Kembangkan Energi Alternatif, Toyota Garap GR Yaris Bertenaga Hidrogen

Mobilitas yang ramah lingkungan menjadi tujuan masa depan para pelaku industri otomotif global. Selain kendaraan listrik yang tengah naik daun, beberapa pabrikan memberikan alternatif teknologi untuk dilirik sebagai jalan keluar ke dunia yang bebas emisi karbon.

Toyota salah satunya. Pabrikan asal Jepang ini dikenal sudah lama mengembangkan teknologi penggerak hidrogen untuk produk-produk ramah lingkungan. Terbaru, Toyota Eropa memperlihatkan eksperimen tenaga hidrogen pada model GR Yaris.

Model ini menggunakan prinsip yang sama dengan model Mirai yang sudah hadir namun ada perbedaan dari cara hidrogennya bekerja. Jika Mirai menghadirkan reaksi kimi di fuel cell untuk menghasilkan energi, GR Yaris eksperimen ini menghadirkan mesin pembakaran konvensional dengan bahan bakar hidrogen.

Meski mesin pembakaran internal dengan hidrogen masih dalam tahap awal, yakni berupa pengembangan konsep yang dimulai 2017 silam, Toyota sudah menggunakannya untuk kendaraan balap di Jepang. Model tersebut adalah Corolla Sport yang berlaga di Super Taikyu Series 2021 Suzuka S-tai sejak Mei lalu.

“Kita telah mengambil langkah awal untuk berkompetisi dan mengembangkan mesin bahan bakar hidrogen dengan mindset untuk menantang diri sendiri. Saya bisa membayangkan dunia akan berbeda dalam 10 tahun mendatang dan saya harap orang-orang akan kembali melihat ke belakang bagaimana kami menerima tantangan ini dengan positif dan menikmati setiap momennya,” ucap Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation dalam keterangannya.

Penampakan GR Yaris hidrogen ini tidak berbeda jauh dengan GR Yaris yang sudah hadir. Hanya penampilannya kini ditambahkan warna biru, putih serta biru muda dengan logo H2, air dan mesin di bagian pintu.

Antara GR Yaris dan Corolla Sport Hydrogen masing-masing menggunakan mesin yang sama yakni G16SE-GTS 1.6 liter in line tiga silinder turbocharger. Mesin ini dimodifikasi pada bagian fuel supply serta sistem injeksi untuk dapat menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar.

Hidrogen dapat membakar lebih cepat dibandingkan bensin, yang menghasilkan respon lebih baik sembari mengantarkan performa yang meningkat dan ramah lingkungan. Mesin pembakaran hydrogen digambarkan memberikan kesenangan berkendara sekaligus suara yang senada dengan mesin pembakaran konvensional.

Toyota berpartisipasi untuk menurunkan produksi karbon global dengan menghadirkan berbagai produk ramah lingkungan. Pendekatannya masih sama yakni menawarkan pengunaan hidrogen sebagai jalan keluar di tengah maraknya kendaraan listrik. Toyota juga melihat kendaraan hidrogen ini masuk dalam teknologi fuell cell. Langkah Toyota menghadirkan teknologi hidrogen lewan kegiatan motorsport.

Meski beberapa waktu lalu sempat mendapatkan laporan bahwa Toyota menjadi salah satu produsen yang memperlambat pengembangan kendaraan listrik, Toyota tetap percaya hidrogen menjadi jawaban terkait masa depan ramah lingkungan. Untuk mencapai target tersebut, Toyota terus mengembangkan teknologi yang akan semakin mudah digunakan masyarakat.

Salah satu tujuannya dengan mengembangkan teknologi hidrogen yang bisa digunakan pada berbagai platform kendaraan. Toyota mengembangkan generasi kedua modul dan fuel cell sistem pada Januari 2022 mendatang. Generasi kedua ini hadir dengan paket yang lebih kompak, ringan serta menawarkan tenaga yang lebih besar. Modul ini hadir dengan dua bentuk yakni kubus serta rectangular.

Toyota mulai mengembangkan fuel cell pada 1992 dan terus melanjutkan teknologi hidrogen. Generasi kedua fuel cell hidrogen ini akan dikembangkan di Toyota Motor Europe (TME) R&D di Zaventem, Brussels. (Sta/Raju)

Sumber dan Foto: Toyota