Alternatif Motor Sport 150 cc Berbanderol Setara All New Honda CBR150R

Alternatif Motor Sport 150 cc Berbanderol Setara All New Honda CBR150R

All New CBR150R tampil makin agresif. Generasi terbaru ini mengusung banyak perubahan. Ia kini mirip dengan CBR250RR. Berbeda dengan merek Jepang, motor cina berdarah Italia ini menawarkan. Motor anyar ini punya lekukan tajam pada body, fascia, hingga buntutnya. Nuansa big bike sangat kental berkat berbagai ubahan pada hampir semua sisi, terutama didapat dari lampu-lampu LED bertumpuk yang mengadopsi DNA sang kakak. Namun, selain dirinya ada beberapa motor sport 150 cc yang punya banderol setara. Setidaknya masih di rentang Rp 36 jutaan sampai Rp 41 jutaan. Berikut pilihannya.

WR 155 R

Yamaha WR155

Di rentang harga segitu, Yamaha punya produk motor sport berjenis trail. Namanya WR 155R. Unit ini bisa juga dijadikan opsi selain membeli All New CBR150R. Kuda besi ‘penggaruk tanah’ ini dibanderol Rp 37,9 juta OTR Jakarta. Tersedia dalam dua pilihan warna yaitu Yamaha Blue dan Yamaha Black.

WR 155R datang dengan beragam keunggulan baik dari segi desain, fitur, maupun performa. Tentunya mampu mendukung aktivitas hobi tualang sang pengendara. Mengusung mesin SOHC berkapasitas 155 cc liquid cooled, VVA, seperti yang digunakan pada motor kelas 150 cc produksi Yamaha lainnya, yakni R15 atau MT-15.

Jantung pacunya mampu menghasilkan tenaga sebesar 16,7 hp / 10.000 rpm dan torsi sebesar 14,3 Nm / 6.500 rpm. Dengan performa mesin yang tangguh dan bertenaga, WR 155R sangat handal digunakan untuk menjelajah berbagai medan, baik on road maupun off road.

Test off road Yamaha WR 155 R

Desainnya mirip dengan sang kakak, WR250. Dengan desain bodi ramping, sederhana, dan ringan, motor lebih leluasa saat diajak melibas berbagai medan tanpa beban. Untuk menunjang daya jelajahnya, kapasitas tangki mampu memuat bahan bakar hingga 8,1 liter. Selain itu, desain jok bergaya YZ series, memudahkan pengendara dalam mengatur posisi duduk, sehingga mendukung kelincahan saat bermanuver.

Peredam kejut depan gunakan tipe telescopic panjang. Berdiameter 41 mm, dan panjang 899,1 mm. Selain memberikan redaman yang baik, peredam kejut model itu juga memberikan kenyamanan dan kestabilan di setiap aktifitas adventure. Suspensi bagian belakang, didukung dengan Link Type Monocross with gas. Dilengkapi oli dan dapat diatur tingkat kekerasannya sesuai dengan selera sang pengguna.

Agar meningkatkan kemampuan mobilitas di segala kondisi jalan, motor anyar ini menggunakan ban dual purpose yang menempel di pelek berbahan alumunium. Jenis rangkanya mengadopsi semi double cradle. Turut membantu dalam meningkatkan kestabilan berkendara.

Model ini dilengkapi dengan speedometer LCD multifungsi, dan sangat informatif. Disematkan hazard lamp, sebagai tanda ketika pengendara mengalami kondisi darurat. Rem cakram ganda bergelombang (wavy double disc brake) yang terpasang di depan maupun belakang. Membuat daya pengereman semakin mengoptimalkan.

XSR 155 Matte Green

Yamaha XSR155

Selain WR155, Anda bisa juga melirik Yamaha XSR155. Motor sport bergaya retro ini dijual Rp 36,580 juta OTR Jakarta. Hanya tersedia satu varian dengan tiga pilihan warna, silver, hitam dan hijau. Meski disajikan dengan desain klasik, dirinya dibekali fitur cukup mumpuni. Basisnya nampak tersurat, New R15 dan MT-15 yang kita kenal.

XSR155 punya spesifikasi mesin yang mirip dengan New R15 maupun MT-15. Jantung pacunya 155 cc, silinder tunggal, SOHC dan berpendingin cairan. Sesuai data pabrikan, motor ini mampu mengail tenaga maksimal 19 hp di 10.000 rpm dan torsi 14,6 Nm di putaran mesin 8.500 rpm. Perbandingan kompresinya 11,6 : 1, serta bore x stroke di angka 58 x 58,7 mm. Untuk transmisinya jelas menggunakan manual dengan 6 percepatan. Tak lupa juga pakai teknologi Variable Valve Actuation (VVA).

Wujudnya merupakan turunan dari keluarga besar Sport Heritage XSR series, macam XSR700 dan XSR900. Nuansa klasik begitu tampak jelas dari setiap sisi eksteriornya. Dirancang dengan struktur bodi bergaya retro, namun direfleksi dalam konsep lebih modern.

Review Yamaha XSR155

Bagian depannya membawa lampu khas motor zaman dulu, berbentuk bulat. Dilengkapi dengan multi reflektor, serta lampu Daytime Running Light atau DRL yang berbentuk setengah lingkaran. Lampu utamanya sudah dibekali teknologi LED. Wujudnya memang klasik, tapi secara kualitas pencahayaan, lebih efektif dan efisien. Terdapat logo XSR di bagian tengah lampu. Sayangnya, lampu sein masih bohlam.

Untuk media informasi tentang kondisi motor, Yamaha menyematkan panel full digital, dengan bentuk bundar. Isinya ada speedometer yang ditampilkan di bagian tengah, dan takometer model bar graph di bagian pinggir. Zona merahnya dimulai dari angka 11.000 rpm. Selain itu, terdapat pula odometer, trip meter, fuel meter, dan indikator posisi gigi. Semua tersaji dalam satu panel, begitu kompak dan informatif.

Menggunakan stang model fatbar. Konsol di setangnya sama kayak MT-15 maupun New R15. Kanannya ada switch starter, dan di bawahnya ada tombol buat hazard. Kirinya ada lampu dim, lampu dekat jauh, klakson dan sein. Sayangnya, model kaca spion mengurangi kesan retro.

Tangki bahan bakarnya dirancang sedikit membulat, dan ada lekukan tegas di bagian ujungnya. Persis naked bike bergaya klasik. Mampu memuat 10 liter bahan bakar. Warnanya nampak seperti aluminium, namun nyatanya terbuat dari resin alias hanya cover. Terdapat pula logo 3D Yamaha. Kelebihannya, bentuk tangki jadi mudah untuk di custom. Bagian bawah mesin dipasangkan undercowl. Bentuknya mengotak dan warnanya hitam. Jadi terlihat padat.

Joknya bergaya Heritage, sejajar lurus ke belakang. Membuat nyaman pengendara maupun penumpang. Bentuknya seperti ‘roti tawar’, ada garis-garis tegas. Warnanya ada cokelat dan hitam. Terdapat pula bracket di samping jok dengan aksen lingkaran, menjadi ciri khas XSR series. Buntutnya, terdapat stop lamp berbentuk bulat. Dibuat secara unik dan minimalis, namun berbekal pencahayaan hemat energi. Posisinya di ujung jok dengan menempel di bagian bodi belakang.

Lalu, di bawah tangki terpampang jelas struktur tulang rangkanya. Mengusung rangka Delta Box yang dikenal sangat kuat. Cocok digunakan untuk menopang blok mesin, sehingga memberikan kesan tangguh dan bertotot. Sesuai konsep, tidak ada air shroud yang mengisi di bawah tangki bagian depan. Hanya ada aksen kotak di ujung rangka dekat segitiga, agar tidak terlalu kosong.

Punya ukuran dimensi yang ideal. Memiliki panjang 2.000 mm, lebar 805 mm, dan tinggi 1.080 mm. Sumbu rodanya 1.330 mm, dan memiliki ground clearance 170 mm. Tinggi tempat duduk 810 mm, sama seperti MT-15. Model ini tergolong tinggi, bila dibandingkan Yamaha Vixion yang berjarak 795 mm.

Kaki-kakinya modern dan gambot, mirip dengan Yamaha MT-15. Suspensi depan upside down dengan diameter besar, setara R25. Ukuran bannya pakai 110/70-17 depan, dan belakang 140/70-17, serta lengan ayun aluminium ala Yamaha R15. Profil bannya pakai kembangan kasar ala motor adventure. Rem depannya cakram yang dijepit dengan kaliper 2 piston. Belakang juga sudah cakram, namun dikawal kaliper 1 piston.

Demi menunjang kestabilan motor, menggunakan swing arm model banana dengan single shock. Knalpotnya menggunakan bentuk silencer yang keren, terlihat sesuai dengan tampilan retro dan modern yang diusungnya.

MT-15 Metallic Dark Grey

Yamaha MT-15

Yamaha MT15 juga bisa menjadi alternatif selain membeli All New CBR150R. Meski sama-sama bermain di kelas 150 cc, keduanya berada di segmen yang berbeda. MT-15 berjenis motor sport naked, sedang CBR150R dikategorikan sebagai sport full fairing. Meski begitu, kedua harganya tidak selisih jauh, tepatnya si motor ‘telanjang’ Rp 37,130 juta.

MT15 mengusung gaya street fighter, bodi bagian depan lebih padat. Sesuai dengan MT series, banyak ditemukan garis tegas dengan detil sudut tajam. Tangki yang dibalut cover itu sedikit melebar dan disejajarkan dengan air shroud. Efeknya, bodi depannya menjadi paling lebar di antara kompetitornya. Pakai desain jok menyatu, tapi dimensinya lebih pendek dibanding musuhnya. Itulah yang membuat ia berbeda. MT-15 lebih mengedepankan posisi duduk pengendara yang agresif.

Dibekali 155 cc SOHC 4-katup dengan 6-percepatan. Punya tenaga maksimal 19,3 hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm di putaran mesin 8.500 rpm. Disematkan Variable Valve Actuation (VVA). Teknologi yang menghasilkan torsi merata di berbagai rentang putaran mesin.

yamaha MT-15

Buat penunjang kenyamanan, dirinya dijejali fitur assist & slipper clutch. Membuat tuas kopling MT-15 menjadi lebih ringan. Sangat bermanfaat saat berkendara di jalanan yang macet. Selain itu, kita tidak perlu khawatir roda belakang mengunci, walaupun kita menurunkan gear saat mesin sedang berada dalam putaran tinggi.

Motor sport telanjang dari Yamaha punya fitur yang sesuai dengan penggunaannya di jalan raya. Lampu utamanya berteknologi projector. Pencahayaan di malam hari jadi lebih terang dan fokus. Speedometer full digital dengan teknologi negatif display yang dilengkapi Shift Timing Light.

Pakai rangka tipe deltabox. Skema sasis ini memberikan handling yang stabil di kecepatan tinggi. Kemudian dirinya menggunakan banana arm yang terbuat dari bahan alumunium. Selain menambah kesan sporty, ia punya bobot lebih ringan. Suspensi depan model up side down, mampu mendongkrak kesan padat nan modern.

Pelek pakai ukuran lebar, depan 2,75 inci dibungkus ban 110/70. Belakang 4 inci yang berbalut ban 140/70. Motor jadi lebih stabil dan bisa dibilang paling lebar.

Yamaha R15 Matte Silver

Yamaha All New YZF-R15

Ia merupakan pesaing terberat All New CBR150R. Harga yang ditawarkan pun tidak berbeda jauh. Rp 37,280 juta OTR Jakarta buat warna reguler (biru, silver dan hitam) dan Rp 37,685 juta untuk versi livery MotoGP. Walau si sport fairing Honda varian tertinggi dijual lebih mahal, All New R15 punya kelengkapan yang mumpuni.

Buat urusan desain, motor sport berfairing dari Yamaha ini tak perlu diragukan lagi. Sporty dan elegan sudah menjadi ciri khasnya. Hal itu karena dirinya mengadopsi DNA R-Series. Spesialnya terlihat pada bodi yang meruncing, sehingga aura balap sangat terasa. Kemewahannya diwujudkan dengan penggunaan lampu LED di depan dan belakang.

Kesan kokoh dan keren juga tersirat dari pengaplikasian rangka Deltabox serta suspensi depan up side down. Ukurannya cukup besar yaiut 37 mm, apalagi dengan warna gold, jadi terlihat atraktif. Motor ini juga tampak gagah dengan ketinggian jok mencapai 815 mm dengan jarak terendah ke tanah 155 mm. Detail dimensinya 1.990 mm x 725 mm x 1.135 mm (PxLxT), dan berat 137 kg. Untuk kapasitas tangki bensin bisa menampung bahan bakar hingga 11 Liter.

Yamaha YZF-R15

Begitu pula dengan fiturnya, kini sudah menggunakan panel LCD utuh dan terdapat spidometer digital multifungsi. Tak kurang dari 20 informasi tersaji di panel seperti putaran mesin (RPM), kecepatan (KPJ), odometer (KM), tripmeter (KM) kecepatan rata-rata (KPH), konsumsi bahan bakar rata-rata (KPL), dan konsumsi bahan bakar instan (KPL).

Teknologi paling utama yang ada di dasbor yakni shift timing light, memberikan panduan kapan perpindahan gigi agar pengendara memperoleh performa optimal. Selain itu, pengguna bisa menyesuaikan di putaran berapa nyala lampu ini muncul, supaya sesuai dengan gaya berkendaranya.

Terdapat pula fitur lampu hazard, berfungsi sebagai tanda keadaan darurat yang dialami pengemudi. Sinyal ini tergolong penting, terutama saat pengendara ingin menepi atau ada masalah dengan motor.

Ia punya mesin dengan kubikasi lebih besar dibanding yang lain. Bervolume 155 cc, fuel injection, SOHC, satu silinder, berpendingin cairan (liquid-cooled), 4-Stroke, 4 Valve, berteknologi VVA. Karena kapasitas mesin lebih gede, maka tenaganya paling besar di kelasnya. Daya maksimumnya 19,3 hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm di putaran 8.500 rpm.

Mesin Single Over Head Camshaft (SOHC) nya dikombinasi dengan teknologi Variable Valve Actuation atau VVA. Dibanding dengan para pesaingnya yang menggunakan DOHC (Double Overhead Campsahft), Yamaha setia menggunakan SOHC. Padahal mesin DOHC dikenal memiliki performa tinggi dan ganas diputaran atas. Sangat cocok untuk para rider pecinta kecepatan. Pabrikan beralasan, SOHC dengan konfigurasi over stroke lebih nendang di putaran bawah, sehingga cocok untuk pengendara di Indonesia. Sebenarnya Yamaha juga memperhitungkan penggunaan DOHC kepada produknya, tetapi ia lebih memilih SOHC disandingkan dengan VVA. Hal itu agar motornya tak kalah dengan kompetitor di level yang sama.

Sementara VVA-nya diklaim dapat menciptakan torsi dan tenaga merata di setiap putaran mesin. Jadi, tenaga yang dikeluarkan tak terputus, dari putaran bawah hingga atas. VVA juga merupakan bagian dari teknologi Blue Core Yamaha. Diklaim memiliki pembakaran optimal, pendinginan maksimal, juga minim gesekan. Selain itu, VVA juga mengoptimalkan sistem setting injeksi (Fuel Injection/ FI) dengan pemetaan 3-dimensi, guna mengontrol volume bahan bakar, timing pengapian berdasarkan rpm dan bukaan gas.

Mesinnya didukung fitur Assist dan slipper clutch. Sebuah teknologi yang memudahkan pengendara mengontrol kopling. Tangan jadi tidak mudah lelah ketika berada di kemacetan, namun tetap responsif. Keuntungan lainnya, saat menurunkan gigi, roda belakang tidak mudah skid atau mengunci. Dengan begitu, punya nilai lebih saat aspal dalam keadaan basah atau hujan. Selain itu, karena engine brake lebih halus, maka usia rantai, gir hingga ban jadi lebih panjang.

klx150 bf se

Kawasaki KLX 150BF SE

Kawasaki juga punya motor sport dengan harga setara All New CBR150R. Produknya berjenis trail dan masuk dalam jajaran KLX termahal. Ya ada KLX150BF SE. Varian ini sejatinya masih identik dengan tipe 150BF. Berkat abjad SE (Special Edition) di belakangnya, maka ia punya beberapa perbedaan. Dibekali tambahan aksesori penunjang tampilan. Ada hand guard, engine guard, frame cover serta warna bodi lebih berani. Tersedia dengan empat pilihan warna: biru, hijau, merah dan kuning. Semuanya menggunakan tabung upside down berkelir emas. Dilego Rp 37,7 juta OTR Jakarta.

Sisanya semua sama dengan tipe BF biasa. Masih mengandalkan mesin 144 cc SOHC silinder tunggal berpnedingin udara. Punya keluaran tenaga sebesar 11,8 hp pada 8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm di kitiran 6.500 rpm. Dayanya itu disalurkan dari transmisi manual 5 percepatan. Perbandingan kompresinya 9,5:1 dengan diameter langkah 58 x 54,4 mm. Powernya itu difokuskan pada rentang mid-range, memastikan torsi yang kuat dan ideal untuk mengatasi situasi off-road. Emisi gas buangnya sudah menerapkan peraturan emisi Euro 3.

Dimensinya 2,070 x 825 x 1,155 mm (PxLxT). Atau lebih pendek 10 mm dan makin ramping 5 mm dibanding model standar. Ground clereance dan tinggi jok masing-masing 295 mm dan 870 mm. Kapasitas tangkinya 6,9 liter, cukup memadai dan berkontribusi pada jarak tempuh. Bobot keringnya hanya 118 Kg.

Kawasaki KLX 150BF SE

Panel instrumennya masih konvensional, tidak ada unsur digital. Namun cukup ideal dan menarik. Isinya ada petunjuk kecepatan, yang ditampilkan dengan panel analog berupa jarum berwarna jingga dengan latar putih. Kemudian di bagian tengahnya ada angka yang menunjukkan jarak yang telah ditempuh serta indikator bahan bakar.

Pakai suspensi upside down (USD) di depan, berdiamater 35 mm. Model unitrack dengan setelan 5 tingkat preload untuk belakangnya, sama seperti varian lainnya. Ukuran rodanya 21 inci di depan dan 18 inci belakang. Masing-masing dibalut ‘ban pacul’ berukuran 2,75 (front) dan 4,10 (rear). Menawarkan pengendaraan off-road sejati di segala medan. Dilengkapi dengan rem cakram 240 mm (depan) dan 190 mm (belakang) model wavy, memastikan daya henti yang kuat.

Benelli Patagonian Eagle 250

Benelli Patagonian Eagle 250

Benelli juga memiliki produk motor sport yang bermain di rentang harga Rp 36 juta sampai Rp 41 juta OTR Jakarta. Berbeda dengan merek Jepang, motor Cina berdarah Italia ini menawarkan mesin lebih besar. Ialah Benelli Patagonian Eagle 250. Dirinya merupakan Cruiser ekonomis di kelas 250 cc. Saat ini dijual Rp 40,5 juta OTR DKI Jakarta. Sementara untuk Bekasi, Depok, Tangerang dan Bogor ia dibanderol Rp 41,3 juta.

Patagonian memiliki rancang bangun yang mengutamakan gaya berkendara santai. Ditranslasikan melalui dimensi cukup ideal 2.180 x 970 x 1.460 mm (PxlxT). Ketinggian jok yang cuma 780 mm, jelas memberikan kemudahan buat pengendara. Lalu pijakan kaki mendukung posisi rileks, plus bobot 145 kg. Bukan cuma buat rider, Benelli juga mewadahi kenyamanan bagi penumpang. Selain penampang bokong tebal, jok belakangnya juga sudah dilengkapi sandaran. Ukurannya itu sudah disesuaikan dengan posisi berkendara khas cruiser.

Jantung mekanik berkubikasi 250 cc milik Patagonian Eagle sanggup melontarkan daya 17,4 Hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak 16,5 Nm di 6.000 rpm. Kemampuan tersebut disalurkan melalui transmisi 5-percepatan. Sisi menariknya, ia disemati knalpot ganda. Keluaran suara dari saluran pembuangannya menderu layaknya motor 4-silinder. Padahal, hanya mengandalkan rancang mesin 2-silinder. Hanya saja pasokan bahan bakar yang dipakainya masih karburator. Namun, sudah dilengkapi dengan sistem pendingin cair.

Benelli Patagonian Eagle EFI

Fiturnya sederhana. Lampu bulatnya masih mengandalkan penerangan bohlam. Padahal jika melihat lini kuda besi sekarang, mayoritas sudah memakai lampu dioda. Pun demikian dengan penyajian panel meter. Informasi dasar seperti spidometer, ditampilkan dengan jarum penunjuk konvensional, tanpa ada keterangan putaran mesin (rpm). Begitu pula dengan odometer yang berganti secara manual. Tak ada indikator BBM di situ. Informasi itu absen di cruiser berbendera Italia. Untungnya muatan bahan bakar yang ditampung mencapai 14 liter. Jika khawatir kehabisan bensin, sering-seringlah mengintipnya dari lubang pengisian.

Dengan harga yang terjangkau, ada konsekuensi yang mesti diterima pembeli. Patagonian hanya dibekali cakram tunggal di depan, disertai penahan laju roda belakang berupa tromol. Mengenai perawatan mestinya tak kepalang merepotkan. Meski pemilik motor ini tak punya banyak opsi untuk substitusi ban. Pasalnya, pabrikan menerapkan kombinasi ban belang tak umum, yaitu 90/90-18 dan 130/90-15 (depan-belakang). Kendati begitu, rasanya tak akan sulit mendapatkan ukuran serupa lewat jaringan penjualan Benelli di Indonesia. Atau mencari item lain semisal aksesori jok, knalpot hingga setang melalui forum di media sosial berbasis Benelli. (Bgx/Tom)

Baca juga: Amunisi All New Honda CB150R Streetfire Vs Yamaha MT-15 dan Suzuki GSX-S150

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
  • Awas Oli Palsu Bikin Jebol Mesin dan Kantong, Ini Tips Jitu Bedakannya
    Awas Oli Palsu Bikin Jebol Mesin dan Kantong, Ini Tips Jitu Bedakannya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • Tawarkan Spek Ganas, KTM 1390 Super Duke R Evo Masuk Kategori Hyper Naked Bike
    Tawarkan Spek Ganas, KTM 1390 Super Duke R Evo Masuk Kategori Hyper Naked Bike
    Zenuar Istanto, 15 Mar, 2024
  • DAM Berikan Potongan Harga untuk Sepeda Motor Honda, Kontan dan Kredit
    DAM Berikan Potongan Harga untuk Sepeda Motor Honda, Kontan dan Kredit
    Anjar Leksana, 15 Mar, 2024
  • SMEV Moto Indonesia Mengadakan Kompetisi Bike Build Off Motor Listrik
    SMEV Moto Indonesia Mengadakan Kompetisi Bike Build Off Motor Listrik
    Zenuar Istanto, 14 Mar, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    Setyo Adi, 02 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*