Bukan karena nama besarnya

Saya pemilik Jazz GK5 2018, mobil sebelumnya GD3 Vtech 2006. Yang membuat saya sulit berpaling dari Jazz bukan karena nama besar Honda. Tapi karena semua yang saya butuhkan dalam mobil bisa terwakili dengan baik oleh Jazz. 1. Kelapangan Kabin. Berkat penempatan tangki bensin di bawah jok depan, Jazz menjadi sangat flexible dengan konfigurasi ultra seat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Mengangkut barang yang tinggi, panjang atau besar bukan masalah untuk Jazz. Kelebihan ini tentu saja tidak bisa saya upgrade di bengkel aksesoris mobil. Ini menjadi keharusan karena saya sudah berkeluarga, kelegaan kabin memberikan kenyamanan untuk seluruh anggota keluarga kecil saya. 2. Fun to Drive. Ini mobil sangat nikmat dikendarai. Lincah dan akseleratif. Karena 99% saat kami menggunakan mobil ini, saya ada di posisi driver, dan juga kar na saya menggunakan mobil ini untuk rutinitas harian, maka saya tidak akan mentolerir mobil yang tidak asik dikendarai. 3. Konsumsi BBM. Teknologi CVT earth dream honda mampu mengkombinasikan efisiensi bahan bakar dengan tenaga yang dihasilkan. Rata-rata konsumsi BBM harian saya menurut MID tercatat 14km/l dalam kota kombinasi tol. Berbeda sekali dengan generasi sebelumnya (ge8) yang boleh dibilang cukup boros. 4. Bandel. Jazz termasuk mobil yang bandel. Jazz tidak memerlukan perawatan super extra, asalkan tidak terlambat ganti oli dan saringan rutin, tidak terlalu ada masalah dengan performa mobil. Kekurangan: 1. Suara ban masih terdengar. Bila Anda terbiasa naik sedan atau mobil eropa tentu ini akan mengganggu. Tapi bila Anda terbiasa dengan Jazz generasi sebelumnya, GK5 menurut saya lebih senyap daripada kakak kakak nya. 2. Minim fitur. Bila nomor satu pertimbangan Anda adalah kecanggihan, sebaik ya Anda pilih Mazda 2. Jika fitur keamanan, sebaiknya Anda ambil Yaris Joker yang sudah 6 air bags.