Enerjik, satu kata yang bisa mewakili Honda City Hatchback. Sebutan itu mengacu pada kapabilitas yang dimiliki dalam keasyikan berkendara, sehingga ia layak menyandang predikat: Best Driving Experience. Nah, saat sang model anyar mendebut di Indonesia, ia mengemban tugas sebagai suksesor Jazz yang sudah lekat dengan generasi muda. Jelas bukan perkara mudah bagi pendatang baru. Namun, Honda Prospect Motor tak sekadar berpangku tangan dalam menyuguhkan produk bagi pasar Indonesia. Banyak jurus jitu disiapkan, termasuk perangkat terkandung.

Sedikitnya ada empat aspek mendasar yang membuat Honda City Hatchback pantas menerima penghargaan Carvaganza Editors’ Choice Awards powered by Intersport Automotive. Paling pertama, visibilitas di dalam kabin. Saat memasuki kokpit atau berada di depan lingkar kemudi, kita dapat mengatur posisi duduk sesuai preferensi kenyamanan masing-masing. Jok sanggup memangku pengemudi dengan baik melalui bentuk semi bucket, yang dapat memeluk tubuh secara optimal.

Niscaya pandangan ke depan, samping kanan maupun kiri, lalu bagian belakang terpantau jelas. Lalu untuk parkir kendaraan, terbantu kamera belakang dan sensor. Fitur ini memang lazim terpasang di mobil pribadi, namun amat berfaedah. Apa jadinya bila kendaraan punya performa baik, namun Anda sukar menjangkau penglihatan di luar mobil. Tentu, dalam hal ini sudut pandang citycar.

Berbagai fitur kekinian demi menyesuaikan gaya hidup anak muda tak terlupa. Pengemudi kian praktis dalam mengatur audio. Di setir tersisip Audio Steering Switch serta Hands-free Telephone (HFT) Switch berikut Voice Recognition yang terintegrasi dengan head unit 8 inci Advanced Capacitive Touchscreen Display Audio. Ponsel pintar juga dapat mudah ditautkan pada bagian audio melalui fitur Smartphone Connection: Apple CarPlay dan Android Auto.

Baca juga: Road Test Honda City Hatchback RS, Entitas Baru Sang Penerus Jazz

Teknologi Earth Dreams

Honda City Hatchback RS didukung oleh mesin bensin empat silinder 1.5L DOHC, 16 katup i-VTEC + DBW. Bukan pakai jenis SOHC seperti Jazz, bahkan karakter jantung berkode L15ZF ini sangat berbeda. Resultan pembakaran memang nyaris sama, tapi tenaga maksimal dapat digapai dengan putaran mesin lebih kecil. Jujur, saat berselancar bersamanya, etos kerja tetap diwataki teknologi Earth Dreams andalan Honda. Bertenaga dan penyalurannya halus.

Tarian pembakaran piston membuncah 121 PS di 6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.300 rpm. Angka ini terbesar di kelas hatcback sepantarannya. Penyaluran energi kinetik menggunakan opsi transmisi manual enam percepatan atau CVT. Mesin sudah sesuai ketentuan Euro 4. Dalam mode berkendara normal, respons mesin DOHC 1,5 liter terasa cekatan. Saat pedal akselerator ditekan, putaran bawah sampai sekitar 3.000 rpm terasa padat.

Untuk bergerak dari 0 - 30 km tak butuh waktu lama. Kemudian saat memasuki jalan bebas hambatan dan bergerak secara konstan di kecepatan 100 km/jam, jarum menunjukkan putaran mesin berada di 1.800 rpm. Artinya Anda dapat melesat kencang, namun kinerja jantung mekanis tak megap-megap. Denyut tenaga yang disalurkan ke roda depan mengalir linear. Karakternya amat berbeda dengan Jazz yang notabene pakai mesin SOHC. Lantas komunikasi antara mesin, transmisi CVT with Earth Dreams Technology dan kemudi begitu presisi. Jarang ada koreksi saat kendaraan dipacu di jalan tol.

Itu semua masih dalam kondisi mode normal. Jika Anda ingin lebih hemat bensin, cukup tekan Econ Mode. Letaknya persis di samping kanan tuas transmisi. Namun harus ada yang dikorbankan, ECU seolah-olah mengekang putaran mesin. Asupan bahan bakar diatur kian irit dan karakter berkendara tak setangkas kondisi biasa.

Lagi-lagi parameternya ialah sebuah kendaraan citycar. Bukan jenis MPV atau bahkan sports car, dalam urusan redaman guncangan. Honda City Hatchback RS memiliki racikan suspensi McPherson Strut di depan dan tipe Torsion Beam jadi penyangga roda belakang. Jenis itu memang lazim di pakai oleh sejumlah pabrikan. Tapi Honda sanggup meramu dengan baik, sehingga bantingan terasa pas. Tidak lembek juga tak keras. Rebound pegas saat melindas tanggul jalan juga optimal.

Guncangan saat melewati jalanan bergelombang pun dapat ditranslasi sebagai getaran ringan. Tatkala harus lari kencang, ia berselancar dengan stabil. Tatkala harus bermanuver tajam, kinerja suspensi masih dapat mereduksi gejala limbung. Asal, pergerakannya tidak ekstrem. Ingat, Honda City Hatchback RS merupakan mobil perkotaan yang mengedepankan kenyamanan.

Kesimpulan

Didukung mesin i-VTEC + DBW 1.5 liter, kelezatan tenaga yang disalurkan melalui pembakaran piston dimanisfestasikan dalam injakan pedal yang responsif. Kombinasi antara kehalusan transmisi CVT atau manual enam percepatannya dengan kestabilan handling mobil, membius pengemudi ketika mengendarai mobil di jalan tol atau pun di luar kota.

Feedback setir yang akurat membuat pengemudi bisa merasakan secara utuh kondisi jalan yang dilewati. Bagi kami, Honda City Hatchback RS telah memberikan kesenangan mengemudi yang seutuhnya. Tak heran kami mengganjarnya dengan penghargaan Best Driving Experiences Award dari Carvaganza Editors’ Choice Awards powered by Intersport Automotive. (ANJAR LEKSANA)

Baca juga: Honda City Hatchback RS, Apa Kelebihan dan Kekurangannya Ketimbang Jazz RS?