Honda Beat masih memegang titel skutik kecil terlaris. Tak cuma dari ukuran bodi, mesin yang digunakan Beat juga kecil kalau dibandingkan lini Yamaha. Salah satu varian Beat yang populer, ada Beat Street, yang menggunakan stang naked tanpa bodi. Yamaha juga punya model bergaya mirip, X-Ride. Meski keduanya mengklaim gaya berbeda, Beat dengan gaya street dan X-Ride dengan gaya adventure, tapi masih bisa dibandingkan. Seperti apa hasilnya?

Harga

Ini yang paling penting buat skutik, perbandingan harga. Honda melabeli Beat Street sejumlah Rp 16,2 jutaan. Sementara harga Yamaha X-Ride Rp 18,03 juta. Cukup lumayan bedanya. Tapi ada alasan X-Ride lebih mahal, fitur dan performa yang dibawa.

Dimensi

Beat Street berbekal dimensi 1.856 x 741 x 1.054 mm (PxLxT), jarak sumbu roda 1.256 mm dan ground clearance 146 mm. Sementara X-Ride 1.860 x 740 x 1.070 mm, jarak antar poros roda 1.260 mm dan 135 mm jarak kolong dari permukaan jalan. Bisa dilihat, ukuran X-Ride sedikit lebih panjang. Begitu juga jarak sumbu rodanya. Memang tak signifikan, tapi paling tidak, sedikit mempengaruhi ruang kaki dan dek depan. Tinggi posisi duduk juga cuma beda sedikit, Beat Street 740 mm, X-Ride 760 mm. Bobot juga begitu, 94 kg melawan 98 kg. Intinya, sama-sama menawarkan dimensi compact, sehingga mudah dikendarai siapa saja, termasuk kaum hawa.

Desain

Desain Beat Street sebenarnya mirip Beat lain. Hanya saja, bagian stang polos tanpa dibungkus bodi. Dengan itu, panel meter seolah terpisah. Desain serupa bisa dijumpai pada X-Ride. Memakai handle bar bergaya naked. Bagian behel atau pegangan belakang X-Ride juga dibikin terpisah sebagai nilai estetika. Yang unik, lampu sein X-Ride berada di bawah stang. Bagian lampu depan X-Ride seperti ada bagian pelindung. Itu untuk mempertegas gaya adventure yang ingin ditawarkan X-Ride. Padahal sejatinya, X-Ride generasi kedua ini tetap skutik kecil perkotaan.

X-Ride kembali unggul karena menawarkan empat pilihan warna: dynamic blue, exclusive black, attractive red dan freedom white. Sementara Beat Street cuma dua pilihan: matte black dan silver. Ukuran roda sama-sama 14 inci. Yang berbeda, ukuran ban. X-Ride memakai karet hitam 80/80 di roda depan dan 100/70 di belakang. Beat Street ukuran ban standar skutik pada umumnya, 80/90 di depan dan 90/90 belakang.

Fitur

Tak banyak fitur melekat di segmen motor ini. Keduanya mengklaim bagasi luas, tapi tak sampai bisa untuk menyimpan helm. Lampu X-Ride sudah LED dan ditemani lampu siang hari DRL. Sementara Beat Street unggul dengan panel meter digital. X-Ride masih analog dan sudah ada indikator ECO. X-Ride punya kunci dengan fitur answer back system, untuk menemukan motor kalau lupa posisi parkir. Yamaha juga membekali X-Ride dengan fungsi hazard pada lampu sein.

Performa

Sektor ini jelas perbedaannya. Beat Street meggendong mesin 1 silinder berpendingin udara 108,2 cc dengan teknologi eSP dan sudah injeksi PGM-Fi. Tenaganya 8,68 PS pada 7.500 rpm dan torsi 9 Nm pada 6.500 rpm. X-Ride lebih besar kapasitasnya, 125 cc Bluecore dengan tenaga 9,5 PS pada 8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm pada 5.500 rpm.

Sektor rem sama-sama sudah cakram di depan. Performa pengendalian, X-Rode juga unggul karena memakai suspensi belakang bertabung. Bantingannya terasa lebih nyaman di beragam kondisi medan. Supensi depan keduanya masih teleskopik standar. Kapasitas tangki Beat Street 4 liter dan punya X-Ride 4,2 liter. Soal konsumsi tak perlu diributkan, dijamin keduanya tak banyak menenggak bensin, apalagi kalau cuma dipakai sebagai komuter di perkotaan.

Kesimpulan

Ada perbedaan harga hampir Rp 2 juta, Beat Street lebih murah. Tapi perbedaan itu dibayar X-Ride dengan fitur lebih komplet, performa dan kenyamanan lebih baik. Jadi, kalau ingin tampil berbeda dan mempertimbangkan spesifikasi, pilih Yamaha X-Ride. Kalau cuma cari fungsi skutik dengan harga murah, pilih Honda Beat Street. (Tom/Odi)

Baca Juga: Yamaha MT-15 vs Suzuki GSX-S150, Unggul Mana?