Kenapa Honda Harus Mematikan CR-Z?

Ada kabar mengejutkan lagi di dunia otomotif khususnya untuk jenis mobil hybrid. Pasalnya, Honda di Amerika Utara mengabarkan akan mematikan proses pembuatan sport coupe CR-Z pada tahun 2016. Seperti yang dilansir oleh Car and Driver, setidaknya terdapat dua alasan utama yang turut berkontribusi dalam strategi Honda.

Mengusung jenis sport coupe hybrid, Honda CR-Z memang tidak mencatatkan penjualan sebaik model mobil Honda lainnya yang masih mengandalkan mesin peminum bensin. Sehingga untuk menggaet konsumen pun butuh usaha lebih. Hal ini disebabkan karena belum banyak konsumen yang bisa menerima kehadiran sport car bertenaga hybrid.

Selaras dengan alasan ini, Honda akan berkonsentrasi kepada dua model terbarunya yakni full sized Sedan, Accord Hybrid dan yang akan dipasarkannya yakni Honda Clarity berteknologi Fuel Cell, serta edisi plug in hybrid. Rasanya, premis ini menjadi masuk akal, mengingat rival senegaranya, Toyota, sudah memiliki Camry Hybrid dengan tampilan modern dan gaya aristokrat seperti versi konvensionalnya yang tergolong menerima sambutan hangat dari konsumen serta Mirai FCV (Fuel Cell Vehicle) yang berbalut jubah sporty dan dinamis.

Beralih ke tingkat efisiensi bahan bakar, merujuk dari hasil pengujian EPA (Environmental Protection Agency) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, CR-Z bertransmisi manual yang mengkombinasikan mesin bensin dan elektrik menorehkan angka konsumsi BBM 13,18 kpl untuk kondisi dalam kota dan 16,15 kpl saat melaju di jalan bebas hambatan. Sedangkan versi otomatisnya 15,3 kpl di dalam kota dan 16,58 kpl di tol.

Sebagai pembandingnya, Civic Coupe terbaru yang berkapasitas depot tenaga 2.0L bertransmisi manual dengan raihan angka BBM 11.05 kpl di kondisi dalam kota dan 16,15 kpl di luar kota. Khusus varian Civic 2 pintu yang dibekali dengan jantung mekanis turbo dan bertransmisi otomatis, mencatatkan nilai efisien yang lebih baik lagi yakni 13,18 kpl saat di perkotaan dan 17,43 ketika di pacu di jalan tol.

Melihat hal tersebut, terlihat peraihan tingkat efisiensi antara CR-Z dan Civic Coupe hanyalah berbeda sedikit dan bahkan edisi turbonya dengan pabrik tenaga lebih besar 0,5 L bisa menyamainnya. Disamping nilai efisiensinya yang kompetitif, rupanya selisih banderolnya juga jadi perhitungan. Di Amerika, CR-Z diniagakan mulai dari US$ 20.295 atau Rp 270,6 Juta, lebih tinggi dibandingkan Civic Coupe yang US$19.050 atau Rp 254 Juta.

Di Tanah Air sendiri, sport coupe Honda ini sudah mengaspal sejak tahun 2012 dan baru saja mendapatkan edisi penyegaran pada bulan Maret 2016. Model yang dibawa oleh PT Honda Prospect Motor (HPM), Agen Pemegang Merek mobil Honda di Indonesia, ini hanya dipasarkan dalam satu varian saja. Ya, Honda CR-Z CVT dengan harga Rp 535 Juta untuk warna bodi solid (satu warna) dan Rp 538 Juta yang edisi two tone.

Berperan untuk memproduksi tenaganya, Honda menyematkan CR-Z dengan mesin i-VTEC berkekuatan 1.5L yang dipadukan dengan Integrated Motor Assist (IMA) serta dikawinkan dengan sistem transmisi otomatis CVT. Potensi dari depot tenaganya ialah menyemburkan daya maksimal 118 PS dan melontarkan momen puntir sebanyak 144 Nm.

Merujuk dari data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) per bulan Mei 2016, Honda CR-Z ternyata masih unggul di segmen sedan Sport mengalahkan Toyota 86 dan Volkswagen Scirocco. Tercatat sebanyak 75 unit yang sudah terjual dalam kurun waktu tiga bulan semenjak peluncurannya di Maret 2016.

Baca Juga: Honda tidak terlalu pusing dengan kehadiran Toyota Calya