Menjajal Kenyamanan Mitsubishi Xpander

Ajakan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia untuk mencoba Xpander, kami terima dengan senang hati. Melalui ajang Xpander Media Touring 2018, kami berkesempatan mengendarai Xpander tipe, Ultimate, Sport dan Exceed MT. Karena sudah beberapa kali mencobanya, kali ini fokus pada kenyamanan berkendara LMPV kebanggaan Mitsubishi di Indonesia. Seperti apa rasanya?

Rute perjalanan start dari Jogja menuju Semarang. Sepanjang perjalanan diselingi kunjungan ke beberapa tempat. Jalanan provinsi menjadi tempat bermain Xpander kali ini. Kami mencoba duduk di bangku kedua Xpander Ultimate sebagai permulaan. Kesan pertama, akses masuk yang mudah. Ternyata pintu baris kedua Xpander cukup besar untuk mobil di segmennya. Itu juga memberi kemudahan mengakses baris ketiga, karena bangku kedua harus dilipat seperti pada umumnya.

Duduk di baris kedua Xpander, langsung terasa kenyamanan yang ditawarkan. Legroom atau ruang kaki terasa lebih lega dibanding kompetitor. Diisi tiga orang dewasa juga tidak perlu berdesakan. Bahkan saya, dengan tinggi sekitar 180 cm, masih bisa memangku laptop dan mengetik dengan nyaman sambil menjadi penumpang baris kedua Xpander. Seperti biasa, baris ketiga cocok untuk anak-anak. Sementara orang dewasa bertubuh kecil masih bisa, tapi tidak kami sarankan. Oh ya, kursi Xpander kadar empuknya pas dan material pembungkusnya juga mendukung kenyamanan.

Selain itu, rasa berkendara Xpander juga jempolan. Bantingan suspensi lembut namun tidak memantul. Menariknya, meski suspensi terbilang empuk, kedinamisan pengendalian Xpander sangat layak diapresiasi. Biasanya untuk mendapat suspensi empuk, pengendalian tajam harus dikorbankan atau sebaliknya. Nah, Mitsubishi bisa mengombinasikan dua poin kontra itu dengan baik pada Xpander. Jadi saat mobil berbelok dengan kecepatan medium, misalnya, gejala limbung bisa ditekan dan kemudi bisa diarahkan sesuai input. Kemampuan bermanuvernya secara keseluruhan, juga kami kasih dua jempol.

Menurut Rifat Sungkar yang menjadi brand ambassador, ada beberapa poin kunci yang menghasilkan kenyamanan sekaligus kedinamisan Xpander. Konon geometri suspensinya dikatakan mirip dengan Lancer Evo X. "Filosofi dasar suspensinya mirip Evo X (10), bukan arm dan lain-lainnya ya. Di situ adalah kunci dari handling," ujar Rifat saat ditemui di sela acara. Menurutnya lagi, Xpander punya wheel track yang lebar dan torsion bar di belakang yang mendukung kestabilan dan kenyamanan sekaligus kenikmatan pengendalian setingkat di atas segmennya.

Baca Juga: Tes Tabrak Mitsubishi Xpander

"Tujuannya (acara Xpander Media Touring 2018) kami mengajak rekan-rekan media untuk mengeksplor dan merasakan langsung kelebihan Xpander. Segi fitur, performa, kenyamanan, stabilitas, manuver dan akselerasinya," papar Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI saat sambutan di sela perjalanan turing.

Selain kabin lapang, rasa berkendara Xpander juga jadi keunggulan sektor kenyamanan. Tambahkan dengan fitur safety yang tergolong lengkap: dua kantung udara di depan, rem ABS, hill start assist dan Active Stability Control (ASC), Xpander jadi pilihan menarik segmen LMPV. (Tom/Odi)

Baca Juga: Menghitung Konsumsi BBM Mitsubishi Xpander Jakarta - Lampung