Test Drive Mazda CX-5 Terbaru: Mengulik Kekayaan Fitur (Galeri Foto)

Mazda CX-5 boleh berbangga hati, menjadi medium crossover 5-penumpang dengan performa terbaik di kelasnya. Kini kenyamanan berkendara pun ditingkatkan dengan peredaman suspensi yang lebih lembut. Namun pada hakikatnya, ada hal lain yang menjadikan mobil ini istimewa. Yakni kelengkapan fitur yang dimilikinya.

Tak hanya dilengkapi dengan fitur hiburan canggih dan sederet fitur kenyamanan, Mazda CX-5 juga sangat memperhatikan keselamatan penumpangnya. Fitur keselamatan apa saja yang dimiliki mobil ini?

Fitur Keselamatan

Deretan fitur keselamatan CX-5 disebut oleh Mazda sebagai i-Activesense. Pertama, adaptive LED headlight. Lampu depan LED proyektor CX-5 tak hanya memiliki fitur auto leveling yang mengatur secara otomatis ketinggian sorot lampu di malam hari. Pandangan juga lebih optimal, lantaran sorot lampu bisa diarahkan sesuai input dari kemudi saat bermanuver di tikungan. Terakhir, lampu depan miliknya, juga bisa diredupkan secara otomatis. Jadi tidak mengganggu pandangan pengemudi mobil dari arah berlawanan.

Kedua, lane departure warning system dan lane-keep assist system. Fitur ini membantu mobil menghindari berpindah jalur tanpa sengaja. Sensor membaca dan mendeteksi jika ban sudah mulai melindas marka jalan, maka setir memberi respons berupa getaran. Bila pengemudi tak kunjung mengoreksi gerakan setir, maka komputer otomatis mengembalikan arah kendaraan ke jalurnya.

Intervensi ini tak absolut. Artinya, kendali kendaraan masih sepenuhnya ada di tangan pengemudi. Terus terang, saya masih kerap memaksakan berpindah jalur meski peringatan tampil di head up display (HUD). Padahal, seharusnya peringatan dan getaran serta intervensi ringan di setir tadi tak boleh dianggap angin lalu. Lalu bagaimana bila ingin berpindah jalur untuk mendahului? Nyalakan lampu sein! Sedikit banyak mengemudikan CX-5 mengajarkan saya tentang disiplin berkendara. Mau tak mau ini harus saya patuhi saat mengemudikan CX-5. Tapi kalau Anda tak suka, matikan saja fitur ini lewat tombol di dashboard.

Masih banyak fitur keselamatan lain yang dimiliki. Misalnya, blind spot monitoring system. Fitur yang mendeteksi jika terdapat mobil di sebelah kiri atau kanan kendaraan yang tak terlihat di kaca spion. Muncul peringatan berupa bunyi dan tanda di kaca spion. Bunyi dan peringatan serupa, juga menyala saat Anda hendak berjalan mundur keluar dari tempat parkir. Ada sensor yang mendeteksi kendaraan tak terlihat yang melintas di belakang. Fitur ini disebut rear cross traffic alert.

Kemudian ada smart city brake support. Fitur ini menghentikan laju secara otomatis saat berjalan di bawah 30 kpj dan mendeteksi kendaraan di depan telah berjarak terlalu dekat. Biasa saja? Tunggu dulu. Rem otomatis ini juga berfungsi saat kendaraan berjalan mundur dengan kecepatan di bawah 8 kpj. Tak cukup sampai di situ. Mazda juga tanamkan fitur driver attention alert yang mendeteksi pola berkendara ‘ngawur’ ketika pengemudi mengantuk atau kelelahan. Ada peringatan yang menyarankan Anda agar beristirahat.

Daftar fitur keselamatannya ditambah lagi dengan airbags (front, side & curtain), rem ABS, EBD dan BA, dynamic stability control dengan traction control, hill start assist, emergency stop signal, kursi ISOFIX juga sensor dan kamera parkir. Keamanan kendaraan dilindungi oleh kunci pintar yang didukung immobilizer dan alarm.

Fitur hiburan & bantuan berkendara

Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi memang ini faktanya. Mazda CX-5 memiliki fitur terlengkap di kelasnya. Itulah yang membuat kompetitor sesama Jepang harusnya sadar dan mulai memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Sudah menjadi rahasia umum banyak mobil yang dipasarkan di Indonesia, minim fitur atau kelengkapannya dicopot demi meraih sebesar-besarnya keuntungan. Namun ini tak berlaku untuk Mazda.

Selain keselamatan yang lengkap, CX-5 juga dibekali fitur hiburan berkualitas. Terdapat sistem multimedia layar sentuh dengan rotary controller yang meniru mobil-mobil Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz. Bahkan sistem multimediannya ini bila dihubungkan dengan smartphone lewat bluetooth, ia dapat terkoneksi dengan internet. Ada navigasi GPS yang bisa diperintahkan oleh suara. Masih kurang terkesima? Suara yang dihasilkan head unit audionya dilantunkan oleh 10 speaker merk Bose.

Interiornya sudah dilapis bahan empuk dan dibalut kulit di beberapa bagian. Jok dan lingkar kemudi beberapa di antaranya. Di dalam interior juga terdapat fitur kenyamanan electric sunroof, dual zone automatic air conditioner, electric parking brake dengan mode auto hold dan tak ketinggalan colokan USB hingga kursi baris kedua yang terletak di balik sandaran tangan konsol tengah.

Fitur bantuan berkendara yang dimilikinya, adaptive cruise control dan idle start-stop. Lengkap sudah mobil yang dijual seharga Rp 548,8 juta ini. Kemahalan? Mungkin. Tapi harganya ini hanya terpaut sedikit dari tipe termahal Honda CR-V yang dijual Rp 508 juta. Bahkan harganya ini lebih murah dari Nissan X-trail Hybrid yang sangat minim fitur.

Kalau tak ingin disebut sempurna, mungkin boleh kalau kami menyebut CX-5 sebagai yang terbaik di kelasnya. Harga memang tidak bohong. Sayang memang kapasitas penumpangnya hanya lima orang. Padahal bagi konsumen Indonesia meski kursi baris ketiga jarang ditegakkan, tapi selalu menjadi satu poin yang sangat dipertimbangkan. (Rs/Van)

Baca Juga: Mazda CX-5 Anniversary Edition, Cuma 50 Unit