Nissan Indonesia Recall X-Trail, Teana, dan Sentra

JAKARTA : Isu recall atau penarikan kembali yang kini banyak dialami oleh para produsen otomotif rupanya juga mempengaruhi Nissan Indonesia. Sejumlah model mobil Nissan yang mengaspal di tanah air pun tak luput dari isu recall. Kampanye penarikan massal untuk 20. 000 unit yang telah beredar di tanah air, telah diumumkan oleh Nissan Motor Indonesia (NMI), Kamis (6/8/2015).

Penyebab recall pun ternyata masih sama dengan isu yang marak diberitakan akhir-akhir ini, yaitu cacatnya airbag buatan Takata untuk penumpang kursi depan. Mobil Nissan yang bakal ditarik adalah mobil model lama. Diantaranya adalah Nissan X-Trail yang diproduksi pada bulan September 2003 hingga Desember 2008 (total sebanyak 19.979 unit) ; Nissan Teana  yang diproduksi pada bulan November 2004 hingga Oktober 2006 (total 468 unit) ; dan Nissan Sentra 1.8 A/T yang diproduksi pada bulan April 2002 hingga September 2002 (total 96 unit). Total semua unit yang terkena dampaknya mencapai 20.543 unit.

Kendati demikian, tampaknya NMI tidak khawatir dengan dampak yang ditimbulkan recall terhadap citra perusahaan. Sebaliknya, bagi NMI, hal ini merupakan sebuah wujud komitmen perusahaan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen. Penarikan massal yang disebut NMI sebagai “voluntary recall campaign” ini diyakini sebagai langkah yang proaktif dan komprehensif. Para pemilik ketiga model tersebut akan mendapat notifikasi berupa pesan singkat atau SMS dan dianjurkan mengunjungi diler resmi terdekat untuk mendapat fasilitas perbaikan gratis. Selain itu, konsumen juga dapat menghubungi nomor hotline Nissan di 14023 untuk informasi lebih lanjut. "Merupakan hal yang sangat penting bagi kami, bahwa konsumen dapat memperoleh informasi secara transparan dan mendapatkan penggantian secepatnya. Kami berusaha untuk menjangkau dan memberitahu konsumen seluas mungkin untuk memaksimalkan tingkat pergantian airbag pada model terkait," ujar Presiden Direktur NMI, Steve Ardianto, dalam siaran pers, Jumat (7/8/2015).

Penggantian komponen inflator airbag akan dimulai sejak bulan Agustus 2015 ini. Waktu pengerjaan juga tidak lebih dari satu jam. Pelayanan ini dilakukan tanpa pungutan biaya, baik untuk jasa maupun suku cadang. “Kami berkomitmen untuk terus menjaga tingkat tertinggi dalam hal keselamatan, pelayanan dan kepuasan konsumen kami. Kami juga akan berkoordinasi dengan diler kami untuk segera mengatasi isu ini,” tutup Steve.

Isu recall dari Nissan Indonesia ini mengingatkan kita akan masih lemahnya kontrol otomotif di tanah air, terutama terkait fitur keselamatan. Sebelumnya, Nissan sempat membantah produk mereka yang memakai airbag bermasalah, namun sedikit yang menanggapi. Indonesia juga memang belum memiliki badan khusus yang bertugas untuk mengawasi keselamatan pengendara, terutama dalam hal spesifikasi dan fitur yang hadir pada kendaraan, layaknya yang dilakukan di negara lain. Hingga saat ini, recall yang ada di Indonesia hanya merupakan inisiatif sepihak dari produsen, bukan dari pemerintah. Sementara itu, pemerintah bisa meminta produsen untuk segera melakukan recall jika ditemukan masalah pada fitur keselamatan kendaraan.