Test Ride Lambretta V125 Special: Menari Bersama Skutik Nyentrik Part - 1

Test Ride Lambretta V125 Special: Menari Bersama Skutik Nyentrik Part - 1

Absen puluhan tahun, Lambretta akhirnya kembali dengan ragam modernisasi. Eksistensinya mengundang tanya, siapa saja yang berpapasan. Ya, banyak orang yang menyambut positif, bernostalgia dengan memori di masa lalu.

Saya diberi kesempatan mengakrabkan diri selama kurang lebih satu minggu dengan Lambretta V125 Special. Ialah varian mesin terkecil yang masuk ke Indonesia, di samping V200. Katanya, motor ini bisa menelan sedikit bahan bakar untuk melaju jauh. Bobotnya juga ringan, mudah dikendarai dan handling impresif. Benarkah seperti itu? Inilah ulasan V125 secara berurut, mulai dari aspek yang terunggul hingga kelemahan motor ini.

Pengendalian

Handling V125 memang impresif. Sangat menyenangkan menari-nari bersama-sama skutik fashionable satu ini. Selama pengujian, motor diajak melalui carut marutnya jalanan Ibu Kota. Rasanya mudah sekali mengendalikannya. Selain bobotnya cukup ringan, memang racikan rangka serta suspensinya cenderung rigid. Bukan cuma andal di kemacetan, saat menikung tajam di kecepatan tinggi, ia menuruti kemauan saya. Jangan bayangkan seperti motor sport. Untuk ukuran skuter bergaya klasik, rasanya ini yang paling agresif di tikungan.

Bagaimana bisa? Besar kemungkinan, semuanya berkat konstruksi rangka tubular. Plus, penempatan mesin selaras bentangan tulang. Alhasil, titik berat berpusat di sana. Peran suspensi teleskopik di depan juga punya karakter kaku. Pun sama halnya, shock breaker tunggal di belakang. Selain konstruksi, Lambretta juga membalut pelek dengan ban Pirelli Angle Scooter 12 inci, berprofil 110/70 (depan) dan 120/70 (belakang). Makanya semakin terasa gigit di aspal mulus. Ya, saat mulai didistribusi ke konsumen, mereka memastikan pakai ban yang sama.

Selanjutnya, posisi duduk dan stang juga memengaruhi. Bagian ini, untuk postur tubuh 170cm tergolong ergonomis. Handle bar ringan diletakkan agak rendah ketimbang Vespa, hingga tangan lurus ke depan. Tidak menggantung. Dek bawah juga cukup tinggi, menunjang pijakan kaki sempurna. Perlu dicatat, mungkin yang memiliki postur di atas 180cm perlu mencobanya terlebih dulu. Bisa jadi dek tinggi itu membuat Anda sedikit jongkok, belum lagi luasannya tidak begitu besar.

Rigiditas motor bukan berarti tanpa kekurangan. Saat menerjang speed trap atau lubang dengan ritme berdekatan, stang terasa mantul-mantul. Tapi kalau menginjaknya secara perlahan dan temponya pelan, kualitas redaman masih terbilang baik. Secara keseluruhan, bisa ditolerir.

Pengereman

Bisa dibilang, sektor ini menjadi kelebihan sekaligus kekurangan V125. Menariknya, cakram sudah tersemat di kedua roda. Masing-masing berukuran 226mm di depan dan 220mm di belakang. Sebuah keunggulan yang tak dimiliki Sprint maupun Primavera. Sayangnya, tak satupun diberi sensor ABS. Memang, performa rem Combi Brake System (CBS) sudah cukup baik. Laju motor terhela tanpa perlu usaha ekstra. Instan. Tapi untuk harga segini, setidaknya satu sensor ABS di depan terpasanglah. Risiko ban terkunci saat pengereman keras selalu ada, baik di motor yang tidak terlalu kencang sekalipun.

Performa Mesin

Ini salah satu kelemahan V125. Tarikan awalnya menurut saya lemot. Transisi tenaga ke roda juga memiliki sedikit jeda, CVT-nya kurang responsif. Makanya, lebih nikmat jika membuka gas agak banyak. Saat putaran 6.500rpm ke atas mesinnya baru merespons dan meraung. Seketika ia melesat. Tapi itupun tak lama, mulai di 80kpj, semuanya melemas.

Dari catatan pabrik, V125 memangku mesin 124,7cc satu silinder buatan SYM. Tenaga puncaknya sebesar 10HP/8.500rpm dan torsi 9,2Nm/7.000rpm. Standar. Kompresinya sendiri berada di angka 10,7:1. Kalau dari catatan brosur, mengharuskannya meminum oktan 95 atau sekelas Pertamax Plus. Namun sebetulnya, rasio kompresi segitu masih sanggup meminum oktan 92 (Pertamax). Selama pengujian pun saya mengisi Pertamax, sesuai arahan Adrianus Donny, bos Lambretta Indonesia.

Bicara bahan bakar, V125 ini tergolong irit di kelasnya (Vespa, Peugeot Django). Hasil pengujian kami sejauh 172km, bensin yang dihabiskan sekitar 5,5 liter saja. Atau jika dikerucutkan, satu liter bensin sanggup melaju hingga 31,2km. Dengan catatan, rute yang dipilih sering kali macet, dan saya gemar sekali membuka gas agak banyak saat jalanan kosong. Pokoknya, tidak sedikitpun mencoba menjaga efisiensi berkendara. Ya, selisih sedikit dari klaim di angka 1/35km. Mungkin kalau tangan saya “disekolahkan”, bisa mencapai titik itu. (Hlm/Van)

Bersambung ke Part 2

 

Model Motor Lambretta

  • Lambretta V200 Special
    Lambretta V200 Special
  • Lambretta V125 Special
    Lambretta V125 Special
  • Lambretta V50 Special
    Lambretta V50 Special
Harga Motor Lambretta

IIMS 2024

Video Motor Lambretta V125 Special Terbaru di Oto

Oto
  • Lambretta V125 Special | Test Ride | Klasik, Tapi Asik Gak Ya? | OTO.com
    Lambretta V125 Special | Test Ride | Klasik, Tapi Asik Gak Ya? | OTO.com
    14 Aug, 2019 .
  • First Impression | Lambretta V125 Special & V200 Special | Skutik Klasik Rival Vespa | IIMS 2019
    First Impression | Lambretta V125 Special & V200 Special | Skutik Klasik Rival Vespa | IIMS 2019
    25 Apr, 2019 .
Tonton Video Motor Lambretta V125 Special

Bandingkan & Rekomendasi

Benelli Zafferano 250
Piaggio Medley
Piaggio Medley
Rp 46,2 Juta
Tulis Review Harga Medley
Peugeot Django 150
Peugeot Django 150
Rp 48,9 - 50,9 Juta
Harga Django 150
Vespa LX
Vespa LX
Rp 45,35 Juta
4.56 (6 Ulasan)
Harga Vespa LX
Vespa S
Vespa S
Rp 45,5 Juta
4.83 (5 Ulasan)
Harga Vespa S
Kapasitas 249.7
155.1
150
124.5
124.5
Tenaga Maksimal 20.78
-
-
10.19
10.19
Jenis Mesin 4-Stroke, DOHC
4-Stroke, SOHC Engine
4-Stroke, SOHC
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
Torsi Maksimal 20.83 Nm
-
-
10.2 Nm
10.2 Nm

Tren Scooter

  • Yang Akan Datang
  • Kymco AK 550
    Kymco AK 550
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW C Evolution
    BMW C Evolution
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron T-Rex
    Polytron T-Rex
    Berdasarkan Pesanan
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Cygnus X
    Yamaha Cygnus X
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron EVO
    Polytron EVO
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Apr, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Scooter Yang Akan Datang

Artikel Motor Lambretta V125 Special dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Respons AHM Mengenai Kedatangan Honda Beat Facelift 2024
    Anjar Leksana, Today
  • Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series Dijual Terbatas di Indonesia
    Zenuar Istanto, 26 Mar, 2024
  • Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Yamaha Gear 125 Dipersolek Warna dan Grafis Baru
    Zenuar Istanto, 19 Mar, 2024
  • Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Tiga Skutik Terbaru Pabrikan Jepang, Mana yang Paling Enak buat Dipakai Harian?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    KTM dan Brabus Bakal Lahirkan 1400 R?
    Zenuar Istanto, 18 Mar, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    First Ride Honda Stylo 160: Sekadar Vario 160 Berganti Kulit?
    Setyo Adi, 07 Mar, 2024
  • First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    First Ride Yamaha LEXi LX 155: Pantas Naik Kelas?
    Bangkit Jaya Putra, 27 Feb, 2024
  • First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    First Ride Suzuki Burgman Street 125EX: Tawarkan Keseimbangan Berkendara
    Anjar Leksana, 30 Jan, 2024
  • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
    Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
  • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
    Setyo Adi, 02 Mar, 2023
  • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
    Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
  • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
    Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
  • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
    Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
  • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
    Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
  • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
    Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*