Tidak hanya menampilkan informasi berkendara, tapi juga bisa disambung dengan handphone atau GPS. Fitur bantu berkendara termasuk traction control, yang merupakan fitur standar bawaan pabrik.
Sekali lagi, desainnya terlihat sangat BMW. Bermodal tampang agresif dengan lekukan bodi yang tegas, diharapkan bisa mengulang kesuksesan C 400 X. Lampu depan dan belakang sudah LED, dengan bentuk khas BMW yang sepintas mengingatkan pada deretan motor adventure mereka. Windshield yang tinggi, sayangnya tidak bisa diatur. Tapi mumpuni untuk melindungi pengendara dari terpaan angin saat perjalanan jauh.
Bodinya terlihat panjang. Tepatnya, 2.210 mm, dengan wheelbase 1.565 mm. Tidak ada yang salah memang, tapi kalau berencana melajukan motor ini sebagai tunggangan harian, sila dipikirkan ulang. Belum lagi lebarnya hingga 835 mm. Lebar dan panjang adalah musuh utama kegesitan di lalu lintas kota besar.
Ceritanya jadi lain kalau dibawa turing. Sepertinya, itulah habitatnya. Jok lebar, posisi kaki yang bisa lebih selonjor membuat penunggang tidak gampang lelah. Demikian juga dengan posisi stang yang tinggi. Sangat menunjang nilai ergonomis.
Kenyamanan dan pengendalian ditunjang suspensi depan model telescopic dengan diameter 43 mm. Belakangnya menggunakan lengan ayun dan shock absorber ganda. Roda depan didukung pelek 15 inci, dan ini juga yang bikin motor terlihat gagah. Sedangkan buritan menggunakan pelek 14 inci.
BMW Motorrad membekali C400 GT dengan mesin piston tunggal berkapasitas 350 cc. Dilengkapi dengan empat katup pada silinder, tenaganya 34,4 ps saat mesin menyentuh 7.500 rpm. Torsinya memuncak pada 6.000 rpm dengan angka 35 Nm. Terlihat biasa saja memang untuk sebuah skuter gambot, tapi cukup untuk melaju kencang saat turing.
Untuk meneruskan daya, transmisi CVT dengan kopling sentrifugal kering dipasangkan. Dan rasanya tidak perlu dibahas lagi seperti apa kinerja CVT pada motor. Halus.
Seperti beberapa mesin BMW konfigurasi tegak lainnya, mesin ini dibuat oleh perusahaan Loncin Motors di Cina. Tapi tentunya sudah mengikuti standar tinggi BMW.
Untuk menahan laju, dipasang rem cakram berpiston ganda di depan dengan ukuran 265 mm. Cakram belakang juga berdimensi serupa, hanya saja piston untuk mendorong kanvas rem hanya satu. Agar menjamin kualitas pengereman, salah satunya menggunakan slang rem berbahan baja yang bakal awet dan tahan bocor. Juga sudah dibekali teknologi ABS dua kanal sebagai standar
Ada yang menarik dari gelaran BMW Motorrad Days Indonesia 2019 di Ubud, Bali, pekan lalu. PT Maxindo Moto Nusantara, mengenalkan...