VinFast Kasih Masukan, bila Indonesia Ingin Memiliki Mobil Nasional Sendiri

Pemerintah Indonesia menargetkan bakal memiliki mobil nasional sendiri pada 2027. Hal ini dikatakan sebagai sebuah agenda strategis yang hendak digarap. Tak lain demi memperkuat kemandirian industri otomotif dalam negeri. Sementara itu, negara lain di Asia Tenggara yang sudah punya mobnas berdaya saing global ialah Vietnam, dengan VinFast. Mereka juga bicara banyak bagaimana sebuah kendaraan bisa menjadi kebanggaan negara. 

Tips dari VinFast Bila Indonesia Mau Bangun Mobil Nasional

Nah, kemunculan mobnas dua tahun lagi merupakan arahan presiden Prabowo Subianto. Pemerintah ingin Indonesia memiliki kendaraan nasional yang tidak hanya dirakit. Tetapi benar-benar dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri. Menperin Agus Gumiwang mengungkapkan. Kemenperin dan Pindad telah membahas secara detail berbagai aspek fundamental mobnas. Mulai dari jenis kendaraan yang akan diproduksi, strategi harga, strategi pemasaran terutama soal pelayanan purnajual. Lantas pelajaran apa yang bisa diambil dari VinFast?

Saat peresmian pabrik di Subang, Jawa Barat. Salah satu petingginya memberi masukan, terkait pelajaran yang bisa dipetik. “VinFast siap mendukung, bila pemerintah Indonesia ingin membuat mobil nasional. Kalau ditanya pelajaran apa yang bisa diambil. Maka harus punya seseorang yang punya dedikasi tinggi, passion, fokus untuk mengembangkan mobnas seperti chairman kami. Bahkan dia sudah menggelontorkan dana US$17 miliar (Rp283 triliun) sebagai investasi untuk mengembangkan proyek ini. Karena bagi chairman kami, ini adalah kebanggaan nasional. Bukan hanya soal bisnis atau uang semata,” ungkap Pham Sanh Chau, CEO VinFast Asia, saat konferensi pers di Subang (15/12).

Menerapkan Patriotic Operations

Dia juga menceritakan sampai kapan pimpinannya berinvestasi untuk VinFast, saat ditanya oleh jurnalis. “Chairman kami menyampaikan, kami akan berhenti berinvestasi jika benar-benar tidak ada uang di kantong saya. Kalau sudah habis, barulah berhenti. Jadi, selama ada dana akan terus berinvestasi mengembangkan VinFast. Ini bukan soal urusan komersial saja. Lalu di seluruh lini usaha Vingroup, kami meluncurkan kampanye ‘operasi patriotik’. Seluruh karyawan jika mampu, dia akan membeli kendaraan dari Vingroup. Baik sepeda motor maupun mobil listrik VinFast,” tambah dia. 

Untuk diketahui, induk perusahaan mereka ialah Vingroup Holding Company. Pendapatan utama berasal dari Vinhomes (pengembang properti real estate). Setiap mendapatkan profit dari bisnis yang lain. Maka akan diinvestasikan untuk VinFast. “Karena kami ingin mengembangkan produk pintar (otomotif) yang terus berkembang. Sekarang di seluruh dunia banyak perusahaan yang bisa memproduksi kendaraan listrik. Kalau kita melihat peta dunia (Asia), yang bisa membuat kendaraan ada Jepang, Korea, Cina. Di tengahnya kosong, baru muncul Vietnam,” sahutnya penuh semangat. 

Mereka juga bilang, VinFast telah memiliki kemampuan untuk memproduksi mobil antipeluru untuk kepala negara dan sebagainya. Dan menjadi delapan besar perusahaan dunia yang bisa membuat kendaraan macam itu. “Seandainya kami tidak memiliki VinFast, belum tentu presiden Jokowi (saat itu) mau berkunjung ke Vietnam. Dia mau datang karena ingin melihat bagaimana Vietnam memiliki mobil nasional sendiri,” pungkas Pham Sanh Chau, menjabarkan bagaimana proses pendirian sebuah mobnas. 

Bagian dari roadmap industrialisasi nasional, pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa produksi mobil nasional dapat dimulai pada 2027. Dengan kesiapan konsep, teknologi, pembiayaan, serta dukungan lintas sektor. Menperin menyampaikan bahwa negara semakin dekat untuk memiliki kendaraan nasional yang dikembangkan dan diproduksi oleh anak bangsa. Patut dinantikan bagaimana mereka merangkai itu semua. (ALX/ODI)

Baca Juga: 

Penuhi Janji, VinFast Mendirikan Pabrik EV di Subang untuk Market Domestik

VinFast Kembali Cetak Rekor Penjualan, Dominasi Pasar EV Vietnam

VinFast Gaungkan Semangat Drive Your Passion Bersama 7 Figur Inspiratif