Mitsubishi Sumbangkan Mirage Buat Pelatihan SMK

Banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mendukung dunia pendidikan. Seperti CSR (Corporate Social Responsibility) dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), yang menyumbang lima unit Mitsubishi Mirage untuk lima sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia. Program bertajuk Mitsubishi CSR Education Program (MEP) itu bertujuan meningkatkan kualitas dunia pendidikan Indonesia.

Sebagai bagian dari tanggung jawab korporasi terhadap kehidupan sosial, MEP mengkhususkan pada dunia pendidikan. Dengan mendonasikan unit mobil Mirage, para siswa SMK yang beruntung bisa lebih mendalami pelatihan dan praktik otomotif di sekolah. Pada tahun ini ada lima SMK yang mendapat unit city car Mitsubishi Mirage: SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru, SMK 2 Mei Bandar Lampung, SMK Muhammadiyah 3 Weleri Kendal, SMKN 3 Singaraja Bali dan SMK Kartika V-I Balikpapan. Penyerahan unit Mirage diberikan secara simbolis oleh Director of Administration & Human Resources Division MMKSI, Wisnu Wardhana, ke perwakilan lima sekolah itu.

Tak sekadar mendonasikan mobil, MMKSI juga memberikan pelatihan bagi siswa melalui Mitsubishi Service Technician Education Program (M-STEP) 1 kepada 15 orang siswa dari masing-masing sekolah. Materi yang diberikan mencakup keterampilan teknik dasar otomotif dan menjadi program wajib bagi setiap mekanik Mitsubishi di seluruh dunia.

"Ini lebih ke edukasi, kami mengincar SMK khususnya TKR (teknik kendaraan ringan). Program ini sejak 2014 dan ini keempat kalinya kami bikin. Jumlah siswa yang ditraining sudah 345 tambah ini 15 x 5, rata-rata 15 orang per sekolah. Nah, training ini sendiri sama dengan yang kami kasih ke mekanik (Mitsubishi)," papar Gian Yogi Pratama selaku Project Officer MEP.

Sedang untuk pelatihan yang diberikan termasuk dasar meliputi sistem-sistem pada kendaraan. "M-STEP 1 itu dasar, belajar tentang mesin - power train, listrik, chassis, brake, PDI (Pre Delivery Inspection). Belum troubleshooting dan lainnya," jelas Gian.

Alasan MMKSI memberikan unit Mirage dan pelatihan M-STEP, dikatakan karena saat ini kebanyakan SMK masih memakai mesin 'jadul' karburator untuk praktik dan pelatihan. Diharapkan para siswa SMK memperoleh ilmu yang sangat aplikatif, sehingga memiliki bekal keterampilan dan pengetahuan otomotif yang baik untuk memasuki dunia kerja.

"Program ini berangkat dari setiap survei ke sekolah-sekolah. Contoh di Jakarta saja, itu yang mereka pelajari masih mesin-mesin 'jadul' mesin karburator. Jadi saat mereka lulus kemampuannya tidak sejalan dengan industri," ujar Gian. Meski begitu, tak ada kewajiban siswa lulusan yang sudah bersertifikasi M-STEP 1 harus kerja di Mitsubishi. (TOM/IND)

Baca Juga: Komunitas Mitsubishi jajal mobil listrik di IIMS 2018