Nissan X-Trail generasi baru debut di Jepang. Kini segala informasinya pun diumbar. Teknologi elektrifikasi semakin ditonjolkan khususnya untuk pasar Jepang. Kemudian Nissan akan merilis X-Trail terbaru untuk market Eropa dan Inggris setelahnya.

Untuk pertama kalinya, Nissan X-Trail beredar menggunakan platform CMF-C. Ini basis yang sama seperti Nissan Rogue untuk pasar Amerika. Selain Rogue, juga berbagi dengan model SUV (sport utility vehicle) di bawah aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault yaitu Mitsubishi Outlander terbaru. Ada teknologi yang familiar dengan konsumen di Indonesia tertanam di All New Nissan X-Trail versi Jepang.

X-Trail kini ikut mengadopsi powertrain berlabel e-Power generasi terbaru. Mesin pendampingnya adalah bensin tiga silinder 1.5 liter VC-Turbo. Teknologi e-Power diklaim mendapat peningkatan untuk tenaga, kehalusan, dan ketenangan atau kekedapan dibanding versi sebelumnya. Meski hybrid menjadi opsi ‘wajib’ untuk pasar Jepang, namun Nissan tetap tawarkan varian penggerak roda depan dan 4-wheel drive (4WD).

Pabrikan bermarkas di Yokohama itu tidak merilis detail spesifikasi dan informasi performa powertrain X-Trail terbaru. Tetapi dijelaskan bahwa mesin pembakaran internalnya tidak terhubung atau menjadi penggerak roda. Memang begitu operasi kerja e-Power milik Nissan. Roda digerakkan oleh motor listrik sementara mesin hanya berperan menjadi generator yang mengisi tenaga ke baterai.

Untuk varian 4WD, dinamai e-4ORCE. Seluruh roda digerakkan oleh dua unit motor listrik yang sistemnya mirip dipakai oleh Nissan Ariya. Sistem ini diklaim punya performa yang lebih baik di segala kondisi jalanan. Dan tidak ketinggalan fitur e-Pedal Step yang bisa mengurangi kecepatan mobil tanpa injak rem memanfaatkan regenerative braking, saat pedal akselerator dilepas.

Baca Juga: Nilai Positif dari Mengendarai Mobil Tenaga Listrik New Nissan Kicks E-Power

 

Bicara soal tampilannya, X-Trail terbaru tampak sangat identik dengan Rogue yang sudah meluncur sejak akhir 2020 lalu. Fascia depannya punya lampu yang terbelah dua, serta menampilkan grafis ‘bumerang’ di DRL (daytime running lights) sebagai gaya khas Nissan. Kemudian grille V-motion mendapat aksen chrome dan ditemani skid-plate warna aluminium brush. Kesan floating roof ditunjukkan oleh pilar A yang dihitamkan, bukannya di pilar D.

Bagian belakangnya tampak lebih tegak daripada X-Trail generasi pendahulu, yang membuat tampilannya lebih macho. Nissan sediakan 12 pilihan warna untuk eksteriornya, juga lima opsi dual-tone. Kalau mau tampilan yang lebih gagah, ada opsi varian X-Trail X dengan perbedaan di skid plate dan peleknya. Lalu kalau mau yang lebih mewah atau eksklusif, akan ada opsi trim dari Autech.

Highlight dari desain interior berupa layar infotainment berdimensi 12,3 inci di tengah dashboard. Selain fitur koneksi kekinian seperti Apple CarPlay dan Android Auto, infotainment X-Trail pun terintegrasi dengan Bose Premium Sound System. Sementara di kokpit pengemudi, layar instrumen sepenuhnya digital dengan display 12,3 inci, plus head up display 10,8 inci.

Ada opsi material pelapis interior X-Trail, mulai dari fabric hitam, Nappa leather, Tailor Fit, sampai material kain Cell-Cloth yang tahan air. Tentunya teknologi ADAS (advanced driving assist system) tidak luput dibungkus ke dalam All New X-Trail, yaitu Nissan ProPILOT. Fitur keselamatan yang tersedia meliputi Nissan Safety Assist 360 yang mengandalkan kamera, radar, dan monitor sonar di sekeliling mobil.

Konsumen di Jepang akan mendapat pilihan X-Trail dalam konfigurasi lima dan tujuh penumpang. Versi 5-seater diklaim punya kapasitas bagasi terbesar di kelasnya. Nissan akan mulai merilis ke pasar mulai 25 Juli 2022, dengan rentang varian S (2WD Hybrid) sampai yang termahal G e-4ORCE. Harga yang ditawarkan mulai ¥3.198.800 atau setara Rp347,3 jutaan sampai dengan ¥4.499.000 atau Rp488,4 jutaan. (Why/Odi)

 

Baca Juga: Nissan Note e-Power Didapuk Jadi Mobil Terbaik 2021 di Jepang