MotoGP: Romano Fenati Tekan Tuas Rem Lawan, Catatan Kelam GP San Marino

MotoGP: Romano Fenati Tekan Tuas Rem Lawan, Catatan Kelam GP San Marino

Pertandingan di kelas MotoGP, nyatanya tak menyajikan banyak kisah dramatis. Selain tentunya adegan Rossi yang menolak jabat tangan Marquez di awal rangkaian, hingga bendera finish berkibar, tak ada satir yang membuat para penggemar gundah. Adapun kisah mengerikan justru terjadi dari kelas Moto2.

Romano Fenati

Ya, level Moto2 yang sejatinya siap menjadi penunggang motor di kelas para raja, harusnya memang diselingi aksi-aksi bertanggung jawab. Namun kali ini tak demikian. Romano Fenati, (Marinello Snipers Team) menunjukkan perlakuan paling mengerikan yang bisa dilakukan oleh pembalap. Ia menekan tuas rem lawan ketika sedang berakselerasi.

Kami tak salah tulis, itulah yang dilakukan Fenati. Dirinya yang sakit hati akibat dipepet Stefano Manzi hingga keluar dari lintasan, membalasnya dengan menekan tuas rem Manzi di kecepatan tinggi. Akibatnya Manzi sempat kehilangan kendali. Beruntung Manzi tak jatuh setelah motornya sempat bergoyang parah.

Tak ada yang cedera akibat apa yang dilakukan Fenati, namun sejatinya ujungnya bisa lebih buruk. Jika Manzi tak bisa mengendalikan motornya, niscaya ia akan celaka dan terpelanting dari atas motor, dalam kecepatan tinggi.

Race Direction, wasit dalam pertandingan MotoGP, memang langsung mengambil tindakan. Bendera hitam langsung dikibarkan untuk Fenati, yang menandakan dirinya tak boleh melanjutkan balapan. Penalti pun diberikan dengan melarangnya untuk ikut dua balapan, Aragon dan Buriram.

Namun hukuman ini dirasa kurang pantas. Beberapa pembalap senior di kelas MotoGP menganggap apa yang dilakukan Fenati sangat berbahaya. Cal Crutchlow yang sempat dikenal sebagai salah satu pembalap agresif, mengutarakan: “Saya rasa seharusnya dia tidak boleh balapan lagi. Begitu ia masuk ke garasi, tim harusnya langsung mengusirnya ke belakang. Anda tidak bisa melakukan hal seperti ini di balapan motor. Kami sudah banyak mempertaruhkan nyawa. Tentu saja ada kontak yang jadi motifnya, namun kontak bisa terjadi kapan saja. Lalu kemudian menarik tuas rem pembalap lain saat lurus, itu sudah seharusnya dikeluarkan! Jangan salah, kadang-kadang saya juga bisa emosi, pembalap lain pun demikian, namun apa yang dilakukan Fenati menunjukkan ia punya masalah serius.”

Andrea Dovizioso (Ducati MotoGP), pembalap yang juga berasal dari Italia seperti Fenati, tak menunjukkan sedikitpun simpatinya atas apa yang dilakukan rekan senegaranya. Iapun sependapat dengan Crutchlow untuk hukuman yang lebih berat dijatuhkan pada Fenati. “Saya rasa yang dia lakukan sangatlah buruk, dan bendera hitam cukup normal. Namun apapun sebabnya, hal itu tak boleh dilakukan (menarik tuas rem lawan),” jelas Dovi,

Apa yang dilakukan Fenati, menyabotase motor lawan, sejatinya bukan hal baru baginya. Dulu, musim 2015, ia sempat melakukan hal yang serupa. Motifnya juga sama, balas dendam pada pembalap yang memepetnya. Namun kali itu ia menendang pembalap lain, bahkan sampai memadamkan mesinnya di sesi pemanasan. Iapun dihukum oleh Race Direction kala itu.

Trek rekor buruknya belum sampai di situ. Ia ternyata salah satu anak asuh Valentino Rossi di VR46 Academy dan dikeluarkan. Yup, dikeluarkan langsung oleh The Doctor, pendiri tim yang juga menyusun matriks pembelajaran di sekolah balap itu.

Romano Fenati

Fenati yang merupakan salah satu pembalap generasi awal nyatanya mempunyai potensi yang bagus di atas motor. Sayang, kendalinya akan emosi ternyata sangat rendah. Banyak rumor yang menyebut bahwa dikeluarkannya Fenati dari tim VR46 kala itu karena tidak mampunya bekerjasama dengan anggota tim, hingga berujung kekerasan fisik.

Balapan MotoGP, tanpa adanya intervensi langsung ke motor lawan, sejatinya sudah menuntut pertarungan yang sengit. Bersentuhan maupun bersenggolan, itu hal biasa, walaupun kerap jadi luar biasa. Namun itu semua dilakukan dengan sadar akan resiko yang fatal. Melakukan intervensi langsung pada tunggangan lawan seperti yang diaplikasikan Fenati, tentu bukanlah hal yang bisa disamakan. Aksi dari Race Direction maupun tim sudah seharusnya diambil dengan hukuman yang lebih berat.

Benar apa yang dikatakan Crutchlow. Fenati bukan hanya mencederai olahraga, namun ia berupaya mencelakakan lawan, dan itu bukanlah tindakan seorang olahragawan. Mengeluarkan Fenati dari sepanjang musim, mungkin adalah hukuman paling ringan dari Race Direction. Hukuman dari tim, tentu paling ringan bagi kami adalah mendepaknya dari keanggotaan. Dan hukuman paling adil, mencabut lisensi balapnya. Fenati bukanlah emosi, ia sakit jiwa. (Van)

Sumber: Crash NetMotorsport

Baca Juga: Hasil MotoGP San Marino 2018

IIMS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jun, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    Honda CRF250L, Seenak Apa Buat Offroad dan Harian? | Test Ride
    26 Mar, 2024 .
  • Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    Test Ride Honda EM1 e:, Seberapa Layak untuk Dibeli?
    01 Mar, 2024 .
  • New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    New Royal Enfield Bullet 350, Revisi Penting sang Cruiser
    27 Feb, 2024 .
  • Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    Honda SC e: Concept, Cikal Bakal Vario Listrik Nih?!
    27 Feb, 2024 .
  • Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    Fun Ride Goes To IIMS 2024 Bareng Komunitas Motor Gede!
    21 Feb, 2024 .
  • Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    Impresi Perdana dan Jajal Honda Stylo 160, Incar Penggemar Desain Retro Modern | First Ride
    16 Feb, 2024 .
  • 133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    133 Kilometer Pertama Jajal Yamaha LEXi LX 155, Menarik Sih Tapi….. | First Ride
    12 Feb, 2024 .
  • Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    Jajal Langsung Suzuki Burgman Street 125 EX, Nyaman Buat Jarak Jauh | First Ride
    30 Jan, 2024 .
  • Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    Yamaha Lexi Lx 155, Performa Lebih Gahar dari Aerox dan Nmax!
    30 Jan, 2024 .
  • Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    Mau Tampil Beda, Ini Pilihan Skutik yang Jarang Terlihat di Jalan Raya
    08 Jan, 2024 .
Tonton Video Motor

Artikel Motor dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Pilihan Skuter Matik 125 cc Terjangkau Rp20 Jutaan
    Pilihan Skuter Matik 125 cc Terjangkau Rp20 Jutaan
    Zenuar Istanto, Hari ini
  • Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Nostalgia Grand Prix 1980-an, Yamaha Rilis XSR900 GP
    Anjar Leksana, 25 Apr, 2024
  • Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Honda Giorno+ 2024 Edisi Spesial Donald Duck Dijual Rp29 Jutaan
    Anjar Leksana, 24 Apr, 2024
  • Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Deret Skutik dengan Bagasi Luas, Cocok buat Harian Maupun Touring
    Zenuar Istanto, 19 Apr, 2024
  • Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Kredit Honda Vario 125 Model 2024 Bisa Dicicil Mulai Ratusan Ribu Rupiah
    Anjar Leksana, 16 Apr, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Bangkit Jaya Putra, 25 Apr, 2024
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*