Di sejumlah negara, Honda City 2020 punya beberapa opsi enjin. Ada bensin, diesel dan hybrid mengikuti kebutuhan pasar. Sedangkan untuk market Indonesia, unit eksis masih model lama dan butuh disegarkan, agar memacu penjualan. Tiap daya pacu punya kemampuan berbeda. Kira-kira mana yang paling pantas disandingkan di sini?

Ambil contoh City di India mengandalkan jantung pacu diesel 1,5-liter i-DTEC. Buncahan daya mencapai 100 PS dan torsi 200 Nm. Sebaiknya lupakan daftar ini. Beberapa kali Honda Indonesia enggan membawa mesin peminum solar. Konsumen dinilai tidak berminat, apalagi ceruk city car sedan tidak besar.

Pilihan kedua berupa mesin bensin 1,5-liter i-VTEC, mengembuskan tenaga 120 PS di 6.600 rpm dan momen puntir 145 Nm sejak 4.300 rpm. Ekstraksi energi kinetik kemudian diikawinkan dengan transmisi otomatis CVT. Enjin inilah yang paling realistis dibawa ke sini dari Negeri Siam. HPM harus impor dari sana, mengingat segi keekonomisan bila diproduksi lokal. Ceruknya tak sebesar Brio series, walau sama-sama mobil perkotaan.

Untuk Thailand, Honda menawarkan mesin 1,0 liter tiga silinder VTEC turbo, dikawinkan dengan transmisi CVT. Jantung mekanis menggunakan material aluminium sebagai konstruksi dasar. Yang pasti bobot lebih ringan dibanding versi reguler. Konfigurasi mesin pakai port intake tinggi, kepala silinder berpendingin, katup pembuangan dikalibrasi dan tersemat variable capacity oil pump. Ia mampu menyuplai daya 128 PS dan dorongan torsi optimal 200 Nm. Angka ini lebih tinggi dari mesin N.A 1.5 liter 4 silinder. Demi penghematan bahan bakar, sistem langsam (start/stop) dipasang juga.

Baca juga: Brio Jadi Ujung Tombak, Penjualan Honda Prospect Motor Berangsur Naik

Menggunakan mesin turbo kecil sebetulnya bukan tanpa alasan. Mesin membantu Honda City dalam memenuhi kriteria Eco Car tahap 2 di Thailand. Di dalam regulasi, ada pengetatan bahan bakar, emisi dan peranti keselamatan standar. Mirip dengan kriteria Euro 5. Emisi CO2 mobil harus di bawah 100 g/km, konsumsi bahan bakar tidak melebihi 4,3 liter per 100 km (23,25 km/l). Sebaliknya di sini, aturan berlaku masih Euro 4 dan belum butuh spesifikasi seperti ini. Namun tak dipungkiri mesin kecil dengan turbo ini menarik. Selain bertenaga dan irit, berpotensi lebih murah dari segi pajak kapasitas mesin.

Ubahan Tubuh

City 2020 banyak alami ubahan, baik eksterior maupun interior. Sedan ini sekarang menampilkan garis lebih lembut, berlanjut grille dan lampu depan makin besar. Tampilan segar di raut muka makin mirip saudara dekatnya, Civic. Racikan dan pahatan bodi direkayasa ulang. Sedan kompak ini tak lagi tampil normatif. Namun mengacu pada gaya sporty dengan garis tajam di sekitar lampu depan LED dan belakang. Bar kromium tebal di bagian depan, seperti yang Anda lihat pada Honda Civic dan CR-V. Wajar saja, bahasa desainnya sama.

Bisa Anda saksikan dekorasi kabin pada City gres. Terjadi sejumlah dekorasi ulang dengan rancangan dan tata letak baru, tanpa kemiripan dari versi saat ini. Misalnya sistem infotainment layar sentuh 8-inci berikut Android Auto dan Apple CarPlay, multi-speaker stereo. Balutan kulit di lingkar kemudi dan material soft touch di beberapa panel kabin. Kursi pengemudi dapat diatur secara elektrik. Panel meter menampilkan kombinasi digital dan dial manual plus jarum merah.

Jika fitur tak dipangkas, kemungkinan City teranyar bakal menerima lampu depan LED autolight, wiper otomatis dan sunroof. Sementara sektor keselamatan didukung sisipan stabilitas elektronik. Kemudian fitur keamanan standar minimal tersedia ABS, EBD, BA dan VSA di seluruh varian. Paling cepat ia datang pada kuartal tiga 2020 atau selambat-lambatnya akhir tahun ini. (Alx/Tom)

Foto: Cardekho

Baca juga: Honda Jazz GK5 Dapat Penyegaran, Kini Punya Sunroof