Motor Honda 150 cc ini Bisa Jadi Pilihan Tepat Selain All New CB150R Streetfire

Motor Honda 150 cc ini Bisa Jadi Pilihan Tepat Selain All New CB150R Streetfire

All New Honda CB150R Streetfire baru saja dirilis. Kehadirannya menambah jajaran naked bike yang dijual di Indonesia. Selain dirinya, Honda juga memiliki berbagai jenis motor lain. Mulai dari bebek, ayago, trail hingga skutik premium. Harganya bervariatif dan rata-rata ditenagai mesin berkapasitas 150 cc. Bila Anda tidak menginginkan si All New CB150R Streetfire, berikut pilihan alternatifnya.

Honda Supra GTR 150

Supra GTR 150

Ia bisa menjadi opsi bila Anda tidak ingin memboyong All New CB150R Streetfire. Memang, jenisnya ialah motor bebek, tapi performa mesinnya tidak perlu diragukan. Supra GTR150 mengusung mesin 149,16 cc DOHC 4-valve, bertransmisi 6 percepatan. Dia punya tenaga cukup berlimpah, 16 Hp di 9.000 rpm. Diklaim terbaik di kategorinya. Soal akselerasi juga lumayan responsif. Jarak 0-200 m bisa ditempuh 10,7 detik.

Sementara kecepatan maksimumnya di speedometer disebut bisa tembus 122 km/jam. Tak lupa juga, GTR 150 tetap mengedepankan efisiensi bahan bakar. Dari pengujian PT AHM, dia dapat menjangkau 42,2 km dengan 1 liter bensin (pengujian ECE R40). Sebuah kemampuan yang cukup baik, terutama untuk motor bebek penjelajah kelas 150 cc dengan bobot 119 kg. Apalagi ditunjang dengan tangki bensin berukuran 4,5 liter.

Ia juga merupakan salah satu legenda motor bebek di Indonesia. Dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) sejak 1997, kuda besi ini telah mengalami beberapa perubahan. AHM kemudian menghadirkan varian tertinggi yang bernama Honda Supra GTR 150 pada 2016. Kelebihannya adalah penggunaan mesin yang lebih besar dan tampilan lebih gagah. Kehadirannya langsung menantang eksistensi Yamaha Jupiter MX King 150 di Tanah Air.

Sejak kemunculannya, Supra GTR150 sudah menyajikan sebuah motor bebek sporty. Dituangkan melalui konsep bodi ala motor berfairing. Desain tubuh agresif, dengan tarikan garis-garis tajam. Nama GTR di belakang Honda Supra, memiliki arti grand touring. Tentunya motor ini dimaksudkan untuk para pengendara yang memiliki jiwa petualang lebih. Hal ini terlihat dari sosok gagahnya. Bodinya bongsor dengan desain berlapis. Ditambah lagi penggunaan ban depan dan belakang lebar. Penampilannya juga ditunjang dengan pelek desain 12-spoke berkelir hitam.

Honda Supra GTR 150 telah dibekali dengan lampu utama berteknologi LED. Terbagi jadi 2 bagian, atas untuk lampu dekat dengan 2 titik, dan bawah buat lampu jauh dengan 1 titik. Fitur ini cukup penting, terutama untuk visibilitas dalam berkendara dan lebih tahan lama. Begitu juga untuk kestabilan kelistrikan motor. Sayangnya lampu seinnya belum menerapkan LED. Entah apa yang membuat AHM tidak mengaplikasikan pada seluruh sistem pencahayaannya.

Fitur lain adalah instrument cluster full digital. Serupa dengan kepunyaan Sonic 150R. Isisnya dapat mengetahui kecepatan, posisi gigi transmisi, takometer, fuelmeter, odometer, gear position, indikator MIL dan lampu-lampu indikator.

Terakhir fitur keselamatan yang tersemat yaitu rem cakram di kedua rodanya. Fitur ini mampu memberikan pengereman yang optimal saat berkendara. Hanya saja sayang belum dibekali anti-lock braking system (ABS). Padahal ABS sangat berguna untuk mencegah terkuncinya roda, saat dilakukan pengereman mendadak.

AHM menyediakan dua varian untuk Honda Supra GTR 150 yaitu varian sporty dan exclusive. Masing-masing dijual Rp 24,280 juta dan Rp 24,530 juta OTR Jakarta. Keduanya hanya berbeda warna dan striping. Varian exclusive yang memiliki harga lebih mahal, memiliki balutan warna lebih mewah. Ditunjang lagi dengan penggunaan ban lebar ukuran 90/80 untuk depan, dan 120/70 untuk belakang. Ban tubeless itu membalut pelek berkelir hitam berukuran 17 inci.

AHM pun menghadirkan empat aksesori yang disebut sebagai Honda Protection Package (HET). Semuanya bisa disematkan pada motor ini sesuai keinginan konsumen. Mulai dari radiator protector, wheel sticker, engine protector dan muffler protector. Komponen itu tentu dapat menunjang penampilan gagahnya. Harga dari seluruh peranti tambahan tersebut yaitu sebesar Rp 476 ribu.

Honda Sonic 150R

Sonic 150R

Beda dengan Supra GTR 150, Sonic 150R merupakan motor model Ayago (Ayam Jago). Ia sebetulnya generasi penerus dari Sonic 125 yang diproduksi oleh A.P. Honda, Thailand. Dulunya, ia adalah turunan dari generasi CBR series yaitu CBR125R. Sekarang, motor dengan kode mesin K56a itu, sudah diproduksi oleh Astra Honda Motor (AHM).

Mengusung konsep styling agresif, dengan desain sudut dan garis tajam. Ditujukan untuk kaum muda yang ingin tampil beda. Tak salah jika mengambil unit ini ketimbang All New Cb150R Streetfire yang dibanderol Rp 29 jutaan. Si Ayago ini dijual dengan harga lebih murah yakni Rp 23,680 juta sampai Rp 24,1 juta OTR Jakarta.

Dirinya pakai mesin yang lahir dari DNA balap MotoGP. Dibekali jantung mekanis 149,16 cc, DOHC satu silinder, 4 katup, 6 percepatan dan berpendingin cairan. Mengusung basis mesin yang sama dengan CB150R Streetfire. Meski serupa, ternyata kedua mesinnya memiliki karakter power output yang berbeda. Para insinyur Honda menyetel ulang masing-masing settingan mesin, untuk disesuaikan kebutuhan.

Dari data teknis, memperlihatkan bahwa keduanya berbeda. CB150R terbaru punya tenaga maksimal 16,6 hp di putaran mesin 9.000 rpm, serta torsi puncak 13,8 Nm pada 7.000 rpm. Bandingkan dengan Sonic 150R yang punya power 16 hp di 9.000 rpm, dan torsi 13,5 Nm pada 6.500 rpm. Bisa dibilang, kalau CB150R disetel untuk punya tenaga besar, cocok buat teman touring atau melibas kepadatan jalanan perkotaan. Sementara si Sonic, lebih cocok dipakai jarak dekat dan di dalam kota. Ia lebih gesit, karena torsi puncaknya tak beda jauh dari saudaranya.

Punya bobot yang ringan, yakni 114 kg. Maka si motor sport Ayago mampu berakselerasi 10,6 detik untuk jarak 0-200 meter. Motor ini bisa dipacu dengan kecepatan maksimal hingga 124,1 km/jam. Sementara konsumsi bahan bakarnya (BBM) berada di angka 45,4 km/liter (Euro 2) dan 40,9 km/liter (Euro 3) dengan metode ECE R40.

Kelincahan Sonic 150R tercipta berkat pemakaian sasis Twin Perimeter Frame. Mampu memberikan rasa aman berkendara pada kecepatan tinggi. Memiliki ukuran tubuh 1.941 x 669 x 977 mm dengan jarak sumbu roda mencapai 1.275 mm. Dengan ukuran itu, ia mudah dikendalikan, baik saat lambat atau melaju kencang. Kesan sport juga lahir dengan penggunaan setang jepit.

Tampilan motor juga mencerminkan keinginan dan karakter anak muda masa kini. Mengaplikasikan desain ramping yang ergonomis, sesuai postur tubuh remaja Indonesia. Memiliki tarikan garis tajam hampir di seluruh bagian bodi. Bentuk headlamp-nya mirip dengan saudaranya, tapi ia lebih kecil dan kental aura sport. Dibenamkan pencahyaan berteknologi LED untuk lampu utama dan tersedia lampu senja. Menyodorkan penerangan maksimal ketika malam hari, serta hemat energi. Stop lamp dan sein dibuat menyatu, lebih ringkas.

Dibalik batoknya yang serbaruncing, tersembunyi spidometer digital. Panel indikator sudah full digital dan dimensinya kompak. Membuat pengendaranya lebih mudah mengetahui kondisi kendaraan. Untuk panel utama ada indikator speedometer digital dan juga trip meter. Sisi sebelah kiri, diisi oleh indikator bahan bakar yang berbentuk tegak. Sedang indikator lampu sein, lampu peringatan overheat, beam, netral dan lampu mulfunction, tertata rapi di bagian atas. Di bawahnya baru ada fuelmeter, takometer, spidometer, odometer dan posisi gigi.

Jok ramping dan empuk, ditambah pegangan belakang yang kokoh. Memberikan kenyamanan untuk pengendaranya dan pembonceng. Ia juga hadir dengan inovasi sayap samping yang bisa dilepas dan dipasang dengan mudah (plug and play), sesuai kebutuhan dan selera. Bisa mempertegas tampilan mesin, sehingga menonjolkan kesan macho. Di belakang sepatbor depan, ada fitur yang jarang orang tahu, yakni liquid cooled with auto fan. Radiator canggih dengan kipas elektronik yang otomoatis menyala di suhu 130 derajat. Mampu menjaga temperatur secara konsisten di seluruh bagian mesin.

Selain rangka yang kokoh, didukung juga kaki-kaki yang tangguh. Suspensi depan mengandalkan teleskopik, dan belakang mengusung peredam kejut monoshock, yang dikombinasikan dengan lengan ayun adaptasi dari Honda CB150R Streetfire. Menggunakan pelek berdesain sporty. Pengereman pakai cakram, depan maupun belakang. Menariknya, yang depan punya diameter piringan cakram yang besar. Urusan kulit bundar, dipasangkan ban tipe tubeless. Masing-masing berukuran 70/90-17 dan 80/90-17. Menghasilkan kenyamanan dan handling mantap untuk pengendaranya.

Bagi yang ingin tampil beda, Honda menyediakan genuine accessories. Ada Engine cover berkelir emas, wheel list stiker warna merah, dan radiator cover. Tersedia 4 pilihan warna; New Energetic Red, New Activo Black, New Aggresso Matte Black, dan spesialnya ada Honda Racing Red.

Honda CB150 Verza 2019 (1)

CB150 Verza

Di kelas naked bike 150 cc, Honda juga punya varian lain. Ada CB150 Verza yang memiliki desain lebih maskulin ketimbang All New CB150R Streetfire. Itu berkat penggunaan lampu depan bulat, bodi kekar dan suspensi belakang ganda. Bila Anda tertarik, dirinya dijual dalam dua varian; pelek palang Rp 20,945 juta (OTR Jakarta) dan pelek jari-jari Rp 20,290 juta (OTR Jakarta). Harga ini paling terjangkau dibanding motor naked sport lain di kelas 150 cc.

Soal keandalan, tidak perlu khawatir. Dipersenjatai mesin berkapasitas 150 cc SOHC, satu silinder, 5 percepatan dan berpendingin udara. Tenaga yang dihasilkan sebesar 13 Hp pada 6.000 rom dan torsi 12,73 Nm di 6.000 rpm. Meski begitu, motor ini siap ditunggangi dalam berbagai aktifitas. Termasuk perjalanan jauh sekalipun. Bagaimana efisiensinya? Honda mengklaim depot daya yang sudah dilengkapi sistem penyemprotan injeksi (PGM-FI) itu, sanggup mengirit bahan bakar sampai 46,3 Kpl.

Desainnya maskulin dengan penggunaan lampu depan bulat, bodi kekar dan suspensi belakang ganda. Pilihan cat tubuhnya pun beragam; Macho Matte Black, Blod Red, dan Masculine Black dengan pilihan casting wheel dan pelek ruji. Selain harganya terjangkau, tubuhnya juga tidak dibalut oleh sayap. Hal ini menjadikan sosoknya lebih telanjang sehingga mirip motor-motor lawas

Aura modern, tampil lewat panel instrumen digital baru. Terkesan lebih keren dibanding Verza lawas, tapi sayang informasi yang diberikan tidak terlalu banyak. Cuma ada indikator gigi transmisi netral, kecepatan, konsumsi bahan bakar dan trip meter.

Walau memang, konsekuensi harga murah adalah fiturnya minim. Hanya ada sistem kunci dengan cover bermagnet, pencahayaannya masih pakai bohlam, belum LED. Dan pengereman masih mengandalkan tromol di roda belakang. Ini mengurangi kepresisian untuk menghentikan laju kendaraan. Meski begitu, roda depannya sudah dilengkapi cakram.

Lebih penting lagi, CB150 Verza mudah ditunggangi. Bagi pemilik tinggi 168 cm, kaki mampu menapak ke aspal, sehingga meningkatkan rasa percaya diri saat berkendara. Bobotnya yang ringan juga memudahkan pengendalian di kepadatan lalu lintas. Ukuran roda depan menggunakan 80/90-17 dan belakang 100/90-17. Cukup besar untuk membuat penunggangnya merasa nyaman saat melewati jalan yang tidak rata.

Honda CRF150L

CRF150L

Tak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan Honda CRF150L untuk menjadi tunggangan sehari-hari. Mengusung jargon “Take You to Off Fun Ride”, kuda besi ini dilengkapi mesin tangguh untuk berkendara di berbagai kondisi jalan. Model ini diciptakan buat pengendara yang gemar bertualang. Saat ini dirinya dipasarkan dengan harga Rp 34,745 juta on the road Jakarta. Hadir dengan 3 varian warna yakni Extreme Red, New Extreme Black dan New Extreme Grey.

Motor ini memiliki desain motocross yang terinspirasi dari Honda CRF yang diperuntungkan sebagai motor kompetesi. Menggunakan konsep compact headlight yang membentuk sudut tajam, memberikan kesan sebagai motor petarung yang siap menaklukan setiap medan. Ia juga memiliki lampu belakang dengan desain tajam dan sporty, memberikan kesan agresif.

Ia dibekali oleh rangka tipe semi double cradle konvensional. Punya kelebihan di sektor handling karena lebih lincah ketika melalui jalur penuh kelokan yang sempit. Pada bagian tengah terpasang tangki bahan bakar berkapasitas 7,2 Liter. Joknya ramping, namun tetap memberikan kenyamanan kala melewati berbagai medan berat.

Motor trail dari Honda ini termasuk memiliki ukuran bodi yang ideal. Tercatat dimensi panjangnya 2.199 mm, lebar 793 mm, tinggi 1.153 mm dan jarak sumbu roda mencapai 1.375 mm. Untuk jarak tempat duduknya mencapai 868 mm dan jarak terendah ke tanah 285 mm. Sementara bobotnya 122 kg, atau lebih berat ketimbang kompetitor.

Walau mengusung konsep motor off road, ia punya fitur layaknya motor sport jalan raya. Ada spidometer full digital yang mudah terbaca oleh pengendara. Isinya sederhana, ada petunjuk kecepatan, trip A, trip B, odometer dan fuelmeter tanpa ada tachometer. Tersemat pula lampu dim, engine cut off, tool box, gantungan helm di samping tool box dan sepatbor belakang yang bisa dilepas.

CRF150L dilengkapi dengan suspensi Showa tipe Long Travel Inverted Front Fork berdiameter 37 mm dan panjang stroke 225 mm. Tampilannya semakin gagah dan berkelas dengan adanya gold color anodize pada tabung. Belakangnya mengenakan peredam kejut bersistem Pro-Link dengan lengan ayun suspensi tunggal (monoshock). Dengan jarak main (Travel Axle) 210 mm, memberikan performa handling maksimal dan lebih stabil saat melewati berbagai kondisi jalan.

Didukung pula dengan pelek bermaterial alumunium yang ringan, berukuran 21 inci di depan dan 18 inci buat belakang. Serta ban semi trail yang dapat diandalkan saat melintasi jalan kurang rata. Tidak lupa juga rem cakram wavy, depan berukuran 240 mm dan belakang 220 mm. Bisa memberikan performa pengereman yang optiomal di segala kondisi jalan.

Jantung mekanisnya berkapasitas 149,15 cc, satu silinder, SOHC berpendingin udara. Ia punya torsi maksimal 12,43 Nm di momen puntir 6.500 rpm dan daya maksimal 12,91 hp di 8.000 rpm. Honda mengkaim CRF150L memiliki rasio konsumsi bahan bakar 39,3 km/liter saat diuji dengan metode pengetesan Euro 3. Sedangkan untuk metode pengetesan Euro 2 mencapai 43,03 km/liter.

Honda PCX 160

All New PCX 160

Bila semua model ditawarkan menggunakan kopling, unit yang satu ini menjadi satu-satunya yang bertransmisi otomatis. Tak salah jika Anda memilih All New PCX 160 ketimbang All New CB150R Streetfire. Pertimbangan utama tentu saja pada sektor kenyamanan dan kepraktisan.

All New Honda PCX tersedia pililhan CBS dan ABS. Opsi kelir terdiri dari Marvelous Matte Gray, Majestic Matte Red, Wonderful White, Glorious Matte Black, Royal Matte Blue, dan Brilliant Black. Harga jualnya Rp 30,745 juta untuk tipe CBS, Rp 34,345 juta buat versi ABS OTR DKI Jakarta.

Skutik premium Honda didukung beragam fitur penunjang untuk memudahkan aktifitas sehari-hari. Seperti Power Outlet 12V yang terdapat di slot kiri depan, memudahkan pengendaraa kala kehabisan daya baterai smartphone. Tampilan panelmeter serbadigital yang canggih dan mudah dilihat.

Ruang penyimpanan berkapasitas 28,8 liter, mampu menampung helm full face ditambah barang berdimensi kecil. Sehingga praktis ketika digunakan dalam berkendara. Ada pula seat stopper yang menahan posisi jok agar tidak tertutup langsung. Tepatnya pada saat menyimpan atau mengeluarkan barang. Ditunjang juga dengan kapasitas tangki BBM terbesar di kelasnya, yaitu 8 liter.

Tingkat kemanan jadi meningkat berkat Smart Key yang terintegrasi dengan immobilizer dan dilengkapi alarm serta answer back system. Kuncinya berbasis remote, meninggalkan mekanisme konvensional. Di samping rumah kunci pintarnya ada tombol pembuka cover penutup bensin dan jok. Lebih praktis!

Honda PCX 160 dilengkapi enhanced Smart Power (eSP). Teknologi yang membuat minim gesekan dan menghadirkan performa mesin yang menjajikan. Jantung pacunya mampu mengail tenaga sebesar 14,7 hp / 8.500 dan torsi 13,2 Nm / 6.500. Daya yang ia hasilkan mampu diandalkan untuk berpergian baik di dalam kota maupun luar kota.

Baik untuk Anti-Lock Braking System (ABS) dan Combi Brake System (CBS), didukung ban tubeless yang lebar dengan ukuran 100/80-14 depan dan 120/70-14 belakang. Bagian peredam kejut, dipasangkan tipe suspensi jenis teleskopik pada depan dan suspensi ganda belakang.

Memiliki panel instrumen besar dan menyajikan informasi lengkap dalam format LCD yang mudah dibaca. Pakai model negatif display, background berwarna gelap sementara tulisanya berwarna putih. Jadi tetap terlihat jelas meski berkendara siang hari. Dibenamkan pula fitur Multi Informational Display (MID) dan dibagi dalam 3 buah layer. Dua di posisi kanan dan kiri sebagai indikator, sementara yang di tengah untuk bagian layar digital.

Di sebelah kiri atas terdapat indikator lampu sein kiri, di bawahnya ada Indikator Malfungsi ECU atau check-engine dan juga high beam (lampu jauh). Bagian kanan terdapat penunjuk sein kanan, indikator Smart Key (Kunci Keyless), ISS (Idling Stop System) aktif, suhu mesin (overheat) dan ABS (Anti-Lock Braking System) untuk yang versi ABS. Serta ada dua tombol, Sel (Select) dan Set (Reset) pada kiri dan kanan untuk menyetel jam dan mengganti informasi MID serta tingkat kecerahan spidometer.

Sementara pada bagian digital, paling besar ada spidometer, bawahnya jam digital, fuel meter (BBM) berupa bar, konsumsi penggunaan BBM rata-rata (AVE) dan paling bawah ada Odometer (jarak tempuh total) dan Tripmeter (jarak perjalanan) yang bisa diubah dengan tombol menekan tombol Select. Ada juga peringatan ganti Oli setiap 1.000 km pertama, kemudian 6.000 dan selanjutnya kelipatan 6.000 km. (Bgx/Tom)

Baca juga: Pilihan Skutik Seharga All New Honda CB150R Streetfire

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Anjar Leksana, 28 Mar, 2024
  • Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Zenuar Istanto, 26 Mar, 2024
  • Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Zenuar Istanto, 19 Mar, 2024
  • Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    Setyo Adi, 02 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*