Makin Terlihat Klasik dan Dapat Warna Baru, Honda GB350 C 2025 Dilego Rp79 Jutaan
Tawarkan kombinasi gaya klasik, torsi bawah padat dan efisiensi bensin
Guna mempertahankan eksistensi market cruiser. Honda Motor Co.,Ltd. memberikan kelir anyar bagi sepeda motor bergaya klasik GB350 C di Jepang. Kini tersedia warna bodi matte sand storm beige dan matte buret silver. Harga naik menjadi 715.000 yen (Rp79 jutaan). Untuk target penjualan domestik berkisar 2.000 unit saban tahun. Tampilannya senantiasa antik, penantang langsung bagi Royal Enfield Bullet dan Meteor 350.
KEY TAKEAWAYS
Berapa harga resmi GB350 C di Jepang?
715.000 yen atau sekitar Rp79 jutaanBerapa konsumsi bahan bakar GB350 C?
47 km/liter dalam kecepatan konstan 60 km/jam, menurut uji internal Honda JepangKonfigurasi Enjin
Honda GB350 C membawa paket mesin klasik-modern dan diracik khusus untuk pencinta motor bergaya retro. Ia menggendong jantung pacu berkode NC59E, konfigurasi silinder tunggal OHC 4-tak berpendingin udara. Kapasitas ruang bakar 348 cc dengan ukuran bore x stroke 70 mm x 90,5 mm. Kompresi 9,5 : 1 membuatnya ramah meneguk bahan bakar RON rendah, sesuatu yang jelas jadi nilai tambah di negara-negara Asia.
Sistem injeksi PGM-FI menjadi garda depan dalam menyuplai bensin. Pembakaran internal piston tunggal menyemburkan tenaga maksimal 20 PS di 5.500 rpm dan torsi 29 Nm pada putaran rendah 3.000 rpm. Karakter mesin ini jelas bukan untuk berakselerasi kencang. Melainkan menyuguhkan tenaga linear dan santai khas motor touring klasik. Momen puntir padat dari tarikan bawah jadi nilai lebih.
Penyaluran Tenaga dan Catatan Konsumsi Bensin
Untuk sektor transmisi mengandalkan girboks manual 5 percepatan yang dipadukan kopling multiplat basah. Karakter perpindahan diklaim halus, selaras dengan konsep motor berjiwa cruiser. Tangki bensin berkapasitas 15 liter membuat pengendara tak perlu sering mampir ke SPBU. Lalu bagaimana konsumsi bahan bakarnya?
Melalui uji internal, Honda Jepang menyebut GB350 C mampu mencatat efisiensi 47 km/liter dalam kecepatan konstan 60 km/jam. Catatan itu tampak impresif dalam kondisi ideal. Walau saat penggunaan riil—seperti dipakai berboncengan, melewati jalanan padat atau membawa beban lebih. Angka konsumsi pasti tidak seperti di laboratorium. Namun tetap saja, bagi motor 350 cc, efisiensi ini menjadi keunggulan yang patut diapresiasi.
Profil Ban & Dimensi
Beralih ke kaki-kaki, Honda menyematkan pelek cast wheel berbalut ban depan 100/90-19 dan belakang 130/70-18. Sudah dipasangkan rem cakram hidrolik di kedua roda, memberi kepastian kontrol saat pengereman. Sekilas tampilan roda besar ini menyatu apik dengan aura retro yang dipancarkan GB350 C.
Dimensi tubuhnya juga pas buat pengendara Asia. Panjang total 2.205 mm, lebar 790 mm, tinggi 1.105 mm dengan wheelbase 1.440 mm. Jarak terendah ke tanah 165 mm, lumayan tinggi kalau diajak menembus jalan berbatu atau sedikit off-road ringan. Tinggi jok hanya 800 mm, membuatnya ramah buat mayoritas postur tubuh. Ditambah bobot 186 kg yang masih tergolong moderat, motor ini tidak terasa terlalu intimidatif bagi pemula di dunia big bike.
Rancangan Bodi
Terkait desain, nuansa klasik benar-benar kental. Lampu depan bulat dibalut bingkai logam, sementara detail kromium terlapis di bagian spion, penutup mesin, knalpot, hingga sokbreker belakang. Tak berlebihan, justru pas menambah kesan elegan. Jok berlapis kulit coklat makin memperkuat karakter retro yang ikonik. Suspensi depan teleskopik dilengkapi pelindung karet, sedangkan belakang mengandalkan dual shockbreaker guna menjaga stabilitas.
Posisi Honda GB350 C lebih cocok dijadikan sebagai motor hobi, bukan kendaraan harian. Ia menyuguhkan kombinasi mesin sederhana, tampilan klasik, serta ergonomi ramah. Bagi pasar Jepang, paket ini terasa masuk akal. Namun untuk Indonesia, tantangan terbesar tentu ada di harga jual. Lalu mengenai segmentasi produk, ia datang melengkapi keluarga GB350 dan GB350 S yang lebih dulu mengaspal di Jepang sejak Maret 2021.
Hanya saja, wacana kehadirannya di Indonesia masih sebatas mimpi. Skema pajak motor besar di sini membuat banderolnya berpotensi melambung tinggi. Sekadar perbandingan, Honda Rebel 500 yang masuk secara resmi saja dipatok sekitar Rp200 jutaan. Jika GB350 C benar-benar masuk lewat jalur impor, harganya bisa mendekati atau bahkan lebih. Pertanyaan tersisa: apakah AHM berani membawa motor retro ini untuk mengisi celah di bawah Rebel 500? (ALX/ODI)
Baca Juga:
Bakal Debut di EICMA 2025, Motor Listrik Honda EV Fun Siap Diproduksi
Honda F125, Skutik Kompak yang Cocok Dijadikan Pesaing Yamaha Fazzio
Rebel 500 dan 1100 Tampil Lebih Ekspresif dengan Beragam Pembaruan
Model Motor Honda
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Honda
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Terbaru di Oto
Artikel Motor Honda dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature