Mitsubishi dan Wuling Pasang Badan Lawan Avanza, Apa Pendapat Toyota?

Jakarta - Wuling Motors (Wuling) dan Mitsubishi siap meluncurkan Low MPV di tahun ini. langkah-langkah perkenalannya pun sudah dilakukan sejak tahun lalu dan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun ini, keduanya siap pasang badan menantang hegemoni Avanza dan Xenia.

Apa pendapat Toyota sebagai inisiator segmen Low MPV ini? Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing Toyota Astra Motor (TAM) menuturkan komentarnya.

“Bagus dong, customer punya pilihan lebih banyak. Wuling harganya lebih terjangkau, Mitsubishi juga kompetitif,” jelas pria bertubuh tinggi itu ketika ditemui Jumat (2/5). Seperti diketahui Wuling sudah mulai memperkenalkan Confero S yang bertabur fitur. Sedangkan Mitsubishi sudah siap memproduksi Small MPV berbasis XM Concept yang akan bernama Expander.

Ia pun malah merasa kehadiran dua merek ini di kelas yang dimulai oleh aliansi mereka (Toyota-Daihatsu) akan membuat peta persaingan kian menarik. “Kalau konsumen punya lebih banyak pilihan, biasanya tak terjadi kanibalisme (model kehilangan pasar oleh model lain). Tapi marketnya tumbuh lebih besar,” jelas pria yang akrab disapa Suryo itu.

Dominasi Toyota di segmen ini memang belum pernah dikalahkan sejak pertama meluncur. Tahun ini saja dengan empat bulan pencatatan, Avanza masih mendominasi lebih dari 50% pasar secara wholesales (GAIKINDO April 2017). Sedangkan Mobilio sebagai jagoan Honda di kelas LMPV tak pernah berhasil mendekati kedigdayaan Toyota. Dalam tempo 4 bulan saja, mereka hanya berhasil menjual 17 ribuan unit, jauh dari Avanza yang mencapai 47 ribu. Segmen Low MPV pun kerap menjadi kontributor terbesar dari penjualan mobil.

Melihat peluang itu, Mitsubishi berani menambahkan investasinya. Tahun ini mereka sudah membuka pabrik perakitan khusus mobil penumpang dan menambah jaringan dealer secara sporadis. Di lain sisi, Wuling menanamkan modalnya tak kurang dari Rp 9 trilliun di tanah air untuk membuka pabrik dan mengaktifkan tak kurang dari 50 dealer.

Jika disimpulkan, Toyota justru terlihat sumringah dengan hadirnya dua pesaing ini. “Jadi secara industri otomotif market ini tumbuh. Karena 100% market tak bisa dikuasai oleh 1 brand, harus ada yang isi dari merek lain. Nah kepandaian untuk melihat customernya ada di mana, itu yang perlu dipelajari. Nah hal ini yang sedang kami kerjakan,” pungkas Suryo.

Salah satu strategi untuk menjawab kebutuhan customernya menurut Suryo adalah dengan menyegarkan tampilan produknya (Avanza). Kami pasti butuh penyegaran, waktunya kapan? Ditunggu saja,” jawab Suryo dengan senyum simpulnya.

Baca Juga:  Avanza vs Ertiga vs Mobilio