Honda Jazz RS, Proper City Car untuk Pelajar dan Mahasiswa Jaman Now.

Honda Jazz merupakan salah satu mobil Honda terlaris di Indonesia yang saat ini mengisi line-up hatchback Honda, yakni Brio dan Civic Turbo Hatchback. Dan seperti yang Anda tahu bahwa mobil ini bersaing ketat dengan musuh pembuyutannya, yakni Toyota Yaris. Kenapa? Karena mereka sama-sama hatchback, penggerak roda depan, dan bermesin 1.500 cc 4 silinder segaris. Nah, apa yang membuat Honda Jazz ini cukup diminati orang Indonesia? Pertama, kita mulai dengan mesinnya. Berkat teknologi i-VTEC, Honda Jazz bisa menghasilkan tenaga sebesar 120 PS, yang merupakan mesin paling bertenaga di kelasnya. Meskipun bertenaga, mesin Honda Jazz ini cukup hemat bensin. Saya pernah membawa mobil ini dari Jogjakarta menuju Surabaya dan kembali ke Jogjakarta lagi dengan hasil rata-rata 15.5 km/l, meskipun saya harus melewati jalur pegunungan di Tawang Mangu, stop-start city driving di beberapa kota yang saya lewati seperti Solo dan Madiun, dan akhirnya melewati Jalan Tol Kertosono-Surabaya dan kembali lagi melalui jalur yang sama dan saya hanya mengisi bensin penuh 2 kali di Jogjakarta dan Surabaya. Tapi, perlu diingat bahwa hasil rata-rata bensin tergantung dengan cara mengemudi Anda, masing-masing orang mungkin punya rute yang berbeda, kadar dan kualitas bensin yang berbeda, dan hasilnya bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Setelah membahas mesin, saya akan membahas fitur-fiturnya. Kebetulan, saya pemilik Honda Jazz RS tahun 2014, yang merupakan varian tertinggi dan varian terlaris dari line-up Honda Jazz. Untuk varian RS, lampu utama terkecuali lampu jauh, lampu kabut, dan lampu sein depan sudah menggunakan LED, sedangkan varian S masih menggunakan lampu halogen biasa. Tapi, untuk versi update 2018, lampu utama, lampu jauh, dan DRL terkecuali lampu kabut dan lampu sein di varian RS sudah menggunakan LED, sedangkan varian S masih menggunakan lampu halogen biasa. Untuk spionnya, hanya varian RS yang dilengkapi dengan lampu sein LED dan bisa dilipat secara elektrik dari dalam, sedangan varian S harus dilipat manual. Untuk lampu belakang, semua varian mendapatkan lampu rem LED. Untuk side-skirt dan roof spoiler belakang hanya tersedia di varian RS. Sekarang di interior, untuk display speedometer menurut saya sudah cukup memudahkan pengemudi dalam memberikan informasi kecepatan, mileage, rata-rata bensin, jumlah bensin yang tersedia, dan seberapa hemat saya dalam mengemudi. Untuk semua varian mendapatkan jok pabrikan berwarna hitam, jok belakang yang bisa dilipat, dan ban serep kaleng space-saver yang menurut saya cukup mengecewakan karena ban serep di model Jazz sebelum 2014 menggunakan full-size alloy. Untuk sistem AC di Jazz, untuk model sebelum update 2016 masih menggunakan sistem putar manual, sedangan update 2016 dan seterusnya sudah menggunakan sistem elektrik. Dan untuk sistem audionya, sebelum update 2016 seterusnya masih bawaan aftermarket yang menurut saya cukup proper, tapi untuk update 2016 seterusnya saya cukup kecewa, karena meskipun sudah bawaan pabrikan, tapi ukurannya seperti tablet PC yang sedikit terlalu besar. Untuk sistem transmisinya ada yang manual dan CVT. Tapi, untuk yang CVT, power lost-nya lumayan tinggi. Tapi, untuk pelajar dan mahasiswa yang penggunaannya lebih sering di dalam kota, tidak terlalu masalah. Untuk harganya, dari varian S manual (236 juta) sampai RS CVT (276 juta) di tahun 2018, menurut saya cukup reasonable untuk pelajar dan mahasiswa jaman now.