Hyundai Staria

Masuk ke kabin, Anda akan disajikan ruang yang lapang, benar-benar luas. Bahkan kesan luas ini bisa dirasakan bukan cuma untuk tipe 7 penumpang, tipe 9 penumpang pun bisa mendapatkan nuansa lega tersebut.

Begitu duduk di bangku supir, terasa jarak yang jauh dengan penumpang di samping. Hal ini tentu penting untuk dijaga, agar pengemudi tak khilaf lalu melupakan bahwa sosok Staria punya dimensi lebih dari rata-rata.

Masuk ke kabin belakang, semua terasa besar dan lapang. Baik itu joknya, maupun ruangnya. Tak heran jika Staria punya ruang selapang ini, pasalnya sang mobil memang punya rancang bangun multifungsi, bukan cuma disiapkan sebagai kendaraan mewah namun pengangkut kargo dengan model blind van. Dengan modal rancang bangun tersebut, menyisipkan 7 atau 9 kursi mewah, bukanlah soal.

Material kulit digunakan di seluruh joknya. Bagi kami, impresinya sangat premium. Oh ya, pembeli bisa memilih kelir interior ini, ada coklat atau hitam. Sementara untuk material di dasbor dan doortrim, hanya sebagian kecil yang menggunakan soft panel, sisanya berbahan plastik bertekstur.

Ruang penyimpanan tertutup bagi penumpang belakang praktis memang cuma satu, yakni di bagian konsol tengah yang berdiri besar sebagai partisi antar penumpang depan dan pengemudi. Lainnya, hanya saku dan laci terbuka di pintu dan jok.

Masyarakat Indonesia harus bersyukur untuk tipe Staria yang disajikan Hyundai Motors Indonesia. Semuanya sudah menggunakan panoramic roof yang besar untuk penumpang dan ada sunroof yang bisa terbuka di bagian depan. Slot AC jangan ditanya, bertabur di sekujur kabin dengan kontrol mandiri untuk penumpang belakang. Untuk meningkatkan kesan futuristik, di sekujur kabin juga diselipkan ambient light yang bisa diganti dalam banyak sekali pilihan warna dan tingkat keterangan.

Fitur entertainmentnya juga sudah mumpuni, meski terpusat hanya pada layar sentuh 8 inci yang ada di depan saja. Namun, koneksinya luar biasa, untuk menghubungkan dengan Android Auto atau Apple Car Play bisa dilakukan tanpa kabel khusus ailas wireless. Begitupun dengan port pengisi daya, banyak terdapat colokan USB di kabin, (7 buah Signature 9 dan 5 buah Signature 7). Paling menarik adalah gorden yang terdapat di jendela samping Hyundai Staria, andal dalam menjamin privasi penumpang.

Fitur kenyamanan yang juga memanjakan penumpang adalah kursi mewah dengan leg support untuk Signature 7. Kalau Anda ingin model dengan kursi yang bisa diputar berhadapan, bisa memilih tipe Signature 9, meski tanpa Leg Support, kursi baris kedua ini memungkinkan Anda berinteraksi lebih dengan kapabilitas diputarnya.

Untuk pengemudi, fiturnya juga tak kalah canggih. Staria punya fitur penyala-mati mesin dari luar mobil. Tak cuma itu, pembuka pintu samping dan bagasi otomatis juga dimungkinkan tanpa sentuhan sama sekali dengan sistem pendeteksi remot. Di dalam kabin, pengemudi diberikan fitur panel instrumen bermodel full digital dengan dengan layar 10,25 inci.

Untuk fitur pengendaraan pun terbilang luar biasa, utamanya pada Staria Signature 9. Salah satu yang terasa sangat akomodatif lane keeping assist dan lane following assist. Fitur ini membuat kendaraan tetap berada di jalur agar tidak melewati garis secara tidak sengaja. Artinya, jika pengemudi tidak menyalakan lampu sein saat akan berpindah jalur maka fitur ini aktif dan mengoreksi kemudi secara otomatis.

Masih ada fitur forward collision avoidance assist yang memberikan peringatan berupa suara jika kendaraan terlalu dekat dengan kendaraan di depan. Fitur ini sempat dirasakan saat Staria hendak melewati kendaraan di depannya. Ada peringatan berupa suara, saat mobil berada di belakang kendaraan dengan jarak sekitar 5 meter.

Masih ada beberapa fitur yang ada di Staria Signature 7 ini antara lain rear cross traffic collision avoidance assist dan safe exit assist. Fitur pertama memberikan peringatan apabila ada kendaraan di jalur belakang yang mendekat saat mundur dan bisa mengambil alih pengereman. Fitur kedua memberikan peringatan saat pintu samping terbuka dan ada kendaraan yang akan lewat dari belakang untuk menahan penumpang keluar dari mobil.

Kami rasa tak ada yang membantah dengan pendapat bahwa desain Hyundai Staria sangat menarik dan keren. Ia mencoba pendekatan desain yang keluar dari pakem dan rumus yang umum digunakan pabrikan lain.

Tengok saja proporsi bodinya yang seolah mayoritas diisi oleh kaca gelap, membuat mobil ini seolah tampil dengan dua kelir bodi berbeda. Belum lagi guratan desain yang tak biasa, lampu penghias berbentuk garis horizontal di bagian wajah, juga lampu utama berbentuk kotak besar yang disusun persegi, bukanlah rumus yang jamak.

Buritannya tak luput dari desain out of the box, lampu kombinasi disusun berdiri tegak bagai susunan pixel yang ditata rapi nan cantik. Dari samping Anda akan mudah mengidentifikasinya dengan proporsi kaca yang tadi kami sebut, juga desain velg yang lagi-lagi nyeleneh. Tak heran jika akhirnya banyak yang menyebut desainnya bagai pesawat luar angkasa. Nampaknya diksi ini memang paling praktis untuk menjabarkan tampilan yang tak biasa tersebut, yang tentunya, keren.

Saat mengendarainya, kami berada pada posisi berkendara yang penuh kendali. Konfigurasi kemudi dan kursi yang relatif tegak, dengan visibilitas luar biasa besar, membuat kami sangat mudah mengendalikan Staria yang punya tubuh sangat besar itu.

Ada dua hal bernada kontradiktif yang kami temukan pada Staria dan berimbas pada impresi tersebut. Pertama, kesan driving positionnya, memang membuat kami tetap terjaga dalam kesadaran ini adalah mobil yang besar. Jarak dengan penumpang di samping saja, relatif jauh. Hal ini tentu penting untuk dijaga, agar pengemudi tak khilaf lalu melupakan bahwa sosok Staria punya dimensi lebih dari rata-rata.

Hal tersebut kontradiktif dengan rasa pengendaliannya yang terbilang sangat ringan. Kami rasa, siapapun yang baru belajar mengendarai juga akan mudah memainkan kemudi dan mengatur pengendalian Staria. Menggabungkan dua hal yang saya jabarkan, menciptakan suasana mengemudi yang rileks, sekaligus tetap siaga. Hal ini penting saat mengendarai jarak jauh seperti rute yang pernah kami jalani. Bekasi-Semarang-Blora-Tjepu-Ngawi-Solo-Yogyakarta-Boyolali-Bekasi.

Sentra fitur utama yang juga membuat kami mudah mengendalikan serta mengendarai Staria adalah empat kamera HD yang tergabung dalam sistem Surround View Monitor (SVM). Empat kamera dengan resolusi tinggi ini, selalu aktif memancarkan visual untuk membantu pengemudi saat berkendara.

Dalam situasi parkir, kamera akan menampilkan imaji lewat layar headunit. Layaknya perspektif eagle view, Anda akan mudah memarkirkan kendaraan dengan visual 360 derajat di sisi kanan dan akses untuk mengganti panel di kiri dengan perpsektif sudut yang Anda inginkan. Pancaran visualnya juga dilengkapi dengan prediksi arah kemudi, sehingga Anda bisa dengan mudah memperkirakan ruang yang akan dibutuhkan Staria untuk bermanuver.

Tak cuma saat parkir, sistem ini juga kerap kami andalkan untuk membuat Staria lebih praktis melalu jalan-jalan sempit. Misalnya saja ketika kami harus melintasi pesawahan di jalur alternatif Yogyakarta-Boyolali, di badan jalan yang sempit, kami bisa memanfaatkan kamera untuk memantau posisi mobil dan arah kemudi.

Kamera ini juga nyatanya tak hanya berfungsi saat parkir. Untuk pengendaraan normal, ia juga selalu aktif ketika lampu sein dinyalakan. Saat tuas sein diaktifkan, arah sesuai tuas akan memancarkan imaji di panel instrumen. Perspektif ini sangat membantu pengemudi agar bisa memantau kendaraan di belakang dengan sudut yang lebih luas dari kaca spion. Jika terdeteksi ada mobil, sistem pun akan memperingatkan dengan suara.

Untuk menunjang tubuh besarnya, tersisip mesin yang proporsional. Unit 2,2 CRDi berbahan bakar diesel, selalu sigap memberikan tenaga dan torsi kala dibutuhkan. Saat stop and go, maupun ketika melaju di medan menanjak, torsi 430 Nm mudah melontar tanpa perlu banyak upaya.

Torsi besar ini dikonversi dengan apik menjadi tenaga yang lebih dari cukup. Tenaga 177 PS bisa diekstrak dari unit 4-silinder 2.199 cc. Karakter tenaga dan torsi yang besar ini tentu imbas dari sistem mesin diesel yang dianutnya. Seperti diketahui, mesin yang mendapatkan detonasi dari kompresi ini memang punya keunggulan dalam hal produksi torsi yang lebih unggul dibanding mesin bensin yang detonasinya dipicu oleh busi.

Tenaga dan torsi besar itu disalurkan ke roda depan lewat girboks otomatis konvensional dengan 8-percepatan. Ya, jumlah susunan gigi yang terbilang banyak ini menjamin distribusi tenaga lebih sigap dan perpindahan yang lebih halus. Kerennya, permainan transmisi pada Hyundai Staria, tidak dilakukan via tuas konvensional, melainkan pakai tombol.

Melengkapi kecanggihan transmisinya, ada pula paddle shift di balik lingkar kemudi. Hadirnya paddle shift ini tentunya kami manfaatkan semaksimalnya untuk melakukan engine brake. Jarang sekali kami pakai ia untuk mendapatkan posisi gigi yang sesuai ketika melaju, sebab kickdown saja, sudah sangat akomodatif. Impresif!

Seluruh sistem yang kami ceritakan ini, bisa dimanipulasi lagi dalam empat mode berkendara yang tersedia. Ada Eco, Comfort, Smart dan Sport. Sejatinya, kami merasakan ada tiga mode yang disajikan dengan karakter berbeda, yakni Eco, Comfort dan Sport. Eco punya settingan mesin dan perpindahan paling efisien, sementara Sport paling responsif. Comfort, nyaman untuk pengendaraan paling seimbang. Nah, satu mode lagi yakni Smart, ia akan membaca preferensi mengemudi kami, dan memberikan karakter perpindahan gigi sesuai kebiasaan kita. Menariknya, mode-mode tersebut divisualisasikan juga lewat tampilan di panel instrumen yang berbeda.

Pengalaman kami menguji efisiensi Hyundai Staria terbilang impresif. Untuk dalam kota, ia bisa mudah mencatat 10 kpl dan di tol, tak sulit menjaganya di level 17 kpl di rute tol. Yang keren, dalam kesempatan kami membawanya mudik saat lebaran 2022, dengan beban penuh dan penumpang full, ia bisa menjaga konsumsi di 11 kpl. Figur yang terbilang fantastis mengingat kondisi lebara kala itu diwarnai kemacetan yang luar biasa.

Hyundai sukses menyajikan opsi kendaraan bagi para Sultan yang ingin tampil berbeda. Staria hadir dengan tubuh besar nan cantik yang memberikan pengalaman tersendiri bagi pemiliknya. Performanya terbilang cukup, dengan efisiensi yang kami nilai sangat baik untuk kendaraan di kelasnya. Fiturnya apalagi, meski memang ada sedikit kekurangan untuk hiburan penumpang belakang, namun terkompensasi dengan ruang kabin yang lapang. Utamanya, ia dibalut dalam paket harga yang kompetitif, Rp896 juta untuk tipe Signature 9 dan Rp1,1 miliar untuk tipe Signature 7 tentu bakalan jadi nominal yang bikin pembeli Alphard mempertimbangkannya.