Suzuki Baleno Facelift Resmi Meluncur, Tetap Tawarkan Value for Money Tinggi

Dua tahun beredar, Suzuki Baleno disegarkan. Generasi keempat ini, mendapat ubahan sesuai model facelift di beberapa negara lain. Namun untuk Indonesia lebih menarik. Desainnya mengambil Baleno trim RS, sebagai varian tertinggi di India. Sehingga tampilannya kian sporty dibanding model terdahulu. Statusnya pun masih hasil produksi dari India (CBU).

Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkap, Baleno facelift anyar disajikan sebagai The Complete Hatchback dengan segenap ubahan. "Hari ini kami menghadirkan New Baleno generasi ke-6 dengan berbagai pembaruan yang tentunya semakin membuat mobil ini sebagai The Complete Hatchback. Ada 4 ubahan fitur utama yang telah disematkan pada New Baleno ini," ujarnya saat memberi kata sambutan dalam peluncuran Baleno facelift di Jakarta (20/12).

Tampang sama tapi spesifikasi jelas beda dengan Baleno RS asli. Tidak ditenagai mesin canggih Boosterjet 1,0-liter turbo, melainkan mesin lawas K14B 1,4-liter yang juga dipakai Ertiga generasi pertama serta Suzuki Swift generasi kedua. Tenaga didapat hanya 92,4 PS dengan torsi maksimum 130 Nm. Tidak istimewa, malah jadi yang terkecil di kelasnya. Varian yang dijual pun cuma satu, dengan pilihan transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed.

Perubahan utama dari New Baleno, memang sebatas mempercantik estetika tanpa banyak menambah fitur. Paling signifikan dari headlamp yang kini sudah memakai LED dengan model lampu proyektor. Bumper didesain sport, melalui air dam besar menyatu dengan area fog lamp. Sekilas mirip bumper Honda Civic Hatchback. Grille dibuat melebar selain desain jaring baru di dalamnya. Penyegaran tak kalah penting, berasal dari pelek. Persis seperti Baleno RS, kini bergaya propeler dengan warna black polished.

Detail baru makin senada dengan tema desain “Liquid Flow” dengan aliran kurva bodi yang halus tanpa banyak bermain garis tegas. Masih terkesan karakter crossover dari fender lebar dengan lekukan pinggul besar. Baleno menggunakan platform unibody HEARTECT terbaru, diklaim ringan dan dinamis. Basis sama dipakai oleh Ignis dan generasi terbaru Swift, yang entah bakal masuk sini atau tidak.

Interior ikut berubah lewat permainan warna jok baru berikut ornamennya. Selain itu sama saja, bahkan tidak ada fitur anyar. Toh, sejak awal sudah termasuk lengkap. Misal keyless entry dan push start/stop button, multi information display yang atraktif, climate control dan tilt serta telescopic steering.

Tapi fitur keselamatannya biasa saja, seperti layaknya mobil kebanyakan masa kini. Minus kontrol stabilitas maupun kontrol traksi. Hanya bergantung pada dual SRS airbag, ABS (Antilock Braking System) dan EBD (Electronic Brake Distribution). Semua itu demi menjaga value for money tinggi, walau mengalami kenaikan harga. Tidak banyak, naik Rp 3 juta dari Rp 218 juta (MT) dan Rp 230,5 juta (AT), menjadi Rp 221 juta (MT) dan Rp 233,5 juta (AT). Masih termurah dibanding kompak hatchback lain. (Odi/Tom)

Baca Juga: Suzuki Carry Pikap dan Ertiga Masih Jadi Andalan Penjualan 2019