First Drive Mitsubishi Xpander Exceed: Sensasi Transmisi Manual

Tak cuma otomatis, Mitsubishi Xpander juga punya pilihan transmisi manual. Varian paling tinggi Xpander bertransmisi manual adalah Exceed MT. Kami sempat mencobanya saat beberapa waktu lalu. Jalur Jogjakarta - Semarang jadi wahana yang memadai untuk pengujian Xpander berpedal kopling ini. 

Yang pertama disadari, gigi mundur tidak berada seperti di tempat umumnya. Posisinya sebelah kiri gigi 1 kalau melihat tanda pada tuas transmisi. Untuk memindahkannya, ada bagian seperti cincin melingkar pada tuas transmisi yang perlu ditarik ke atas agar gigi bisa masuk ke posisi mundur. Untungnya tidak sampai tahap merepotkan. Hanya perlu sedikit pembiasaan bagi yang asing dengan konfigurasi transmisi seperti ini.  Model transmisi ini sebelumnya pernah kami temukan pada Chevrolet Spin.

Pedal kopling Mitsubishi Xpander Exceed MT rasanya cukup empuk dan ringan, namun agak tinggi jaraknya. Artinya, kaki kiri perlu diangkat lebih tinggi agar kopling bisa mengunci gigi gerak dan mobil melaju. Oh ya, transmisi manual Xpander berkonfigurasi 5-percepatan

Menariknya, gigi 1 Xpander manual punya napas yang terbilang pendek. Pihak Mitsubishi mengatakan, rasio itu untuk mengejar tarikan awal kalau mobil harus terisi banyak penumpang. Oke, bukan masalah. Tapi dengan napas awal pendek, berarti perpindahannya harus menyesuaikan dengan rpm terbaik. Pada kasus Xpander manual, pindah ke gigi 2 paling optimal setelah melewati rpm 3.000 atau mencapai 4.000. Karena di putaran itu torsi puncaknya tersedia.

Artinya lagi, kalau pindahnya pada rpm kurang dari itu, gigi 2 terasa loyo tak bertenaga. Dalam penggunaan jalan santai memang tidak masalah. Lain cerita kalau kondisi medan jalan seperti yang kami lalui, banyak tanjakan dan adegan salip-menyalip. Konfigurasinya, menurut Rifat Sungkar sebagai brand ambassador Mitsubishi, gigi 1 pendek, gigi 2 panjang, gigi 3 dan 4 kembali rapat, gigi 5 panjang. Kurang lebih seperti itu.

 

Saat harus menyalip juga, Anda perlu memperhatikan rpm dan momentum. Kadang saat posisi gigi 3 dan harus menyalip tapi kecepatan dan momentum kurang, harus turun ke gigi 2. Itu memang prinsip dasar menyalip. Tapi pada Xpander manual, tetap harus memperhatikan rpm agar tenaga dan torsinya bisa Anda rasakan.

Seperti disebutkan, bukan masalah. Tapi kalau sebelumnya Anda pengguna LMPV lain, misalnya Avanza manual, perlu membiasakan dengan perpindahan transmisi manual Xpander. Imbasnya rasa kurang nyaman dalam mengemudi mungkin Anda dapatkan saat perdana menyetir Xpander manual. Rasa seperti itu juga yang pernah ditawarkan oleh Nissan Grand Livina manual.

Terlepas dari itu, Xpander punya pengendalian dan kenyamanan berkendara yang jempolan. Tenaga 105 PS dan torsi puncak 141 Nm dari mesin MIVEC 1,5 liter-nya juga sudah lebih dari cukup untuk pengendaraan dalam maupun luar kota. Mungkin pada Xpander manual, konsumsi bahan bakar bakal lebih boros ketimbang otomatis karena pengaruh rpm yang lebih tinggi. Tapi itu masih harus dibuktikan lansung dengan pengujian yang tepat. (Tom/Van)

Baca Juga: Mitsubishi Xpander Lebih Laris dari Toyota Avanza, Ini Catatan Gaikindo