Suzuki Ertiga Dreza vs Honda Mobilio RS: Menggoyang Hegemoni

Masih lekat di ingatan kami, ketika tahun 2010, hegemoni duet Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia memuncak. Maruti Suzuki, salah satu produsen Suzuki terbesar di Dunia kemudian merilis R3 Concept di Indian Automobile Exposition 2010. Mobil dengan basis Suzuki Swift itu dikembangkan menjadi tiga baris, itulah kenapa namanya mengandung unsur angka 3.

Indonesia pun turut dipilih menjadi negara basis produksi mobil yang versi produksi massalnya dinamai Ertiga. Kelas Low MPV kala itu meledak menjadi alasan prinsipal memilih Indonesia. Taktiknya pun unik, memasang mesin K14B dengan kapasitas 1,4 liter. Tak ada MPV yang mesinnya lebih kompak kala itu.

Penjualan Suzuki Ertiga pun terbilang bagus, hingga pada akhirnya hadir Honda Mobilio. Persaingan pun kian ketat sejak saat itu. Mobilio langsung mengambil pangsa pasar kelas Low MPV. Masing-masing produsen terus berusaha menyegarkan produknya agar masyarakat lebih bergairah memilih produk andalannya.

Tahun 2015, Honda meluncurkan penyegaran sosok Mobilio. Versi minor change dari Mobilio sebelumnya dibuat lebih berkelas dengan memberikan dashboard baru. Varian baru pun dirilis, yakni Honda Mobilio RS. Tak kehabisan akal, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek Suzuki di Indonesia menjawabnya dengan menelurkan varian baru untuk Ertiga yaitu Ertiga Dreza.

Kami tertarik mengulik lebih dalam kedua mobil ini. Keduanya sempat merasakan momentum menjadi penggoyang hegemoni Avanza-Xenia. Bagaimana jika mereka disandingkan. Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing produk. Berikut ulasannya.

Desain

Masyarakat Indonesia mudah disentuh minatnya dengan permainan desain eksterior. Bagi pabrikan tentu hal sulit untuk mengubah wajah mobil dengan berpatokan pada sasis yang sama. Tapi langkah ini sukses dilakukan Suzuki lewat varian Drezza.

Wajahnya ‘tampak’ berubah total. Ya, kami menegaskan kata tampak karena sebenarnya tak banyak usaha yang dilakukan, hanya dengan mengganti paket bumper depan (gril, dan garnish) dengan bumper berdesain baru, wajahnya sukses tampil lebih mewah. Radiator gril yang besar diaplikasikan lengkap dengan kisi yang diberi alur senada.

Pun dengan hadirnya LED di masing-masing sisi yang disambungkan oleh lower gril senada, Ertiga seolah punya karakter baru. Langkah ini juga dilakukan oleh duet Toyota Avanza-Daihatsu Xenia dan sukses memberi wajah baru tanpa perlu mengubah keseluruhan bodi.

Sedangkan di bagian interior Ertiga Drezza tak ada ubahan desain secara signifikan. Hanya penggantian beberapa material panel dan bahan pembungkus jok agar kesan mewah bisa ditampilkan.

Sedangkan Honda Mobilio lewat varian RS-nya memang sudah mempunyai karakter tersendiri. Sporty. Karakter ini memang sulit untuk dicerna semua mobil, apalagi jika karakter mobilnya tak ditekankan untuk andal bermanuver.

Namun Honda sukses menerapkannya pada Mobilio. Nuansa sporty disajikan lewat desain wajah agresif. Lampu depan dengan LED di sekelilingnya, juga bumper dengan lip yang panjang menjadi senjata penarik perhatian.

Sementara di sektor interior nuansa hitam yang elegan diterapkan pada dashboard baru di edisi facelift. Kesan tegas merebak dengan aplikasi warna senada di sekujur kabin.

Untuk velg, kedua mobil ini menuruti tren saat ini dengan aplikasi warna two tone. Keduanya menyajikan velg dengan desain yang mencerminkan masing-masing karakter. Honda dengan gaya bilah kipas yang tebal sementara Ertiga Dreza dengan banyak bilah tipis.

Fitur

Mobil keluarga tentu membutuhkan fitur hiburan yang mumpuni. Bukan hanya sekadar pemutar hiburan bagi pengemudi saja, pasalnya umumnya pengguna mobil kelas ini gemar membawa seluruh keluarga. Karenanya kami menggarisbawahi fitur hiburan yang tertanam di kedua kontestan.

Honda Mobilio dengan interior baru membawa headunit touchscreen berukuran 6,2 inci yang mampu memutarkan berbagai sumber hiburan mulai dari ponsel pintar (iOS dan Android), DVD, MP3, Aux, USB, iPod hingga mirrorlink dengan koneksi via kabel HDMI. Meski tak tersedia fitur navigasi, namun dengan menggunakan aplikasi navigasi di ponsel pintar, maka layar headunit Mobilio bisa turut menampilkan fitur tersebut.

Suzuki pun belajar dari Low MPV yang ada dan memberikan headunit dengan dimensi terbesar di kelasnya. 9 inci! Bahkan kualitas layar headunitnya pun sangat tajam dan responsif. Bagai menyentuh smartphone high end. Asyiknya, fitur navigasi sudah tersedia di headunit ini.

Meski demikian baik Ertiga Dreza maupun Mobilio RS sudah melengkapi headunitnya dengan tombol pengendali di lingkar kemudi. Sayangnya, sensor dan kamera parkir tak tersedia di Ertiga Dreza, walau pihak dealer ada yang menawarkannya sebagai paket bonus pembelian. Namun dalam kondisi standar, ia tak seperti Mobilio RS yang sudah menawarkan sensor parkir dan kamera mundur sebagai kelengkapan standar.

Akomodasi

Di sisi kelapangan kabin, Ertiga Dreza yang memiliki wheelbase lebih panjang dari Mobilio RS tentu menawarkan ruang yang lebih mumpuni. Tujuh orang dewasa-tentunya dengan tubuh yang lebih kecil di bangku paling belakang-bisa duduk nyaman di dalam Low MPV Suzuki tersebut.

Kenyamanan itu juga ditunjang oleh bangku dengan busa jok yang tebal dan konfigurasi bangku dengan sudut kemiringan yang tepat. Pengalaman kami menduduki semua baris bangku di dalam kabin Ertiga memang lebih nyaman dari Mobilio.

Hal ini disebabkan Honda Mobilio menerapkan trik menipiskan bangku agar ruang kabin bisa dioptimalkan. Bahkan headrest penumpang depan pun tak dapat disetel untuk diatur ketinggiannya. Tentunya ini kembali lagi ke kebutuhan masing-masing pengguna. Ruang yang lapang? Atau bangku yang nyaman?

Mesin

Di sektor mesin trik yang digunakan keduanya pun sama. Yakni menggunakan mesin yang diaplikasikan pada model hatchback. Dengan trik ini tentu pihak pabrikan tak perlu merakit dua mesin berbeda dan bisa menekan ongkos produksi yang berujung pada harga yang kompetitif.

Honda mempercayakan unit mesin 1,5 liter SOHC yang juga digunakan Honda Jazz, Freed, HR-V dan BR-V. mesin L15A itu mampu memproduksi tenaga hingga 118 ps dengan torsi yang memuncak di level 145 Nm. Di Mobilio RS, mesin ini disandingkan dengan pilihan transmisi manual atau otomatis berteknologi CVT.

Pada Mobilio bertransmisi otomatis, imbasnya adalah aliran tenaga lebih lembut dan kenyamanan penumpang bisa dioptimalkan. Untuk diajak berakselerasi tentu transmisi ini tak dapat diandalkan, namun perlu diingat, ini adalah mobil keluarga, yang kebutuhan performanya tak serupa dengan sebuah sedan sporty.

Sementara Suzuki dengan trik sama memanfaatkan mesin Suzuki K14B yang digunakan Swift untuk Ertiga Dreza. Unit mesin 1,4 liter ini mampu mengolah tenaga dengan produksi tertinggi di angka 92 ps. Disparitasnya sangat jauh dengan Mobilio RS. Namun efisiensinya bisa terjaga karena Suzuki tak menggunakan transmisi otomatis CVT, melainkan otomatis konvensional.

Harga Dan Varian

Suzuki membanderol New Ertiga Dreza dengan harga Rp 236,5 juta. Sementara Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merek Honda di Indonesia memberi harga Mobilio RS dengan banderol lebih murah Rp 2 juta dari Ertiga yakni Rp 234,5 juta.

Untuk varian, Suzuki menghadirkan New Ertiga dengan 4 varian. Dreza M/T (Rp 216,9 juta), Dreza A/T (Rp 229,5 juta), Dreza GS M/T (Rp 223,9 juta) dan Dreza GS A/T (Rp 236,5 juta). Ini tentu tak sebanding dengan varian yang dilansir oleh Honda untuk Mobilio RS. Hanya ada dua yakni M/T (Rp 224 juta) dan CVT (Rp 234,5 juta).

Baca Juga: Toyota Avanza Veloz vs Mobilio RS

Foto: HPM & SIS