Belakangan ramai diberitakan di media sosial kejadian kecelakaan di area sempit, utamanya kawasan parkir kendaraan. Beberapa bahkan menimbulkan kerugian materil selain kerusakan pada kendaraan yang digunakan.

Lantas bagaimana tips aman memarkirkan kendaraan dan terhindar dari kecelakaan yang merugikan? Simak langkah berikut ini.

Pertama, pastikan berkendara dalam kondisi sehat secara jasmani maupun rohani. Berkaca pada kasus baru-baru ini, pengemudi berada dalam pengaruh minuman keras tentu sudah menyalahi aturan sejak awal dan berakhir merugikan orang lain juga diri sendiri.

Kedua, pahami kendaraan. Ini mulai dari cara pengoperasian, fitur serta teknologi yang ada dalam kendaraan. Saat ini sudah banyak fitur yang bisa membantu pengemudi untuk memudahkan parkir dalam berbagai posisi, selain kaca spion, ada sensor parkir, juga kamera belakang atau kamera 360 derajat.

Lebih lanjut, pengemudi wajib menguasai area parkir, dalam hal ini mengetahui jalur masuk dan keluar, lebar spot parkir yang disediakan serta petunjuk yang ada di area parkir. Perhatian ekstra dilakukan pada area parkir baru yang belum pernah didatangi.

Pengemudi juga wajib tetap rileks dan tidak tegang karena ini berpengaruh dengan gaya mengemudi kendaraan pada saat parkir. Sikap tenang membuat kendaraan lebih mudah untuk parkir di area yang tepat.

Jika kendaraan belum memiliki fitur yang membantu parkir, maka pengemudi wajib menguasai dasar-dasar memarkirkan kendaraan. Kaca tengah, kaca spion samping menjadi alat bantu. Pengemudi tetap harus memastikan kondisi belakang kendaraan dengan mata kepala sendiri. Posisikan tangan kanan di bagian roda kemudi pada posisi jarum 12. Lepaskan tangan kiri, dan perhatikan sekeliling area parkir. Disarankan untuk membuka kaca di samping pengemudi dan penumpang. Selain area belakang, pastikan juga kondisi di area depan kendaraan. Ini untuk memastikan mobil tidak menabrak pejalan kaki atau kendaraan lain saat hendak merapikan posisi parkir.

Berikutnya, pahami arah belok kendaraan. Terkadang saat kendaraan bergerak mundur, orientasi memutar kemudi justru berbalik arah dengan titik yang dituju. Sekali lagi, memarkirkan kendaraan membutuhkan pelatihan yang berulang. Perhatikan juga penggunaan rem untuk mengatur kecepatan agar mobil tidak bergerak terlalu cepat dan akhirnya menabrak pembatas area parkir.

Selanjutnya pahami metode parkir. Ada beberapa metode dalam memarkirkan kendaraan bergantung dengan area parkir yang tersedia. Parkir pararel wajib memahami tempat parkir yang sesuai dengan dimensi kendaraan serta teknik parkir yang tepat. Tidak lupa, apabila menutup jalur keluar kendaraan lain, jangan gunakan rem tangan dan pastikan kendaraan bisa digerakkan secara manual.

Ada juga parkir lurus yang biasa ditemukan di berbagai area parkir. Posisikan mobil sesuai dengan spot parkir yang sudah tersedia. Disarankan memarkirkan mobil dengan cara mundur, ini untuk memudahkan saat keluar dari area parkir dengan meminimalisir titik buta.

Parkir serong juga jamak ditemui di Indonesia, biasanya di area pinggir jalan. Tahapan pertama adalah memastikan ruang yang tersedia cukup untuk memarkirkan kendaraan. Kedua sebelum berhenti memasuki ruang parkir, nyalakan lampu sein untuk menandakan kendaraan ingin berbelok. Pada parkir serong biasanya mobil diarahkan maju ke depan. Ini artinya saat keluar dari area parkir serong pengemudi perlu berhati-hati dan memastikan area belakang mobil sebelum bergerak.

Terakhir, pastikan keamanan di sekitar kendaraan. Jauhi potensi kecelakaan seperti di pinggir jalan besar, dekat dengan pohon rindang, atau area pembangunan gedung bertingkat. Pastikan juga fitur keamanan bekerja seperti alarm dan kunci ganda. Tidak lupa, jangan meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan guna menghindari perbuatan kriminal. (STA/TOM)

Baca juga: Tidak Sulit! Terapkan 7 Tips Jitu Ini Biar Jago Parkir Mobil Paralel