Nissan Grand Livina HWS Autech 2016 Rp 150 Jutaan, Seberapa Menarik?

Di segmen mobil keluarga, Nissan punya Livina. Mobil yang murni dibikin perusahaan sendiri, harga bekasnya sekarang relatif miring. Ambil contoh Livina HWS Autech CVT lansiran 2016 kini mulai dilego Rp 150 jutaan hingga Rp 160 jutaan. Bergantung pada kondisi mobil. Sebetulnya ia menjadi pilihan menarik, untuk pecinta keluarga. Alternatif selain mobil LCGC (baru) 7 penumpang yang punya harga mirip.

Kalau mau lebih murah lagi, Anda bisa mengambil model serupa. Namun keluaran 2013 atau 2014. Di kawasan Jabodetabek, unit bekas dijual di kisaran Rp 135 juta sampai Rp 140 jutaan. Lantas apa saja yang membuat mobil ini menarik untuk dijadikan penghuni garasi?

Peranti Keamanan

Bicara desain, sebetulnya ia tak ketinggalan amat dengan beberapa model terbaru. Namun fitur keselamatan standar lumayan lengkap. Model tertinggi Livina, mengantongi dual SRS Airbags di baris depan. Grand Livina Autech jua dilengkapi rem Anti-lock Brake System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA). Sebagai tambahan, Nissan memasang sensor parkir, kamera belakang dan side impact beam.

Sistem Audio

Head unit layar sentuh 7 inci terpasang di dasbor. Ia sanggup mendendangkan musik dari beragam sumber. Misal CD/DVD/AM/FM dengan konektivitas USB, bluetooth dan iPhone/iPod ready. Lebih istimewa, sistem multimedia didukung mirroring technology. Bisa memantulkan tampilan di layar smartphone dan mengoperasikan sejumlah aplikasi di dalamnya. Termasuk navigasi satelit atau GPS. Audionya dibantu tombol pengaturan di lingkar kemudi. Mereka menambahkan roof monitor berukuran 10-inci untuk penumpang belakang.

Performa

Nissan Grand Livina menggendong mesin bensin 1,5 liter bertenaga 109 PS di 5.600 rpm. Kemudian torsi puncak 143,1 Nm pada 4.000 rpm. Sebetulnya ia sedikit lebih modern dengan pilihan transmisi otomatis model CVT (Continuous Variable Transmission). Yang berarti, dengan peranti itu, putaran mesin bisa terjaga. Implikasinya ada pada efisiensi bahan bakar. Namun ada catatan. Tak sedikit konsumen mengeluhkan responsnya lemot, untuk berakselerasi kilat. Apalagi yang CVT. Penyakit mesin ngelitik juga sulit disembuhkan.

Pengendaraan

Menaiki Livina di jalanan beraspal mulus sangat nyaman. Komunikasi antara setir dengan gesekan ban di jalan tergolong presisi. Handling enak, berkat kombinasi sasis monokok, suspensi depan McPherson Strut with Stabilizer dan redaman belakang Torsion Beam with Stabilizer. Bahkan sering dibilang sebagai mobil MPV senyaman sedan. Ditambah, jarak dari tanah 175 mm, terendah di kelasnya (rata-rata 200 mm). Tapi mengingat jalanan di Indonesia itu beragam, ground clearence rendah bisa jadi kendala. Itulah beberapa aspek yang bisa menjadi pertimbangan sebelum Anda membeli unit bekas. (Alx/Odi)

Baca Juga: Harga Toyota Sienta Bekas Masih Tinggi, Layak Dibeli?