Tak Terlalu Menguras Kantong, Simak Tiga Pilihan Motor Tualang Kelas Tengah Ini

Tak Terlalu Menguras Kantong, Simak Tiga Pilihan Motor Tualang Kelas Tengah Ini
Contents

Terlalu mahal jika membicarakan petualang sejati semacam Triumph Tiger, BMW GS, atau Honda Africa Twin. Kelasnya di atas. Tak dalam jangkauan banyak orang. Namun coba sedikit turunkan standar. Masih ada beberapa pabrikan menyediakan motor adventure kelas tengah, tanpa harus menguras kantong dalam-dalam. Kemampuan jelajah dan sosoknya pun tak kalah maskulin!

Royal Enfield Himalayan

Pilihan pertama jatuh pada motor berkebangsaan India, berdarah Inggris. Karena untuk menebusnya pun tak mahal, Rp 101,5 juta OTR Jakarta. Pantas dengan apa yang dipunya.

Bentuk begitu sederhana. Pengemasannya pun cenderung ke arah lawas. Tak banyak macam-macam di sekitar bodi. Layaknya motor klasik, memakai padanan headlight bundar dan stoplamp kotak. Lantas sein di gagang plastik, menguatkan kesan tualang.

Tampil dengan imbuhan minimalis. Misalnya, tulang pelindung yang menjalar di sisi tangki. Selain memitigasi risiko wadah bensin terbentur, digunakan juga sebagai tempat emblem. Aksen simpel namun memanjakan mata. Adapun windshield tinggi tanpa bingkai, seperti motor 80an.

Baca Juga: Bujuk Rayu Tiga Motor Mungil, Honda Monkey, Kawasaki KSR Pro dan Z125 Pro

Di kelas tengah, dapur pacunya paling kecil. Berkonfigurasi satu silinder 411 cc SOHC injeksi. Tentu outputnya juga tak seberapa, 24,5 hp/6.500 rpm dan torsi 32 Nm/4.250 rpm. Tapi semua itu sangat mencukupi, serta relevan diajak mengarungi jalan dinamis. Momen puntir ganas sejak putaran bawah, mengingat ukuran silinder overstroke.

Soal konstruksi, Himalayan pun menunjang. Rangkaian double cradle berpadu fork teleskopik 41 mm dan mono shock di belakang. Masing-masing memiliki jarak main 200 mm dan 180 mm. Panjang. Dan paling penting, ground clearance mencatat angka 220 mm, berikut ban semi pacul berdiameter 21-18 inci.

Fiturnya memang standar. Hanya informasi fundamental yang sanggup dipenuhi Royal Enfield. Tapi satu hal cukup unik, di dashboard terdapat kompas digital, memandu Anda memahami arah. Bak petualang sejati.

Honda CB500X

Di posisi dua, paket hemat motor adventure bisa didapat dari merek Honda. Ialah CB500X, yang berbasis sama dengan Rebel maupun CBR500R. Pabrikan berlambang sayap melegonya Rp 169,2 juta OTR Jakarta. Meski selisih banyak dengan Royal Enfield, tentu selaras dengan apa yang ditawarkan.

Mesin lebih gemuk. Menempel dapur pacu berkonfigurasi dua silinder paralel, 471 cc DOHC di rangka Diamond. Pusara tenaga jelas di atas Royal Enfield, yakni 49,61 hp/8.500 rpm dan torsi 44,6 Nm/6.500 rpm. Namun karena ia berbagi platform, porsi tenaga dibagi pada putaran merata. Tak seperti RE yang tegas menjadikannya motor tualang.

Kendati begitu, translasi power pasti lebih menyenangkan buat yang suka performa. Belum lagi terdapat Assist dan Slipper Clutch pada girboks 6-speed-nya. Selain terasa halus dan ringan saat berpindah gigi, proses down shifting minim menyebabkan selip di roda. Aspek safety cukup dipikirkan oleh Honda.

Urusan suspensi sama-sama mumpuni. Fork Showa 41 mm punya travel panjang berikut bisa diseting dalam lima level. Pun di belakang, dengan merek sama, suspensi tunggal disediakan dalam sembilan tingkatan penyetelan. Sayang, jarak dek ke tanah tak setinggi Himalayan. Ia mencatat angka 181 mm saja, karena diameter ban masih mengadopsi paduan 19-17 inci.

Nah, jika teman dari India terlalu konvensional soal penahan laju, CB500X setingkat di atas. Wavy disc 310 mm di depan dan 240 mm di belakang dilengkapi sensor ABS dua kanal. Perangkat yang seharusnya hadir sebagai standar, apalagi di jenis motor begini. Mengingat risiko pengereman keras – membuat ban terkunci saat bertualang – tak pernah bisa diprediksi.

Fitur pun lengkap sekaligus modern. Panel digital menginformasikan kondisi motor yang dibutuhkan. Pencahayaan depan belakang juga pakai LED. Pancaran sinar pastinya terang dan hemat daya, tak seperti milik RE.

Kalau bicara desain, CB500X merepresentasikan sosok petualang modern. Gurat sayap, fasad, hingga ke belakang runcing-runcing. Sedikit mengarah pada tema sport. Meski begitu, ia tetap berlaga jagoan touring. Dengan windshield tinggi, stang lebar dan posisi duduk tegak.

Kawasaki Versys 650

Terakhir, adalah produk dari Pabrikan Hijau, Versys 650. Di antara keduanya lebih mahal, mencapai Rp 180,9 juta OTR Jakarta. Tapi kembali lagi, ada uang ada barang. Ia bisa memberikan impresi performa jauh di atas mereka.

Dimulai dari komposisi mesin dua silinder segaris, 649 cc DOHC. Dengan mudahnya tenaga 68 hp/8.500 rpm dan torsi 64 Nm/7.000 rpm diekstraksi. Selisihnya jauh dari dua motor di atas. Tapi yang unik, Kawasaki memilih meracik komposisi silinder overbore. Alias baru agresif di putaran tinggi, seperti motor sport. Namun kami yakin, terjemahan daya di realitas harusnya tetap menyenangkan.

Konstruksinya lain daripada dua motor sebelum. Ia memakai model teralis dan dipadu fork upside down 41 mm. Rebound, damping, preload, semuanya bisa diatur lewat putaran ulir di atas shock. Dan di belakang, monoshock berposisi setengah tidur serta bisa disetel preloadnya.

Lantas bagian roda, mengombinasikan dua ban berukuran rata, 17 inci. Profilnya cukup lebar dengan spesifikasi aspal. Di depan 120/70, sementara di belakang 160/60. Ground clearance Versys jadi tak setinggi teman sepantar, 170 mm. Dari padanan itu, tampak Kawasaki menggabungkan elemen sport dan adventure.

Yang jadi poin utama, perangkat penahan lajunya. Dua disc brake 300 mm semi-floating siap bekerja menekan laju roda depan. Dan di belakang, disc brake 250 mm diapit kaliper satu piston. Tiga buah piringan cakram rasanya lebih dari cukup menghentikan sosok bongsor ini. Apalagi, ABS dua kanal sudah menjadi standar.

Terakhir soal desain, Kawasaki menyajikan Versys dengan banyak imbuhan modern. Namun tak selembut Honda, ia masih menggambarkan sosok intimidatif yang siap menerjang kerasnya jalanan. Pahatan bodi cukup tegas dan berotot. Dan fitur, cukup menunjang dengan display analog-digital informatif. Plus pencahayaan dari diode nan terang. (Hlm/Odi)

Baca Juga: Gaya Enduro Lawas Kian Diminati, Empat Motor Ini Sekarang Jadi Incaran Kolektor

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Pilihan Skuter Matik 125 cc Terjangkau Rp20 Jutaan
    Pilihan Skuter Matik 125 cc Terjangkau Rp20 Jutaan
    Zenuar Istanto, 26 Apr, 2024
  • Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Anjar Leksana, 25 Apr, 2024
  • Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Anjar Leksana, 24 Apr, 2024
  • Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Zenuar Istanto, 19 Apr, 2024
  • Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Anjar Leksana, 16 Apr, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Bangkit Jaya Putra, 25 Apr, 2024
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*