
Harga Royal Enfield Bullet 350 2020 di Indonesia dimulai dari Rp 68,3 Juta. Terdapat dalam 1 varian di Indonesia. Bullet 350 digerakkan oleh mesin 346 cc dengan transmisi 5-Kecepatan. Royal Enfield Bullet 350 memiliki tinggi jok 800 mm dengan bobot 187 kg. Rem depan menggunakan Disc, sedangkan di belakang Drum. Lebih dari 1 pengguna telah memberikan penilaian untuk Bullet 350 berdasarkan fitur, jarak tempuh, kenyamanan tempat duduk dan kinerja mesin. Pesaing terdekat Royal Enfield Bullet 350 adalah W250, Classic 350 dan Imperiale 400.
Lihat video terbaru Royal Enfield Bullet 350 untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananKendaraan roda dua berdesain retro, terus mengalami perkembangan di Indonesia. Wajar saja bila pabrikan seperti Royal Enfield tergoda untuk ikut menggarapnya. Bagaimana tidak? Merek asal Inggris ini, mempunyai produk bergaya retro cukup lengkap. Salah satunya Bullet 350, motor yang memilik sejarah cukup panjang.
Hadir pertama kali pada 1932, motor ini menjadi senjata utama Royal Enfield. Warisannya itu terus dijaga dan dikembangkan. Terbukti, sampai saat ini Bullet, khususnya 350 mampu diterima oleh masyarakat dunia.
Diboyong pertama kali ke Tanah Air bersamaan dengan diresmikannya Royal Enfield Indonesia, Bullet 350 menjadi lini yang mesinnya paling kecil. Pilihan warnanya hanya ada satu, hitam. Sedangkan banderolnya Rp 68,3 juta (on the road DKI Jakarta).
Royal Enfield sepertinya menginginkan Bullet 350 sebagai kendaraan yang berfokus pada pengendaranya. Tak banyak fitur yang ditanam ke dalamnya. Mungkin juga akibat pengaruh karakter retro yang diusung. Tampilan panel instrumennya berupa analog. Hanya menampilkan speedometer, odometer dan indikator daya baterai. Tampak apik berpadu bersama spion bulat. Kunci yang digunakan pun masih konvensional, terletak di kepala.
Pada sektor penerangan, Royal Enfield masih menggunakan jenis halogen dengan rumah lampu berbentuk bulat terbungkus warna krom. Karakter yang sama juga disodorkan di belakang. Lampu remnya menonjol dan terdapat sein yang menggantung di sisi. Seluruh komponen krom dibuat Royal Enfield dengan tangan. Keselurahan fitur itu, tentu saja memperkuat desain jadul yang dipilih untuk Bullet 350.
Bullet 350 berdimensi besar. Panjangnya mencapai 1.370 mm, lebar 800 mm dan tinggi 1.030 mm. Berbobot 187 kg, motor ini sebenarnya sangat cocok digunakan untuk tunggangan perjalanan jauh. Lantaran sumbu rodanya yang jenjang, sebesar 1.370 mm, menawarkan rasa berkendara lebih stabil. Namun, bukan berarti tak bisa dipakai di tengah kemacetan. Selain itu, ground clearance-nya 135 mm, dimungkinkan melewati berbagai kondisi jalan.
Secara desain, aura lawasnya kental. Garis bodinya dipenuhi aksen membulat. Tengok saja tangki bahan bakar berkapasitas 13,5 liternya, ada aksen berupa emblem Royal Enfield dan motif garis. Uniknya, cat ini dilukis secara manual, sehingga menambah kesan eksklusif. Kemudian sepatbor depan dan belakang yang seolah mengikuti bentuk roda. Ditambah bentuk knalpot yang mirip laras senjata.
Meski begitu, impresi kekar dan tangguh ikut disuguhkan. Terlihat dari mesin yang dibiarkan dibiarkan terpapar, seolah menunjukkan motor ini bertenaga besar. Jok Bullet 350 bisa mengakomodasi penumpang yang bagian tengahnya membesar. Dikombinasikan stang yang tinggi, posisi duduk pengendara lebih santai.
Wujud besar tak menghalangi Bullet 350 bergerak lincah dan mempunyai pengendalian yang stabil. Hal ini ditunjang komponen peredam, yakni teleskopik 130 mm di depan dan bagian belakang memakai shock absorber ganda yang dapat diatur spring preloadnya sebanyak lima tingkatan. Sehingga pengendara dapat menyeting karakternya sesuai kebutuhan, baik akibat bobot maupun kondisi jalan yang dilewati.
Kenyamanan berkendara turut diperkuat pelek berukuran 19 inci bertipe jari-jari. Penggunaan bingkai roda jenis ini, bukan hanya melengkapi tampilan klasik Bullet 350, tetapi juga performa. Kedua komponen dibungkus ban berukuran 3,25 dengan pola tapak yang juga retro.
Untuk sektor pengereman, Royal Enfield mempercayakan model teromol. Adapun spesifikasi untuk roda depan 177 mm twin lead, sedangkan belakang single lead 153 mm. Keduanya dinilai sudah cukup memberikan kemampuan penghentian laju yang mantap.
Bergaya klasik, jantung mekanisnya juga punya konsep yang sama. Ruang pembakarannya berkubikasi 346 cc dengan spesifikasi satu silinder 4 langkah, sistem penyembur bahan bakarnya masih karburator. Diameter langkah Bullet 350 disetel 70 x 90 mm dan rasio kompresinya 8,5:1.
Konfigurasi itu mengizinkan motor yang memakai busi ganda ini, menghasilkan tenaga maksimal 20 ps di 5.250 rpm, dan momen puntir maksimum 28 Nm pada 4.000 rpm. Konfigurasi piston tunggalnya memiliki keunggulan pada akselerasi yang sangat responsif. Makanya motor ini ideal pula dijadikan tunggangan harian. Keseluruhan daya disalurkan ke roda belakang, melalui sistem transmisi manual kopling 5-percepatan.
Awalnya tergoda karena murah untuk ukuran moge. Tapi setelah dipikir-pikir mendingan nambah dikit ke yang versi 500cc. Soalnya harganya juga gak terlalu jauh kalau dihitung. Tenaganya sih sebetulnya cukup. Apalagi kalau cuma dipake harian. Rasio giginya panjang banget. Tapi getar kerasa sampe ke stang. Ini katanya sih keluhan para pengguna RE sama. Getarannya bikin gak nyaman. terutama kalau jalan jauh.
Jl. Pejaten Barat Raya No.5, Jakarta 12510, Jakarta Selatan, 12510
Kontak DealerPondok Indah Mall 2, Lantai 1, Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, 12310
Kontak DealerRoyal Enfield terkenal sebagai motor yang serba klasik. Tidak hanya tampilannya yang mencirikan kesan jadul itu, teknologinya pun tergolong kuno....
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memang pandai memainkan perhatian publik. Setelah sebelumnya membuat booming dengan memesan motor custom, kini...