Hyundai Staria ditawarkan dalam dua pilihan yakni varian dengan tujuh tempat duduk dan sembilan tempat duduk. Keduanya dapat dibawa pulang dengan banderol harga Rp 888 juta untuk varian sembilan tempat duduk dan Rp 1,020 miliar untuk tujuh tempat duduk alias sebagai varian teratas.

Banyak pembaca Oto.com bertanya-tanya seperti apa tampilan dari varian sembilan tempat duduk yang ditawarkan Hyundai Staria. Ini karena model yang saat ini banyak beredar adalah tipe teratas, baik di brosur dan informasi maupun di diler Hyundai.

Kebetulan, saat Oto.com mendapat kesempatan mencoba Staria dalam media tes drive, Rabu (8/9) kemarin, unit Staria 9 penumpang hadir di antara model tujuh penumpang. Ini menjadi kesempatan untuk melihat lebih dekat varian 9 penumpang yang ditawarkan untuk konsumen yang menginginkan daya tampung penumpang lebih banyak pada Staria.

Penampakannya dari luar tidak terlihat berbeda dengan varian teratas. Hyundai tidak memberikan emblem khusus pada tiap varian. Konsumen hanya akan menemui tulisan Staria di bagian belakang serta emblem 2.2 D sebagai penunjuk mesin penggerak.

LED DRL memanjang dengan lampu depan LED kotak masih ditemui di sisi eksterior. Desain futuristik pelek 18 inci juga ditemui di varian 9 penumpang ini. Soal detil warna, pada varian terbawah ini Hyundai juga menawarkan warna yang sama yakni pilihan brass chrome atau dark chrome yang khusus hadir di warna Graphite Gray Metallic. Ada empat pilihan warna Staria yang dapat dipilih yakni Abyss Black Pearl, Shimmering Silver Metallic, Graphite Gray Metallic dan Creamy White.

Baca juga: Mempertimbangkan Hyundai Staria Signature 7 Sebagai Alternatif Toyota Alphard X, Pilih yang Mana?

Interior

Perbedaan paling menonjol hadir di interior. Jika dibandingkan dengan varian teratas, Staria sembilan penumpang lebih mengedepankan kapasitas tanpa embel-embel detail premium. Ini terlihat dari hilangnya sentuhan beludru pada kabin Staria yang hadir di varian teratas serta untuk USB port, Staria 9 penumpang hadir lebih banyak yakni di tujuh titik dibandingkan varian teratas yang hanya lima titik.

Paling kasat mata adalah pada baris kedua tidak ada lagi jok premium relaxation dengan 8 pengaturan arah dan penopang paha. Baris kedua ini diganti menjadi jok dengan 4 pengaturan arah yang posisinya bisa diputar.

Cara pengaturan kursi baris kedua ini juga cukup mudah. Penumpang cukup merogoh ke bagian depan bawah kursi untuk menggapai tuas. Geser tuas ke arah kanan maka kursi dapat berputar ke arah luar atau ke arah dalam.

Jika diputar ke arah luar maka kursi berhenti 90 derajat mengarah ke pintu, ini untuk memudahkan penumpang turun. Ini dapat dimanfaatkan saat membawa manula atau penyandang disabilitas. Jika diputar ke arah dalam, maka sudut putarnya mencapai 180 derajat penuh. Ini membuat kursi baris kedua dan baris ketiga berhadapan. Formasi tempat duduk ini bisa dimanfaatkan untuk mengadakan rapat sepanjang perjalanan.

Jok kedua ini tidak memiliki fitur pendingin dan penghangat seperti di varian teratas. Namun kenyamanan masih didapat dari hadirnya sandaran tangan, bahan kulit untuk pembungkus jok dan ergonomi desain yang menopang tubuh dengan baik.

Untuk baris pertama, tidak ada perbedaan dengan varian teratas. Pengemudi dan penumpang masih mendapatkan fitur pendingin dan penghangat jok.

Layar 10,25 inci hadir sebagai meter cluster dan layar sentuh 8 inci hadir sebagai head unit. Ubahan berbeda, varian sembilan penumpang tidak dilengkapi dengan sistem audio Bose yang memiliki 12 speaker di kabin. Melainkan hanya ada 6 speaker standar sebagai hiburan penumpang.

Sensasi Berkendara

Staria Signature 9 menggunakan mesin 2.2 CRDi diesel in line 4 silinder. Mesin ini menghadirkan tenaga 177 ps pada putaran 3.800 dan torsi 430 Nm pada putaran 1.500 sampai 2.500 rpm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi otomatis 8 percepatan dengan teknologi electronic shift by wire.

Berada di balik kemudi, tidak ada perbedaan antara kedua varian karena menggunakan mesin yang sama. Tenaganya besar pada putaran bawah khas mesin diesel dengan perpindahan transmisi yang mulu.

Staria juga dengan mudah mencapai kecepatan tinggi saat di jalan tol antar kota. Mode berkendara bisa dipilih sesuai kebutuhan hanya dengan menekan tombol di bawah pengaturan AC yakni Eco, Comfort, Sport dan Smart. Semua mode ini menawarkan sensasi putaran mesin yang berbeda seperti namanya.

Soal fitur, Staria Signature 9 tidak selengkap varian teratasnya. Fitur yang hilang adalah forward collision avoidance assist, lane keeping assist & lane following assist serta fitur driver attention warning with leading vehicle departure alert function.

Fitur di atas sebenarnya dapat mudah diakses dengan menekan tombol di lingkar kemudi. Namun di Signature 9 tombol tersebut hilang dan berubah menjadi tombol OK.

Apakah kemudian mengurangi sensasi berkendaranya? Saat penggunaan kemarin tidak ditemukan masalah, justru pengemudi lebih cepat beradaptasi. Ini karena banyaknya fitur kerap membingungkan, sedangkan di Signature 9 penggunaannya lebih to the point, sebagai sebuah alat transportasi. Selain itu masih ada fitur cruise control yang memudahkan pengemudi saat perjalanan jauh untuk mengatur kecepatan kendaraan hanya dengan pengaturan di tombol.

Fitur keselamatan lain yang masih ada di Staria Signature 9 antar alain blind spot collision avoidance assist, blind spot view monitor, rear cross traffic collision avoidance assist dan surround view monitor. Masih ada safe exit assist, tire pressure monitoring dan keberadaan enam airbag di sekeliling pengemudi dan penumpang.

Staria 9 penumpang bisa jadi alternatif pilihan menarik untuk konsumen yang menginginkan kapasitas penumpang yang lebih banyak. Harga yang ditawarkan, Rp 888 juta, juga terhitung kompetitif jika dibandingkan dengan pilihan MPV sejenis di Indonesia. (Sta/Tom)

Baca juga: First Drive Hyundai Staria: Ramahnya Sang MPV Premium Berbadan Besar