
KIA Picanto 2021 adalah 5 Seater Hatchback yang tersedia dalam daftar harga Rp 221,8 - Rp 236,23 Juta di Indonesia. It is available in 2 variants, 1 engine, and 2 transmissions option: Manual dan Otomatis in the Indonesia. Mobil ini memiliki ground clearance 152 mm dengan dimensi sebagai berikut: 3595 mm L x 1595 mm W x 1490 mm H. Lebih dari 26 pengguna telah memberikan penilaian untuk Picanto berdasarkan fitur, jarak tempuh, kenyamanan tempat duduk dan kinerja mesin. Cicilan bulanan terendah dimulai dari Rp 54,95 Juta (selama 60 bulan). Pesaing terdekat KIA Picanto adalah Agya, March, Ignis dan Jazz.
Tempat Duduk | 5 Kursi |
Mesin | 1248 cc |
Tenaga | 86 hp |
Power Steering | Ya |
Kantong Udara Pengemudi | Ya |
Anti Lock Braking System | Ya |
Ground Clearance | 152 mm |
Harga KIA Picanto 2021 mulai dari Rp 221,8 Juta hingga Rp 236,23 Juta. Simak daftar harga Picanto 2021 di bawah untuk melihat harga OTR dan promo yang tersedia.
Varian | Harga | Spesifikasi | |
---|---|---|---|
KIA Picanto GT MT |
Rp 221,8 Juta*
Harga OTR
|
5 Kursi, 1248 cc, 86 hp, Bensin | Lihat Promo |
KIA Picanto GT AT |
Rp 236,23 Juta*
Harga OTR
|
5 Kursi, 1248 cc, 86 hp, Bensin | Lihat Promo |
Lihat video terbaru KIA Picanto untuk mengetahui interior, eksterior, performa, dan lainnya.
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananJenis Bahan Bakar | Konsumsi BBM (dalam kota) | Konsumsi BBM (Jalan Tol) |
---|---|---|
Bensin | 16.9 | 25.6 |
Kia Picanto adalah city car buatan pabrikan Korea, Kia, yang diluar dugaan ternyata bisa sukses di pasar Indonesia. Seperti diketahui, pasar Indonesia biasanya agak alergi dengan merek diluar Jepang atau Eropa. Namun Picanto, dengan harga yang kompetitif dan jaminan garansi Kia, berhasil meluluhkan pandangan tersebut.
Kia Picanto hadir pertama kali pada tahun 2007 di Indonesia, dengan bentuknya yang manis, layaknya sebuah city car. Dengan menggunakan platform Hyundai Getz, mobil ini meramaikan pasar city car Tanah Air yang saat itu sepi pemain. Betul, di masa tersebut Honda Jazz dan Toyota Yaris sedang ‘bertempur’ di kelas hatchback. Namun bagi sebagian orang, Yaris dan Jazz dirasa terlalu mahal.
Kini, Kia Picanto telah menjejak generasi kedua di Indonesia (generasi ketiga telah muncul di gelaran Frankfurt Motor Show 2017 lalu), dan masih dijual dengan harga Rp 141 jutaan untuk yang bertransmisi manual, dan Rp 156 jutaan untuk Picanto bertransmisi otomatis 4-speed.
Bentuknya berubah total dari generasi pertama yang cenderung manis dan membulat. Picanto yang ada sekarang menganut bentuk khas Kia dengan grille Tiger Nose yang didesain oleh Peter Schreyer, eks kepala desain Audi. Secara dimensi, mobil ini memiliki panjang 3.595 mm, dengan wheelbase 2.385 mm. Jujur, jika dibanding dengan pesaing terdekatnya yang menguasai pasar city car di Indonesia, Honda Brio (non-LCGC), mobil ini 45 mm lebih pendek, Tapi, wheelbase Picanto juga lebih panjang 40 mm.
Dengan demikian, Picanto bisa memberikan ruang kaki yang lebih lega, meski ruang bagasinya tidak sebesar Brio, karena body yang lebih pendek. Artinya, untuk perjalanan dalam kota atau luar kota yang tidak memerlukan barang bawaan terlalu banyak, Picanto bisa menjadi pilihan, meski Brio sebetulnya lebih fleksibel.
Di balik moncongnya yang ganteng, terpasang jantung mekanis empat silinder berkapasitas 1,2 liter. Tenaganya mencapai 87 PS, lebih kecil 3 PS dibanding Brio dengan kapasitas mesin yang sama. Namun sekali lagi, Picanto melengkapi kelebihannya di sisi torsi yang mencapai 119 Nm dibanding Brio yang 110 Nm.
Seperti disebut diatas, Picanto didesain oleh orang Eropa. Hal ini sejalan dengan misi Kia untuk lebih mempenetrasi pasar Eropa yang dikenal cerewet dalam hal desain dan rekayasa. Karena itulah Picanto yang merupakan produk global Kia, mengalami perombakan besar-besaran, di bawah kendali Schreyer.
Perombakan eksterior terlihat signifikan karena Picanto memiliki pahatan body yang tegas, dan jauh dari kesan imut yang diusung generasi sebelumnya. Tiger Nose, begitu desain paras Kia disebut, diimplementasikan dengan baik di mobil ini.
Selain memberikan kesan yang tegas, Picanto juga terlihat lebar dengan grille di bumper yang besar, dan lekuk bumper yang dinamis. Lampu depan juga terllihat besar dan menarik, meski terkadang malah terlihat tidak proporsional dengan kap mesin yang mungil.
Di bagian belakang, lekukan pintu bagasi terlihat modern dan kaku. Hal terakhir itu bukan berarti negatif, tapi menambah kesan sporty, saat digabungkan dengan bumper belakang yang juga terlihat kaku. Desain tegas seperti ini membuat Picanto terlihat gagah meski ukurannya kecil.
Konsumsi BBM
Mesin 1,2 liter yang diusung Picanto memberikan konsumsi BBM yang cukup baik, layaknya mesin dengan kapasitas minimalis. Dikendarai di dalam kota menghasilkan konsumsi BBM sekitar 15 km/liter di kepadatan lalu lintas dalam kota Jakarta dan sekitarnya.
BBM luar kota juga tidak terlalu buruk karena tercatat 18 km/liter melalui jalan tol yang dikombinasikan dengan rute jalan luar kota non-tol. Kalau Anda pikir ini lebih boros dari Brio, ada benarnya. Namun patut diperhatikan bahwa Picanto menggunakan transmisi otomatis konvensional, sedangkan Brio (terbaru) menggunakan CVT.
Memang sedikit lebih boros, namun kami lebih menyukai transmisi otomatis konvensional karena bisa memberikan sensasi berkendara yang lebih menyenangkan.
Picanto memiliki suspensi yang mumpuni untuk berkendara di kecepatan tinggi. Namun konsekuensinya, saat berkendara pelan di dalam kota, Anda bisa merasakan karakter suspensi yang sporty, alias agak keras.
Kami tidak terlalu keberatan dengan hal ini. Toh hasilnya adalah mobil yang stabil saat berkendara cepat, meski dimensinya ringkas.
Pergerakan Picanto juga cukup memuaskan. Respon kemudinya cukup instan meski keakuratannya hanya berlaku saat berada di kecepatan rendah. Artinya, Anda akan cukup ‘pede’ saat harus berkelit di kepadatan lalu lintas kota. Saat menikung di kecepatan menengah (60-80 kpj) di tikungan panjang, Anda akan merasakan sedikit under steer, efek yang lumrah terjadi pada mobil dengan gerak roda depan.
Kekedapan kabin lumayan terjaga, dimana suara mesin bisa teredam dengan baik. Sedangkan suara artikulasi ban masih bisa menelusup ke kabin, meski tidak sampai mengganggu.
Bidang pandang menjadi satu hal yang mengganjal di mobil ini. Bahkan hampir di semua line-up produk Kia. Jangan salah, pandangan ke depan dan samping memang luas, namun saat mengintip spion tengah, disini terasa bahwa Picanto memiliki jendela belakang yang kecil, dan perlu penyesuaian untuk merasa yakin saat melirik ke belakang.
Tidak ada yang istimewa sebetulnya dari mesin empat silinder mungil yang ada di balik moncong Picanto. Namun jantung mekanis ini memang terasa cukup mumpuni dengan kemampuannya untuk berputar ringan dari putaran bawah hingga mencapai batasnya.
Dengan kapasitas 1,2 liter Picanto bisa diandalkan untuk melaju di perkotaan. Hal ini karena tenaganya mencapai 87 PS pada 6.000 rpm, dengan torsi 119 Nm yang diraih pada 4.000 rpm. Angka tersebut mungkin terlihat biasa saja bagi mereka yang menggilai mobil, namun bagi kebanyakan orang yang sering wara-wiri di perkotaan, performa Picanto akan terasa cukup.
Transmisi otomatis yang digunakan memang masih konvensional karena musuh-musuhnya sudah menggunakan CVT. Dan dengan 4-speed otomatis, lontaran tenaganya akan lebih terasa instan, meski jika saja PIcanto menggunakan CVT, konsumsi BBM dan pengendaraanya akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kalau Anda tidak gengsi dengan perseneling manual, Kia menghadirkan juga Picanto dengan transmisi 5-speed manual.
Saya pengguna ANP 2011, selama memakai unit ini memuaskan baik di pakai di dalam maupun diluar kota. Tarikan maknyus apalagi saat menyalip kendaraan di depan. Urusan tanjakan aman wussssss
Mobil pertama saya adalah kia picanto old model opsi 2 manual tahun 2008. Mobil ini merupakan mobil hatchback keluaran kia yang pertama kali mengaspal di Indonesia tahun 2004. Kenapa pilih kia sih? Banyak pertanyaan kepada saya (bahkan ayah mertua saya pun mempertanyakannya) ketika saya membeli picanto. Saya memilih picanto yang pertama karena desain dan picanto merupakan produk global dari kia,
Saya menggunakan picanto 2011 setelah 5tahun terakhir menggunakan Suzuki Swift ST yang telah dipensiunkan(jual). Kesan pertama saat dipakai memang aneh, apalagi terbiasa menggunakan swift yang power lebih besar dan fun to drive. Kopling keras, tilt steering yang terlalu kaku, dan tarikan yang terlalu halus membuat saya sedikit kecewa pada awalnya. Namun, waktu berjalan saya semakin lama semakin menyesal. Kenapa ga
Saya memiliki Picanto Cosmo tahun 2010 M/T. Sudah hampir 2 tahun saya menggunakan si Pica ini untuk menemani saya berangkat dan pulang kerja. Dengan suasana kota Malang yang semakin ramai dan padat, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja, mengendarai si Pica yang tergolong hatchback imut sangat membantu saya saat kondisi jalan padat, jadi saya bisa lewat walau dengan space
Mobil picanto 2012 ku ngga ada matinya, ongkos perawatan murah, soal mode ngga ketinggalan ada mode hot en coolnya lo, bayangkan buat ganti oli mesin cuma 150K, pokoknya beruntunglah memiliki mobil ini.
Saya Pernah punya ANP 2012 warna abu2 tua...cukup buat keluarga kecilku....tinggal di magelang dan pernah mudik bawa anp kepadang.....3hari 3 malam baru nyampe padang....siiip betul Lincah irit.....anehnya ...didalam perjalanan...dak pernah liat mobil kecil seperti picanto berpapasan dgn picanto saya slama perjalanan kw pdg....tapi saya cukup bangga....enak makenya...seperti berasa di flm mobil2 eropa...top deh pokoknyaaaa
Mobil all new kia Picanto saya beli pada tahun 2013 saat saya masih studi S2 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Di tengah sebagai seorang mahasiswa, saya bersama rekan-rekan membuat program sosial bernama Sedekah Kreatif Edukatif (SKE). Setiap akhir minggu saya bersama teman-teman SKE sering mengantarkan buku-buku dan melatih literasi dari Kota hingga ke Gunung Kidul dan Kulonprogo. Maka, Kia Picanto
All New Picanto ini sejak 2012 sudah menemani mencari nafkah & berkeluarga. Kini sudah lebih 280rb km, mungkin di usia yg sama tdk ada yg menandingi km nya, tp masih serasa mbl baru. Tarikannya joss, 100 km kurang dr 10 detik (padahal cuma pake premium), selalu ngacir duluan kalo TL sudah hijau, meski saingannya mobil 2000cc. manuver nya mantab krn
Alhamdulillahi..... Hingga saat ini, kami masih senantiasa bersama mobil kesayangan kami yang satu ini, yang artinya, sudah hampir 10th kami menggunakannya (MT/Merah), sungguh pengalaman yang sangat luar biasa, dia selalu setia mengantarkan kami apapun kondisinya, baik disaat hujan lebat, panas terik, jalan mulus, bergelombang, tanjakan curam, turunan, bermacet-macetan, baik didalam kota maupun mengantarkan kami ke beberapa pelosok daerah Jawa Barat,
Sudah setahun ini saya mengendarai Picanto Cosmo 2010 Manual. Kesan saya sich mobil ini nyaman bgt utk penggunaan sehari-hari, bbm irit dan mesin haluus bgt.. kabin lumayan luas utk ukuran city car mungil... Dan yg material bodynya jelas lebih bagus daripada lcgc. Over all Worth it to buy.. ga nyes2l pokoknya memiliki sahabat si Pica ini... We can go every
Ruko Bona Indah Blok B No. 8 L-M, Jl. Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Kontak DealerJl. Karang Tengah Raya No. 12, Cilandak, Jakarta Selatan
Kontak DealerKia tetap tak melupakan model-model yang berada di segmen city car. Kia Picanto misalnya. Setelah beredar selama tiga tahun, pabrikan...
Kia Picanto adalah salah salah satu model city car yang sempat bikin kesengsem pasar nasional. Angka penjualannya untuk segmen tersebut...
Ada dua pilihan kalau menginginkan sebuah hatchback mungil bergaya sporty. Dari penamaan trim sudah mencerminkan, merekalah Kia Picanto GT Line...
Model facelift Morning atau yang biasa disebut Picanto resmi diluncurkan Kia bulan lalu di Korea Selatan. Sesuai janji, city car...
Setelah berkali-kali tertangkap kamera, akhirnya Kia merilis Picanto facelift. Mobil yang di beberapa negara, termasuk Korea Selatan disebut sebagai Morning...