Mazda 2 Sedan

Nuansa kabin tetap menyajikan konsep premium. Tak jauh berbeda dengan versi hatchback, terbungkus material kulit di beberapa area seperti jok dan setir. Dasbor dan door trim diberi soft touch dan hard material berciri khas Mazda. Area tengah terpampang head unit 7 inci TFT color, dapat dikontrol via MZD Connect. Termasuk bisa dihubungkan gawai elektronik melalui Android Auto dan Apple CarPlay. Namun Anda harus konek via kabel. Ia juga bisa dikontrol lewat steering switch guna memudahkan pengemudi. Dukungan suara mengandalkan enam speaker.

Di bawah head unit tertanam pengaturan pendingin kabin berteknologi Auto Climate. Walaupun masih memakai model kenop putar. Terselip aura klasik. Konsol tengah terlihat simple, pemindah transmisi bersama tuas Drive Mode tersepuh kromium dan piano black. Ruang di depan persneling merupakan tempat pengisian daya gawai komunikasi elektronik secara wireless. Ada pula colokan berupa power outlet 12V dan USB.

Area pengemudi dihiasi panel instrumen campuran analog dan digital. Setelan sporty menantang, apalagi ada paddle shift di balik kemudi. Ini masih ketambahan Active Driving Display (ACC) atau biasa juga disebut head-up display. Ia membantu pengemudi melihat informasi soal kendaraan tanpa perlu menundukkan pandangan ke panel instrumen.

Jok ergonomis semi bucket terpasang di baris depan. Di sisi pengemudi bisa diatur ke enam arah, sementara penumpang depan lebih sedikit yaitu empat arah. Beragam karakter tubuh pengemudi bisa diakomodasi baik. Apalagi setir juga dapat disetel tilt dan telescopic. Perangkat empuk ini dibungkus kombinasi kulit mulus dengan suede. Pengaplikasian juga meliputi jok belakang yang memiliki proporsi pelipatan 60:40. Ini membuat fleksibilitas ruang bagasi.

Ruang bagasi membesar berkat bokong dipanjangkan. Menurut brosur, untuk kondisi bangku baris kedua ditegakkan mampu memuat 440 liter. Angka bisa berlipat ketika jok itu direbahkan. Namun, perlu diketahui terdapat tulang yang menjadi tambatan kaca belakang. Ini bakal sedikit menghalangi ketika memasukkan barang agak besar.

Walau posisinya sebagai small sedan. Tampilan Mazda 2 tetap kentara sebagai mobil premium. Sorot mata LED projector menyipit dan menukik bersama DRL menawan. Sudah dibekali fitur auto on/off jika hari gelap atau masuk ke dalam gedung. Mazda juga memberikan automatic wiper dengan sensor hujan.

Kesan elegan tak hanya dipancarkan dari komponen itu. Grille kontras terbingkai kromium tebal yang merambat ke sektor penerangan juga turut melengkapi. Sementara bumper polos tanpa foglamp, fitur yang memang sudah tak diaplikasikan Mazda sejak lama. Digantikan aksen senada bingkai grille. Rupa depan memancarkan aura elegan, premium dengan sedikit imbuhan sporty.

Bicara dimensi, sudah pasti lebih panjang dari Mazda2 Hatchback. Beda 275 mm menjadi 4.340 mm. Tingginya memendek jadi 1.479 mm dan lebar tetap sama 1.695 mm. Untuk jarak sumbu roda masih 2.570 mm. Jadi walaupun jenis sedan, ia masih terasa kompak untuk digunakan di jalan perkotaan buat menopang aktifitas harian.

Di bagian samping, siluetnya bergaya mengalir elegan mirip unit hatchback. Sudut departure terlihat besar, membuat Mazda2 Sedan sedikit menungging. Tak masalah, toh membantu ketika melewati polisi tidur atau jalan menanjak. Kemampuan jelajah melewati jalan tak rata pun disokong ground clearance 150 mm. Memang bukan tertinggi, ia merupakan sedan bukan SUV atau MPV. Jadi tak perlu khawatir. Setelan itu masih nyaman buat diajak tancap gas.

Ubahan mencolok sudah pasti terdapat di buritan, lantaran ia merupakan sedan. Lampu kombinasi terlihat semakin pipih dan memanjang dari sisi ke pintu bagasi. Konstelasinya sedikit direvisi. Bundaran bak bola mata berwarna putih dan sedikit oranye. Ini merupakan lampu mundur dan sein, sementara yang mengelilingi di ujung merupakan stoplamp. Ketika menyala permainan warna terbilang atraktif.

Soal kestabilan dan kenyamanan selama perjalanan. Mazda turut mengaplikasikan teknologi G-Vectoring Control (GVC) Plus. GVC Plus menjaga tekanan gravitasi di berbagai kondisi seperti saat menikung, mengerem atau berakselerasi tetap mulus. Artinya pengguna tidak akan merasa terdorong. Bahkan terlempar atau tertarik dari posisi duduk ketika melakukan manuver tinggi. GVC Plus akan mengatur keluaran tenaga dan torsi dari mesin dan pengereman di roda yang dibutuhkan.

Untuk sistem peredaman berkendara, Mazda2 sedan mengandalkan suspensi MacPherson Strut di depan dan penyokong bagian belakang tipe Torsion Beam Axle. Bantingan tidak terasa begitu keras, sebab profil ban lumayan tebal yakni 185/60 mm R16. Biasanya sedan lebih sering gunakan ban standar 50 atau 55 mm. Untuk melesat di jalan bebas hambatan sangat stabil. Penyatuan rasa berkendara atau filosofi Jinba-Ittai begitu kentara. Fun to drive!

Jantung pacu tertanam menggunakan Skyactiv- G 1.5 in-line 4 cylinder DOHC 16 valve S-VT. Enjin diklaim memiliki efisiensi tinggi, menghasilkan kinerja responsif. Performa mesin ini dapat memberikan tenaga maksimal 82 kW (111 PS) di 6.000 rpm bersama torsi puncak 144 Nm di 4.000 rpm. Angka tertera bukan terkuat. Masih kalah dari Honda City 121 PS dan 145 Nm. Tapi sedikit unggul dari Vios (107 PS & 140 Nm). Tapi memang reponsnya bagus.

Daya itu kemudian didistribusikan ke roda depan melalui sistem pemindah gigi otomatis 6-percepatan yang disebut Mazda sebagai Skyactiv – Drive. Transmisi kopling ganda yang menawarkan rasa perpindahan gigi mulus dan cepat. Ia juga bisa diatur layaknya mobil manual, ada paddle shift, sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan. Plus terpasang Idling Stop System (i-Stop), konsumsi bahan bakar dapat semakin efisien.

Sebagai perangkat keamanan standar di Mazda2 sedan. Terpasang Antilock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA). Bahaya selip, tindakan menghindar dan tabrakan bisa terantisipasi berkatnya. Lalu kontrol manuver ditopang Dynamic Stability Control (DSC) dan Traction Control System (TCS).

Pengemudi makin percaya diri untuk memutar kemudi. Fitur lain terpasang Hill Launch Assist (HLA) yang memastikan mobil dapat bergerak mudah dari posisi diam saat berada di tanjakan. Begitu juga soal parkir, dibantu rear parking sensor dan kamera belakang dengan garis pandu statis.

Teknologi canggih dan kekinian bisa ditemukan di Mazda2 sedan. Sama seperti versi hatchback, ia dibekali fitur i-Activsense yang terdiri dari Blind Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA). Berpindah jalur di jalan bermarka lebih aman, dapat terhindar dari tabrakan dengan kendaraan lain melintas dari sisi lain.

Kemudian parkir mundur yang dipenuhi banyak titik buta terasa lebih mudah. Karena sistem memperingatkan pengemudi ketika terdeteksi adanya kendaraan lain lewat di belakang. Poin lebih lain adalah keberadaan enam airbag meliputi dua di depan, dua di samping dan dua di seluruh kaca pinggir.

Posisi Mazda 2 sedan ada di tengah-tengah. Sedikit lebih mahal dari Vios, namun kelengkapan cenderung standar saja. Tapi juga lebih murah bila dibanding Honda City. Kalau ditakar dari segi money for value, ia tetap masuk akal. Kompetitor lain asal Cina, MG 5 GT Activate malah agak lebih mahal.

Kalau Anda suka mobil sedan yang fun to drive ya jawabannya hanya Mazda2. Bila tertarik, warna bodi ditawarkan dalam lima opsi. Sebagai cat unggulan berupa soul red crystal metallic, kemudian ada machine grey metallic, snowflake pearl white, jet black mica dan platinum quartz metallic.