Sebelum Beli Mobil Mitsubishi, Kenali Dulu Fitur Keselamatannya

Selain kenyamanan, nilai sebuah kendaraan ada pada fitur keselamatan. Meski, menurut J.D Power, konsumen kebanyakan lebih cenderung tertarik pada desain eksterior mobil. Sementara untuk fitur keamanan dan kenyamanan menjadi nomor sekian. Dan paradigma semacam ini perlu diubah. Paling tidak, Anda memperhitungkan hasil uji tabrak mobil (NCAP), serta mengkalkulasikan dengan value yang diberikan.

Jumlah airbag atau kantung udara pun tak melulu jadi patokan, tapi juga fitur-fitur keselamatan lain. Di Mitsubishi Motors, mobil yang dipasarkan di Indonesia sudah memiliki berbagai fitur keselamatan. Perlu dicatat pula, fitur keselamatan pada varian terendah biasanya tak komplet, demi menjaga harga jual.

Nah, secara umum fitur keselamatan pada mobil terbagi menjadi dua: aktif dan pasif. Keduanya berfungsi mengantisipasi potensi kecelakaan. Atau jika terjadi kecelakaan, fitur keselamatan itu mampu meminimalisasi dampak fatal. Fitur keselamatan memang dirancang agar mampu bekerja, sebelum atau mencegah terjadinya kecelakaan.

Fitur keselamatan bekerja secara komputerisasi dengan bantuan sensor. Ia bekerja sebelum mobil hilang kendali atau hendak menabrak. Beberapa fitur-fitur keselamatan aktif pada Mitsubishi, misalnya Antilock Braking System (ABS), Brake Assist (BA), Electronic Brake force Distribution (EBD), Active Stability Control (ASC) dan Hill Start Assist (HSA).

‎Sedangkan fitur keselamatan pasif, bekerja ketika mobil terkena benturan atau kecelakaan. Ada banyak fitur pasif, beberapa di antaranya: Supplemental Restraint System (SRS) Airbag, sabuk keselamatan dengan Pretension dan Force Limiter, serta Isofix atau pengait pada kursi baris kedua untuk mengunci bangku anak-anak.

Termasuk struktur rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) pada mobil Mitsubishi Xpander, Pajero Sport dan Outlander Sport. Kata Mitsubishi, teknologi rangka bodi dibuat dari High Tensile Metal. Jadi, bagian dalam kabin bisa terlindungi dari benturan.

RISE ini merupakan kesatuan antara bodi dan sasis, untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Efektif menyerap energi tabrakan dari segala arah (depan, belakang, samping). RISE ini punya benang merah dengan yang namanya crumple zone (zone benturan).
Rancangan itu untuk meminimalisir kerusakan dan menjaga penumpang dalam kabin tetap aman. Dalam tabrakan hebat, misalnya, fitur ini menjaga bentuk interior tetap utuh, sehingga peluang penumpang selamat menjadi lebih besar.

Selain itu, ada juga fitur Pedestrian Protection yang dirancang agar lebih aman bagi pejalan kaki. Fitur ini merupakan struktur peredam energi benturan di kap mesin, bemper dan fender untuk minimalisir deformasi akibat benturan serta minimalisir cedera bagi pejalan kaki.

Fitur ini mampu menekan dampak kecelakaan terhadap pejalan kaki. Caranya melalui built impact-absorbing di material kap mesin dan bemper depan. Dalam kasus ketika terjadi tabrakan, cedera bisa diminimalkan dengan bentuk depan yang membulat dan terbuat dari bahan non-logam. Itulah alasan desain fascia Xpander dan lainnya membulat. (Alx/Van)

Baca Juga: Kia Telluride, SUV Pesaing Fortuner dan  Pajero Sport yang Meluncur Tiba-tiba