Comparison Test: Honda CR-V Turbo vs Nissan X-Trail Hybrid (Part-1)

Nissan X-Trail dan Honda CR-V, keduanya pelopor di kelasnya. Untuk pasar Indonesia di segmen ini, X-Trail menjadi yang pertama bermesin hybrid dan CR-V menjadi yang pertama bermesin bensin dengan induksi turbo. Inovasi memasangkan teknologi hybrid dan turbo pada keduanya, ditujukan untuk menghasilkan efisiensi yang lebih baik.

Gara-gara pakai turbo, CR-V kini cukup memakai mesin 1,5 liter. Tentu saja bantuan induksi turbo, membuat performanya tak kalah dari mesin 2,0 liter milik CR-V non turbo ataupun Nissan X-Trail. Begitupun X-Trail. Dijual dalam dua pilihan, mesin 2,0 liter dan 2,5 liter. Untuk varian hybrid, X-Trail cukup pakai mesin 2,0 liter.

Kami sudah menguji konsumsi BBM keduanya. Kini kami bahas siapa yang lebih irit. Karena artikel komparasi dibagi dalam beberapa bagian, untuk mengulas keseluruhan kelebihan dan kekurangan keduanya. Di bagian pertama, membandingkan fitur dan dimensi eksterior. Begitu juga dengan kelapangan kabin.

Desain & Fitur Eksterior

Walaupun usia X-Trail hybrid lebih tua dari CR-V Turbo, namun sekilas desain SUV (Sport Utility Vehicle) andalan Nissan ini masih terlihat berwibawa. Tidak ketinggalan zaman. Padahal generasi ketiga mobil ini, pertama kali tampil pada 2013 di Jepang. Sedangkan generasi CR-V yang sudah generasi kelima, baru datang di 2017 ini.

Fitur yang ada di eksterior kedua mobil memang tidak terlalu istimewa. Misalnya, lampu depan dengan DRL (Day-time Running Light) yang sekarang sudah umum ada di hampir semua mobil baru. Lampu utama X-Trail sudah pakai proyektor, sementara CR-V belum. Tapi lampu depan CR-V berjenis LED yang lebih ramah lingkungan.

Memang konsep desain keseluruhan keduanya serupa. Ingin terlihat tangguh sekaligus menawan. Kalau saya menangkapnya, CR-V sedikit lebih kokoh dan berotot dengan garis-garis tegas, sedang X-Trail lebih elegan yang bisa dilihat dari banyaknya lekukan tak bersudut.

Dimensi & Kelapangan Kabin

 

Sekilas dilihat dari luar, CR-V agak sedikit lebih panjang dibanding X-Trail. Ternyata dari spesifikasi resmi, X-Trail justru lebih panjang 56 mm. Mengejutkan, karena CR-V mampu menampung 7-penumpang sedang X-Trail Hybrid hanya 5-penumpang. Proporsi ini didapat lantaran X-Trail memiliki jarak sumbu roda yang lebih panjang 45 mm, sehingga membuat moncongnya terlihat lebih pendek.

Dimensi dan jarak sumbu roda X-Trail lebih panjang dari CR-V. Sudah begitu CR-V harus dijejali tiga baris kursi. Sudah pasti kabin X-Trail lebih lega. Tunggu dulu! Setelah kami ukur, ternyata justru sebaliknya. Ruang kaki di setiap baris penumpang CR-V lebih lega dari X-Trail. Ini didapat karena setiap baris kursi CR-V menawarkan fleksibilitas posisi duduk yang bisa diatur. Untuk kursi baris kedua, misalnya, X-Trail tak bisa digeser maju mundur sedang CR-V bisa. Apalagi posisi rebah kursi baris kedua X-Trail, juga tak bisa diatur sudut kemiringannya.

 

Begitupun dengan kursi baris ketiga CR-V. Kursi di posisi paling belakang pun bisa diatur sudut kemiringan sandaranya. Sayang pada versi hybrid, kursi baris ketiga X-Trail terpaksa harus ditanggalkan demi memuat baterai listrik di bagian lantai bagasi.

Soal bagasi, keduanya menawarkan ruang yang serupa. Tentu saja kursi baris ketiga CR-V harus ditidurkan terlebih dulu kalau ingin mengukur bagasi. Karena ada baterai listrik di bagian bawah, maka lantai bagasi X-Trail tak rata dengan mulut bagasi.

Intinya, walau menawarkan ruang kabin yang tak seluas CR-V, bukan berarti kabin X-Trail sempit. Justru kabin X-Trail sangat luas. Terutama untuk ruang kepala yang lebih baik dari CR-V. Ini karena X-Trail memiliki dimensi yang lebih tinggi 41 mm dari CR-V.

Bagaimana dengan fitur dan kualitas interiornya? Bagaimana pula dengan kepraktisan ruang kabin? Semua itu kami bahas ada bagian kedua. (RS/Odi)

Baca Juga: Honda CR-V Turbo vs Nissan X-Trail Hybrid (Part-2)