
Triumph Tiger 800 2021 tersedia dalam rentang harga Rp 375 - Rp 508 Juta di Indonesia. Tersedia dalam 2 pilihan warna dan 3 varian di Indonesia. Tiger 800 digerakkan oleh mesin 800 cc dengan transmisi 6-Kecepatan. Rem depan menggunakan Disc, sedangkan di belakang Disc. Pesaing terdekat Triumph Tiger 800 adalah MultiStrada dan Versys 1000.
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananTiger 800 tersedia dalam 2 warna yang berbeda - Phantom Black and Crystal White
Lihat video terbaru Triumph Tiger 800 untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Biasanya Triumph mengeluarkan motor berparas klasik. Tapi tidak untuk Tiger 800. Ia memiliki aura agresif sekaligus gahar. Dibuat untuk melawan BMW F 800 GS, yang bermain di segmen motor adventure. Mulai dikenalkan sejak 2010, kini sampai di generasi ketiga. Secara tampilan hanya ubahan minor yang dilakukan. Tapi ternyata banyak hal spesifik yang diubah. Hal ini meliputi model headlamp, posisi stang, rasio gigi dan banyak hal lainnya.
Dulu seluruh varian berimbuhan XC. Tapi kini Triumph memilahnya dengan menjadikan XC untuk fokus di medan offroad dan XR di aspal. Tapi keduanya memiliki basis motor yang sama. XR berperan sebagai entry level Tiger. Maka dari itu, fitur yang tertanam tak selengkap turunannya. Meski apa yang disediakan sebetulnya cukup menunjang untuk perjalanan jarak jauh.
Kenyamanan mengendara terbantu dengan berbagai pengaturan. Contohnya pada jok yang bisa diatur secara manual ketinggiannya. Mengingat motor cukup tinggi, tentu hal ini mengobati pijakan yang tidak maksimal. Lalu posisi stang masih bisa dimundurkan, menyesuaikan jangkauan tangan. Tuas rem dan kopling juga dapat disesuaikan jarak tariknya. Belum habis di situ, posisi windshield bisa dinaik-turunkan sesuai kebutuhan. Semuanya sangat berfungsi saat melakukan touring jarak jauh, walau tak dioperasikan melalui tombol elektrik.
Pada panel instrumen kombinasi analog dan digital tertanam persis di tengah stang. Pada bagian analog menunjukkan putaran mesin yang dibubuhi sensor-sensor penting. Lalu layar digital monoton menunjukkan speedometer, temperatur mesin, odometer, fuel gauge, tripmeter, dan pengukur jarak tempuh dengan sisa bensin. Terakhir traction control juga sudah menjadi standar dan bisa dimatikan. Fitur-fitur ini rasanya sangat dasar. Tapi untuk mendapatkan beragam fasilitas canggih, Triumph menyediakannya secara opsional. Bukan hanya aksesori, tambahan ini benar-benar meliputi ujung kaki hingga kepala pada XR. Pastinya harus merogoh kocek agak dalam.
Suspensi standar pada bagian depan menggunakan model upside-down Showa berukuran 43mm. Travelnya cukup panjang, 180mm. Sedangkan di belakang suspensi tunggal hidrolik dapat diatur dengan berbagai setelan dengan travel 170mm. Kedua suspensi menempel di rangka model teralis yang dipertontonkan tanpa halangan fairing.
Sekilas tak begitu banyak ubahan yang dilakukan pada bodi. Tapi jika diperhatikan, ia memiliki model headlamp baru. Bentuknya seperti goggle pada helm trail. Selain itu, tertera DRL yang memanjang tepat di bagian tengah headlamp. Lalu ada hal yang menyedihkan. Saat dilihat dari samping, posisi stang yang lebih mundur menciptakan jarak dengan posisi headlamp. Hal ini berdampak pada komposisi motor yang terlihat kopong. Sisanya, masih mengadaptasi desain serupa.
Mesin tiga silinder DOHC berkapasitas 800cc menjadi sumber tenaganya. Aneh? Memang sudah menjadi khas Tiger sejak awal diluncurkan menggunakan silinder ganjil. Tak hanya dia, Triumph Rocket juga memiliki konfigurasi mesin serupa dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
XR dapat memproduksi tenaga sebesar 95 PS pada 9500rpm. Sedangkan torsinya mencapai 79Nm di 8050rpm. Karakter mesin tiga silinder itu kelihatannya bermain pada putaran mesin tinggi. Semua tenaga disalurkan ke roda belakang melalui gearbox 6-speed. Rasio pada gigi pertama dibuat lebih rendah untuk mengejar traksi yang lebih kuat di medan tanah. Hal ini salah satu perbedaan signifikan dengan generasi sebelumnya.
Urusan rem ia memiliki kelengkapan yang baik. Dua buah cakram 305mm menjepit roda depan dengan kaliper dua piston lansiran Nissin. Sedangkan cakram 255mm diapit kaliper satu piston menempel di kanan roda belakang. Keduanya sudah terkoneksi dengan sensor ABS yang bisa dimatikan. Maklum saja, saat melibas medan tanah kadang sensor ini mengganggu pengendalian motor.
Triumph Motorcycles dan waralaba sekuel James Bond menjalin kerja sama. Partnership ini dengan bangga diumumkan langsung di laman resmi motor...