Yamaha Uji Kendaraan Listrik Swap Battery Lewat Kerja Sama dengan Ride Sharing
Setelah sukses uji coba E01, Yamaha kini menguji sistem tukar baterai bersama mitra ride sharing
Yamaha terus menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Setelah menyelesaikan uji coba motor listrik E01 di Jakarta, Bandung, Bali, dan Medan pada 2023, kini Yamaha melanjutkan fase studi kendaraan listrik dengan fokus pada sistem tukar baterai atau swap battery.
KEY TAKEAWAYS
Apa fokus utama studi kendaraan listrik Yamaha saat ini?
Pengujian sistem swap battery melalui kerja sama dengan penyedia layanan ride sharingApa tujuan Yamaha dalam studi ini?
Menguji efektivitas kendaraan listrik dalam mobilitas perkotaan dan mengevaluasi potensi bisnisnyaBerbeda dari proyek sebelumnya, tahap baru ini melibatkan kerja sama dengan penyedia layanan Ride Sharing. Namun pihaknya tidak menyebutkan secara spesifik penyedia layanan yang dimaksud. Meski begitu, melalui kolaborasi tersebut, Yamaha ingin menguji performa kendaraan listrik berteknologi swap battery yang digunakan para mitra pengemudi untuk mobilitas masyarakat perkotaan. Selain itu, studi ini juga bertujuan melihat potensi bisnis yang dapat berkembang dari penerapan teknologi tersebut.
Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Mfg., Satoshi Takagi, menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan solusi mobilitas terbaik sekaligus ramah lingkungan. “Setelah sukses melakukan uji kendara dengan EV model E01, saat ini Yamaha memasuki fase kedua pengujian EV dengan sistem swap battery. Kami ingin melihat efektivitas kendaraan ini dalam mendukung aktivitas perkotaan dan potensi bisnisnya. Harapan kami, studi komprehensif ini bisa menjadi langkah nyata menghadirkan kendaraan ramah lingkungan terbaik bagi konsumen Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (10/9).
Dalam proyek ini, Yamaha tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada penciptaan ekosistem. Melalui kolaborasi dengan perusahaan ride sharing, perusahaan ingin memberikan kemudahan akses mobilitas, sekaligus mendukung isu sosial seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Untuk menunjang kelancaran operasional, Yamaha telah menyiapkan stasiun tukar baterai mandiri di sejumlah titik strategis Jabodetabek. Infrastruktur ini menjadi bagian penting dalam menguji ekosistem kendaraan listrik, mulai dari penyediaan baterai, penggunaan, hingga pengelolaan limbahnya. Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai rantai pasok kendaraan listrik berbasis swap battery.
Langkah Yamaha ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan dalam mendukung program carbon neutral. Konsistensi tersebut sudah membuahkan hasil. Yamaha menjadi satu-satunya produsen sepeda motor di Indonesia yang meraih GREEN PROPER Award 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan ini diberikan untuk seluruh fasilitas produksi Yamaha di Jakarta dan Karawang karena berhasil melampaui standar pengelolaan lingkungan di industri otomotif.
Pencapaian tersebut menegaskan bahwa Yamaha tidak hanya mengikuti regulasi, tetapi juga mengambil peran aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Melalui berbagai uji coba kendaraan listrik dan pengembangan ekosistem pendukung, perusahaan berkomitmen menghadirkan mobilitas ramah lingkungan yang relevan dengan kebutuhan serta gaya hidup konsumen Indonesia.
Dengan melangkah ke fase studi swap battery, Yamaha semakin dekat untuk menghadirkan solusi mobilitas hijau yang efisien, praktis, dan berkelanjutan di Tanah Air. (BGX/ODI)
Baca Juga:
Bernuansa Klasik Kontemporer, Yamaha XSR700 2025 Dijual Rp110 Juta
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature