Yamaha XMax dan Honda Forza mungkin jadi pilihan utama pencari skuter 250 cc. Padahal, ada Kymco Downtown 250i di segmen serupa. Ia pun dibanderol RP 68 juta OTR, mengisi nilai tengah antara dua motor tadi. Walau jarang dilirik, sebetulnya ia punya beberapa keunikan. Simak ulasannya.

Desain

Gurat tubuh skuter bongsor asal Taiwan ini beda dari kompetitor.  Meski bukan dari Jepang, ia justru tampak lebih mewah. Tak lain karena pasar utama mereka bukan di Asia, melainkan Eropa dan Amerika Serikat. Otomatis, bahasa desain motor menyesuaikan selera di sana. Sekilas, pasti banyak yang menyangka Downtown mirip produk Piaggio kan?

Kesan itu muncul disebabkan beberapa aspek. Pertama, dimensi total. Panjang mencapai 2.250 mm, lebar 780 mm, dan tinggi 1.310 mm. Bahkan jarak sumbu roda sepanjang 1.553 mm. Dari situ, otomatis motor terlihat superbongsor.

Berikutnya soal pemilihan model headlight. Tipe mika split, berisikan lampu bulat berhias DRL, menciptakan kesan elegan. Sayang lampu utama belum pakai LED, melainkan sein yang sudah mengadopsi itu. Lantas stoplamp, juga mengusung model terpisah beralur kotak-kotak. Aplikasi windshield, spion besar dan jok tebal, juga memberi kesan motor tambah elegan dan nyaman digunakan.

Dipadukan pula dengan roda mendonat. Pelek palang lima dilapis ban 120/80 14 inci di depan. Sementara belakangnya 150/70 13 inci. Walau agak subjektif, tapi kami selalu suka komposisi ban gambot semacam ini. Apalagi saat diaplikasikan ke skuter.

Fitur

Fitur menarik terletak di ruang akomodasi. Saat membuka jok, ceruk bagasi benar-benar dalam dan panjang. Bahkan, menaruh satu helm full face di belakang sekaligus helm half face di depan bukan menjadi masalah. Sisa ruang pun masih cukup untuk alat-alat pribadi, semacam jas hujan atau sepatu anti air.

Ada pula dua laci persis di depan pengendara. Sebelah kiri, disediakan USB soket untuk pengisian daya gawai. Rongganya juga dalam, jadi ukuran gadget yang variatif bisa masuk ke sana. Lantas di kanan, juga cukup besar. Keduanya memiliki tutup plastik, jadi tak usah risau kala kehujanan.

Panel instrumen, informasi di layar tengah dasbor tersaji lengkap. Pengingat ganti oli, penghitung konsumsi bahan bakar, temperatur mesin, jam, tripmeter, odometer dan seputar hal fundamental ada di situ. Sementara kecepatan dan takometer masih menggunakan jarum mekanik. Padanan ini sebetulnya mirip dengan kompetitor. Namun, yang jadi unik, satuan kecepatan tersedia dalam kilometer dan mil. Sangat Eropa.

Yang disayangkan, ia belum memiliki perangkat kontrol traksi. Skuter 250 cc memang belum sepenuhnya butuh. Tapi jika sang rival bisa memberikan, kenapa tidak? Windshield juga tak bisa diatur, posisinya paten. Satu-satunya jalan untuk menyesuaikan dengan tubuh, mengganti panel mika.

Teknis

Di atas kertas, tenaga 22,7 hp/ 7.750 rpm dan torsi 23,14 Nm/6.000 rpm bisa dilontarkan. Artinya, sepadan dengan XMax dan Forza. Semua itu datang dari mesin satu silinder SOHC bertransmisi CVT. Soal kaki-kaki, fork teleskopik menopang di depan. Sementara dua shock breaker belakang dapat disetel dalam lima pengaturan. Seimbang dengan kompetitor. (Hlm/Van)

Baca Juga: Kenali Tiga Tema Khusus BMW R nineT