GIXA 2019 Tantang Off-Roader Taklukkan Rute Ekstrem di Sidikalang
Banyak cara menikmati eloknya alam Indonesia. Tapi bagi penggemar kegiatan terabas, menggenjot kendaraan blusukan menyusur hutan belantara, jadi pilihan terbaik. Suguhan itulah yang disajikan ajang Green International Xtreme Adventure (GIXA) 2019. Tak sekadar bercengkerama, mereka juga ditantang menaklukkan handycap ekstrem di bilangan Sidikalang, Sumatra Utara (Sumut).
Untuk mereka, GIXA menjadi helatan paling dinanti. Apalagi, ini event tahunan dari IOF (Indonesia Off-Road Federation) Sumatra Utara. Terbukti, penyelenggaraan keenamnya diikuti puluhan peserta. Masing-masing terdiri dari 17 mobil dan 15 motor. Tapi, panitia sudah menyiapkan beragam tantangan di tiap etape. Makanya, persenjataan untuk kebutuhan off-road jadi syarat wajib yang mesti disiapkan.
Kendaraan so pasti tak lagi standar, mengingat petualangan berlangsung 8 hari (28 September - 5 Oktober 2019). Sebelum melakukan ritual off road, rombongan peserta dilepas Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Sidikalang. "Kegiatan adventure off-road seperti ini dapat mendongkrak potensi pariwisata daerah, karena selain ada peserta dari luar Sumut dan juga lewat media sosial peserta, komunitas dan panitia,” ucapnya.
Perjalanan diihwal dari Gedung Nasional Djauli Manik. Setelah itu, mereka berhadapan dengan rintangan dari tiap rute. Meliputi: Siempat Nempu Hulu-Sumbul Karo-Tigalingga-Pamah-Sumbul Pegagan-Lae Pondom. Perjalanan lanjut ke wisata Dairi Kawasan Geopark Kaldera Toba Geosite Silahisabungan Tao Silalahi. Lalu berakhir di Silalahi.
"Hari pertama hingga ketiga, peserta tidak banyak disuguhi handycap. Paling hanya sebatas melintasi trek yang kanan-kirinya jurang dan sesekali main winch. Di hari berikutnya, rintangan ekstrem. Tapi tetap dengan tingkat celaka nol atau kecil. Itu bedanya GIXA dengan event adventure off-road lain. Satu lagi, event ini harus diadakan di lokasi dingin,” kata Rizal Bastaman, Ketua IOF Sumut sekaligus leader GIXA 2019.
Rute dan trek dibagi berdasar Base Camp (BC). Dia menyebut, total ada 7 BC yang masing-masing berjarak kurang dari 1 km. Pria yang akrab disapa Omen itu bilang, biasanya butuh lebih dari 1 jam untuk melewati rintangan di tiap BC. "Ekstrem tapi tetap dengan tingkat celaka nol atau kecil. Itu bedanya GIXA dengan event adventure off-road lain,” terangnya.
"Saya suka trek di GIXA, tidak melulu bermain winch hanya untuk melewati handycap tanah lumpur,” sahut H. M. Saihu dari 7 Saudara Motorsport Kalimantan. Menurutnya trek GIXA 2019 menarik. Apalagi baru kali ini dia menerjunkan Toyota Hilux 6x6.
"Teknik winching point juga menentukan kecepatan dan ketepatan melalui handycap. Dan, mengutamakan kerjasama tim. Dari sini juga kelihatan persahabatan dan persaudaraan antarpeserta. Termasuk saat beristirahat di base camp. Karena di situ semua terlibat dalam perbaikan atau persiapan untuk hari berikutnya," tutup Musa Idhishah, Ketua Umum Xtrim Indonesia.
GIXA dilaksanakan lagi tahun depan. Cuma untuk waktu dan lokasinya belum ditetapkan. Satu yang pasti, event-nya jadi hiburan paling dicari penggila olahraga adventure. (Ano/Van)
Baca Juga: Bukan Soal Tampang, Mitsubishi Triton Tawarkan Ketangguhan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian