Kiprah Mitsubishi Menjual MPV di Indonesia

Mitsubishi memulai lembaran baru di industri otomotif Indonesia. Mereka menjual Small MPV pada 10 Agustus nanti. Dan mobilnya, sudah tak asing di telinga masyarakat. Dari tahun lalu, versi prototipenya diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Kala itu namanya XM Concept. Kemungkinan besar, mobil ini bakal dinamai Xpander.

Di bawah struktur perusahaan baru, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), pun mencoba strategi berbeda. Small MPV itu dijadikan tulang punggung penjualan mereka di kelas mobil penumpang. Sebuah niat yang sangat mulia, melihat pasar ini memang paling berkontribusi dalam penjualan mobil. Tapi juga langkah yang sangat berisiko. Terpeleset sedikit, maka nasib buruk bisa menyambut.

Lalu bagaimana kiprah Mitsubishi meniagakan model mobil keluarga di tanah air? Merek berlambang tiga berlian, bukan tanpa pengalaman mencoba bermain di kelas mobil berdaya angkut penumpang banyak. Seperti diketahui, dulu mereka pernah memiliki produk bernama Kuda.

Ya, di tengah ramainya Toyota Kijang dan Isuzu Panther sebagai pilihan mobil keluarga Indonesia saat itu, Mitsubishi pun mencoba peruntungan dengan mobil bernama hewan. Pertama kali model ini meluncur pada 1999 sebelum akhirnya dihentikan penjualannya pada 2005.

Selama peredarannya, Kuda sempat dijual dalam tiga pilihan mesin. Bensin 1.6 liter dan 2.0 liter serta diesel 2.5 liter. Banyaknya pilihan mesin itu menjadi salah satu faktor yang membuat nama Kuda tak luruh meski belakangan dijual dalam format mobil bekas.

Kuda kala itu dihadirkan dengan dua pilihan body, short wheel base dan long wheel base. Perbedaannya pada konfigurasi bangku paling belakang di mana Kuda pendek dengan kursi kecil berhadapan sementara versi panjang dengan posisi jok baris ketiga menghadap depan.

Setelah Kuda, Mitsubishi mencoba peruntungan di kelas MPV dengan Grandis pada 2005. Segmennya memang berbeda dengan kendaraan sebelumnya. Model ini diperkenalkan sebagai pilihan kendaraan impor. Karenanya, desainnya saat itu cukup nyentrik dan berbeda dari kendaraan keluarga kebanyakan. Harganya pun terbilang mahal di masanya. Maklum, banyak fitur canggih yang diembannya. Sebut saja DVD player, pelipatan spion elektrik dan keyless entry.

Belakangan mobil ini hilang dari peredaran mobil baru, bahkan jenis MPV pun sirna dari daftar harga. Fokus Mitsubishi yang mencoba konsentrasi di segmen kendaraan komersial, membuat pilihan mobil penumpang dari merek ini kian minim. Baru beberapa tahun terakhir, mereka memperluas portfolionya dan menambahkan kembali jenis mobil keluarga.

Delica D:5, yang diperkenalkan pada 2015, menjadi model penanda kembalinya Mitsubishi di kelas mobil keluarga. Menawarkan konsep mobil keluarga multifungsi yang sangat lapang, mobil inipun menjadi pesaing Nissan Serena dan Toyota Nav1. Sayangnya, kelas yang diikutinya terlalu eksklusif. Faktor kurang merakyatnya segmen ini menjadi peredup penjualannya.

Tahun ini, mereka mulai strategi baru. Menjual mobil pesaing Toyota Avanza yang sudah digdaya di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Berbagai keunggulan coba dipaketkan. Persilangan DNA SUV dan MPV, fitur yang tak ada di kelasnya, kelapangan yang mumpuni hingga harga yang menarik menjadi senjatanya. Bagaimana nasib Small MPV yang digosipkan bernama XPander ini? kita tunggu saja. (Van)

Baca Juga : Galeri Foto Mitsubishi 'Xpander'